K-Popedia: Sasaeng, Penguntit dan Pengganggu Kehidupan Pribadi Idola K-Pop

8 Juni 2020 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sasaeng. Foto: Hoangsonftu2/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sasaeng. Foto: Hoangsonftu2/Pixabay
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Haechan NCT mengutarakan keresahannya terhadap sekelompok penguntit, atau di kalangan fans K-Pop dikenal dengan sebutan sasaeng. Para penguntit ini rela melakukan berbagai cara, demi menarik perhatian para idola K-Pop.
ADVERTISEMENT
Istilah sasaeng berasal dari Bahasa Korea, yakni sa (pribadi) dan saeng (kehidupan). Artinya: orang yang suka mengganggu kehidupan pribadi.
Fenomena sasaeng sendiri sudah lama dan masih terjadi hingga saat ini. Sasaeng bukan cuma berulah di negara asal artis K-Pop. Mereka ada di berbagai negara, meneror idola mereka dengan beragam cara. Lewat telepon, SMS, atau chat. Sasaeng juga berani melakukan kekerasan fisik kepada idola.
Tujuannya cuma satu: agar sang idola mengingat wajah mereka, meski dengan cara buruk.
Para fans K-Pop veteran pasti mengingat kejadian yang dialami Yoochun JYJ. Pada 2012 saat ia hendak keluar dari salon, wajahnya mendadak ditempeleng salah satu sasaeng.
Ilustrasi fans K-Pop Foto: kumparan
Sasaeng tak hanya bisa melancarkan serangan fisik, tapi juga meneror wilayah pribadi seperti rumah orang tua dan apartemen para selebriti Korea Selatan. Di lokasi-lokasi privat itu, sasaeng rela menunggu berjam-jam demi bertemu pujaan hati mereka, walau hanya sepintas.
ADVERTISEMENT
"Saya menunggu di depan rumah mereka (sang idola), tidur beralaskan koran. Saya rela menunggu 30 menit untuk bertemu idola meski hanya 3 detik. Itu 3 detik yang berharga dan membuat saya sangat senang,” kata seorang sasaeng berinisial K dalam acara televisi Korea, Cultwo’s Veranda Show yang tayang pada 2013.
Teror di sekitar lingkungan pribadi ini yang diungkap Haechan NCT dalam siaran langsungnya pada Sabtu (6/6). Ia mengatakan, ada beberapa orang yang sering menguntit di lingkungan asrama anggota NCT.
"Apa pun cara yang kamu pilih untuk mengekspresikan cinta kalian kepada kami (NCT), kami akan dengan senang hati menerimanya. Tetapi, ada beberapa orang yang menunggu di luar asrama kami. Bukan hanya menunggu kesembilan anggota (NCT 127), tetapi hal yang sama juga terjadi di asrama NCT Dream. Ini sangat melelahkan. Sejujurnya hal ini sangat sulit untuk dihadapi," ungkap Haechan.
Haechan NCT. Foto: SM Entertainment
Para sasaeng yang menguntit di lingkungan tempat tinggal para idola ini memang seperti merasakan 'kecanduan' untuk bertemu para idola di luar kegiatan resmi mereka. Bahkan, sasaeng juga rela hanya makan nasi kepal agar 'tidak kehilangan momen' bertemu dengan idolanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya pergi untuk makan saat menunggu di depan rumah mereka, saya bisa kehilangan kesempatan untuk bertemu mereka. Itulah kenapa saya selalu membawa kimbap (nasi kepal Korea)," ujar K.
"Awalnya saya memulai kebiasaan ini karena saya suka pada salah satu anggota grup, tapi kemudian saya jadi ketagihan," lanjut K.
Karakter sasaeng berikutnya, selain berani mati dan berani repot, ialah cerdik. Sasaeng ibarat wartawan militan yang memiliki kemampuan lihai dan trik licin untuk mendapatkan foto atau video 'eksklusif' dari sang idola.
Contohnya, lagi-lagi, ada pada sasaeng yang menyasar Yoochun JYJ. Seorang sasaeng menaruh CCTV di parkiran apartemen Yoochun dan mengintai segala kegiatan penyanyi kelahiran 1986 itu dari CCTV tersebut.
Yoochun JYJ Foto: Facebook/@CJESJYJ
Sebagian sasaeng bahkan punya modal cukup untuk menunjang aktivitasnya mematai-matai sang idola.
ADVERTISEMENT
Sasaeng, terutama mereka yang berasal dari China, punya banyak uang. Mereka bisa duduk di kursi penerbangan kelas bisnis bersama para idola, kemudian diam-diam mengambil foto sang idola dan mengunggahnya ke sosial media,” kata Diana J, seorang fans K-pop asal Korea Selatan yang dihubungi kumparan via KakaoTalk.
Tapi, meski mengantongi banyak uang, para fans China itu tak punya banyak waktu untuk memuaskan keinginan mereka mengintai sang idola.
“Ini berbeda dengan sasaeng Korea yang punya waktu tapi kekurangan uang,” ujar Diana.
Ilustrasi fans K-Pop. Foto: Matheus Marsely dan Putri Sarah Arifira/kumparan
Tapi itu belum semua. Ada juga sasaeng yang berani mencoba menerobos masuk ke kediaman dan tempat kerja para idola K-Pop. Hal ini terjadi pada Chanyeol EXO yang di tahun 2019, pernah melaporkan dua orang sasaeng perempuan, yang mencoba masuk ke officetel miliknya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Top Daily, kedua perempuan berusia 20 tahunan itu disebut beberapa kali memencet bel dan mencoba membuka pintu officetel milik Chanyeol. Ketika itu, pria pelantun 'We Young' itu sedang tidak ada di tempat.
Namun, saat kejadian berlangsung, ada seorang perempuan dengan marga Kim yang merupakan rekan kerja Chanyeol, berada di dalam officetel tersebut. Karena ketakutan, Kim mengirimkan video kejadian itu kepada Chanyeol. Pria berbadan jangkung itu kemudian membuat laporan ke polisi.
Berdasarkan laporan Chanyeol, kedua sasaeng China itu sudah pernah beberapa kali mengikutinya ke bandara dan juga ke rumahnya. Kepolisian setempat pun memeriksa kedua sasaeng tersebut, dengan tuduhan telah melakukan upaya masuk ke rumah tanpa izin, juga melanggar hukum imigrasi yang ada.
Ilustrasi sasaeng. Foto: Damir Sagolj/Reuters
Tidak hanya menguntit idola, beberapa sasaeng juga melakukan tindakan ekstrem dengan meneror keluarga terdekat para selebriti. Kasus ini pernah terjadi pada Kyuhyun Super Junior.
ADVERTISEMENT
Kakak kandung Kyuhyun, Cho Ahra, menguak masalah sasaeng yang sudah tiga tahun menguntit keluarganya lewat sebuah postingan Instagram pada 2019.
Ahra membagikan screen capture chat berbahasa Inggris yang dikirimkan sasaeng tersebut dari akun yang telah dibajak. Ada juga foto ayah Kyuhyun kiriman si sasaeng, menunjukkan bahwa penguntit ini tahu tempat tinggal keluarga Kyuhyun.
Fans K-Pop veteran juga pasti tahu betul perilaku sasaeng kepada TVXQ belasan tahun lalu. Mereka beberapa kali masuk ke asrama TVXQ, mengambil barang-barang pribadi mereka, bahkan memotret mereka saat sedang tidur.
Sasaeng, ringkasnya, dapat disimpulkan sebagai biang kerok. Mereka pandai berbuat gara-gara demi tampil menonjol dan berbeda di antara ribuan fans lain.
Tapi, apakah sasaeng betul-betul dianggap sebagai fans?
ADVERTISEMENT
"Di Korea, sasaeng tidak dianggap bagian dari fans. Mereka adalah orang-orang yang terobsesi dan berani mencelakai idola mereka. Beberapa idola bahkan sering terlihat acuh dengan keberadaan mereka,” kata Diana.
Sasaeng, menurut Diana, kerap tidak konsisten. Mereka mengincar idola yang popularitasnya sedang naik daun saja.
“Banyak sasaeng berpindah-pindah, karena grup K-Pop punya ‘masa kejayaan’ masing-masing. Contohnya, sasaeng EXO yang mengalihkan target teror mereka pada grup lain seperti BTS atau NCT,” ujar Diana.
BTS Festa 2019. Foto: Facebook/Bangtan Official
Ulah sasaeng sudah tentu tak hanya mengganggu idola mereka, tapi juga masyarakat umum. Tak sedikit yang merasa risih. Sebab sasaeng tak peduli dengan kenyamanan bahkan keselamatan orang lain. Mereka dan idola mereka. Hanya itu yang dipedulikan sasaeng.
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa Amerika Serikat yang studi di Korea Selatan, Monica, punya cerita soal itu.
“Saat saya berada di bandara, saya melihat ada seorang wanita berdiri sendirian. Dia sangat cantik, tapi perilakunya cukup aneh. Saat saya berjalan masuk ke dalam terminal bandara –kebetulan saya berjalan beriringan dengan idola yang sedang berada di bandara tersebut, saya menyapa mereka, namun tiba-tiba didorong paksa oleh wanita itu,” kata dia.
Monica melanjutkan, “Saya pikir wanita itu petugas keamanan. Saya baru tahu beberapa hari kemudian bahwa wanita itu adalah sasaeng yang ramai diperbincangkan fans.”
Ilustrasi fans K-Pop stalking para idola. Foto: Public Domain Pictures/Pixabay
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Haechan NCT. Ia mengatakan, para tetangga yang ada di lingkungan asrama NCT, juga merasa terganggu dengan keberadaan sasaeng yang menguntit mereka di sana.
ADVERTISEMENT
"Tetangga kami juga banyak yang mengeluh kepada kami tentang hal ini (para sasaeng yang menguntit). Tetapi yang bisa kami lakukan hanyalah meminta maaf (kepada para tetangga)," ujarnya.
Para idola K-Pop ini juga tak tinggal diam. Mereka melakukan beragam cara untuk menghentikan obsesi para sasaeng ini. Mulai dari berbicara secara langsung, hingga mengungkapkan keresahan mereka di media sosial. Pihak agensi juga seringkali mengeluarkan peringatan kepada para fans yang melanggar privasi.
Sayangnya, menurut sebagian penggemar, peringatan agensi tidak ampuh dalam membuat para sasaeng tersebut kapok, dan kembali berulah menggangu kehidupan pribadi para selebriti.
Ilustrasi stalking Foto: Pexels/Pixabay
Fanatisme berlebihan, di manapun, hanya akan menimbulkan kerugian. Sasaeng pun demikian. Mereka meninggalkan kenangan buruk bagi sang idola –yang hasil akhirnya justru menjauhkan mereka dengan idola mereka.
ADVERTISEMENT
“Fans hanyalah fans. Fokus mereka seharusnya untuk mencintai dan mendukung idola mereka,” tegas Monica.
Kamu setuju?