Jalani Perawatan Kanker, Kim Woo-bin Dibebaskan dari Wajib Militer

26 Januari 2018 11:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Woo Bin. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Woo Bin. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aktor Kim Woo-bin dibebaskan dari jadwal masuk wajib militer. Perawatan kanker yang sedang ia jalani membuat sang aktor harus banyak beristirahat.
ADVERTISEMENT
SidusHQ, agensi yang menaungi Kim Woo-bin, merilis pernyataan terkait jadwal wajib militer artisnya. SidusHQ mengatakan karena masalah kesehatan, aktor kelahiran 1989 ini dibebaskan dari tugas menjalani wajib militer.
"Setelah Kim Woo-bin didiagnosa menderita kanker nasofaring bulan Mei tahun lalu, ia menerima surat panggilan wajib militer dari Kementerian Pertahanan, tak lama setelah Woo-bin menjalani kemoterapi. Ia pergi untuk menjalani tes kesehatan dan masuk dalam kategori level 6, sehingga tidak bisa menjalani wajib militer," tulis SidusHQ seperti dikutip dari Soompi.
Dalam tes kesehatan sebelum wajib militer ada tujuh level yang mengindikasikan seseorang bisa atau tidak untuk menjalani wajib militer. Level enam termasuk salah satunya. Kategori dalam level ini dibebaskan dari wajib militer karena penyakit akut, dan ketidakmampuan baik secara mental atau fisik.
ADVERTISEMENT
SidusHQ juga menambahkan saat ini Kim Woo-bin sudah menjalani seluruh pengobatan dan tengah memulihkan diri sambil menjalani pengecekan kesehatan secara berkala.
"Kami meminta dukungan agar ia bisa kembali dengan lebih sehat," tutup SidusHQ.
Kim Woo-bin didiagnosa menderita kanker nasofaring pada Mei 2017. Ada banyak penyebab dari kanker yang menyerang nasofaring hidung dan kerongkongan, di antaranya karena sering mengonsumsi makanan atau minuman terlalu panas, perokok berat, terlalu sering minum minuman beralkohol, lingkungan yang tidak sehat, infeksi virus dan diturunkan secara genetik.
Gejalanya diawali dengan gangguan penglihatan, suara serak, infeksi telinga berulang, nyeri kepala, hilang pendengaran, mimisan atau adanya benjolan di daerah leher.