Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Aktris Yoon Ji Oh tengah berusaha memperjuangkan haknya. Setelah gagal mendapat perlindungan dari kepolisian Korea Selatan, ia pun membuat petisi pemerintahan (Blue House) terkait hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Petisi yang dibuatnya pada Sabtu (30/3), dengan judul 'Halo, ini adalah saksi, Yoon Ji Oh', kini telah tersebar di media sosial. Dalam petisi itu, Yoon Ji Oh memaparkan mengenai kondisi perlindungannya saat ini. Sebelumnya, ia sempat meminta perlindungan dan telah menerima perlindungan personal dari polisi sejak 14 Maret 2019.
Namun, saksi kasus kematian Jang Ja Yeon ini rupanya belum mendapatkan perlindungan maksimal.
"Alasan mengapa saya menulis hari ini adalah karena alat pelacak lokasi dan jam pintar untuk telepon darurat yang diberikan polisi untuk keamana saya tidak berfungsi. Dan ini sudah 9 jam 39 menit sejak saya melaporkannya," tulis Yoon Ji Oh dalam laman pengenalan petisinya, seperti dikutip Soompi.
"Sulit untuk mengatakan apa pun mengenai rasa putus asa dan kekeceawaan mendalam yang saya rasakan terhadap para polisi tak bertanggung jawab yang tak bisa saya hubungi dengan cara apa pun hingga saat ini," tambahnya.
Aktris yang pernah berperan dalam film 'You Pet ini kemudian menjelaskan bahwa ia sudah tiga kali berusaha menelepon polisi, sejak pukul 05.50 pagi. Dia juga telah berusaha menyiarkan kenyataan mengenai proses perlindungan yang diterimanya melalui tayangan interaktif yang dapat ditonton oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut Yoon Ji Oh, ia berusaha menghubungi polisi karena mengalami beberapa gangguan di rumah tinggalnya. Misalnya, bunyi-bunyi mesin mencurigakan di dekat dinding rumah dan di atap toilet tempat tinggalnya. Ia juga mendapati seseorang sengaja memotong kabel ventilasi di rumahnya. Kemudian, kunci rumah itu juga perlu diganti setelah dirusak.
Selanjutnya, ia menemukan cairan seperti gas yang masuk ke ruangan dari atas kusen pintu. Ia dan bodyguard-nya juga mendeteksi bau gas yang aneh.
Segala kejanggalan yang ditemuinya ini merenggut ketenangan Jang Ja Yeon, yang mengaku hanya bisa tidur kurang dari satu jam setiap hari. Ia pun berusaha menghubungi polisi lewat telepon darurat, namun tak mendapat jawaban hingga lebih dari 9 jam setelah laporan dibuat.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, lulusan Hanyang University Graduate School of Business ini meminta beberapa hal dari kepolisian, termasuk penjelasan dan permintaan maaf. Ia juga mengharapkan agar para saksi dan korban mendapat perlindungan dari lima tindak kriminal besar di Korea, serta agar kebijakan tenaga kerja diperbaiki.
"Saat ini, aku merasa sama sekali tidak dilindungi, juga (merasa bahwa) aku tak bisa dilindungi oleh negara. Jadi, aku bekerja dengan petugas keamanan swasta selama 24 jam per hari," sebutnya.
Selanjutnya, Yoon Ji Oh menyinggung mengenai rekening donasi yang sempat dibukanya bersama reporter bernama Lee Sang Ho. Menurutnya, beberapa jam setelah dibuka, rekening donasi itu ditutup. Setelah mempelajari mengenai hukum donasi, ia mengetahui bahwa ia tak memenuhi syarat untuk mendapatkan sponsor. Sehingga, ia berusaha mencari cara lain untuk mendanai perjuangannya, seperti dengan mengupayakan pembuatan Story Funding dan organisasi nirlaba.
ADVERTISEMENT
Pada penghujung suratnya, Yoon Ji Oh mengutarakan ketidakpuasannya.
"Aku hidup dengan ketidakadilan ini. Setelah melihat berbagai sutasi yang tak kunjung membaik, aku sedih membayangkan ada berapa banyak korban di masa lalu, serta waktu yang mereka lalui dengan menderita di situasi dan lingkungan yang tak masuk akal."
Ia berharap, para korban dan saksi yang ada bisa hidup dengan tenang. Mengakhiri pernyataannya, ia mengatakan bahwa meski bisa pergi dan mendapatkan kewarganegaraan di Kanada, ia ingin hidup sebagai orang Korea hingga akhir hayatnya. Akan tetapi, keyakinan itu juga mulai runtuh.
"Aku memohon agar kau menggunakan kekuatanmu, untuk menciptakan lingkungan perlindungan, supaya banyak dari kalian yang bisa menjalani hidup lebih baik dengan pengorbananku," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, petisi Jang Ja Yeon telah ditandatangani lebih dari 200 ribu kali. Artinya, pemerintah harus memberi tanggapan terhadap petisi ini. Sebab, peraturan yang ada mengharuskan tanggapan terhadap petisi yang telah ditandatangani lebih dari 200 ribu kali dalam kurun waktu 30 hari.
Yoon Ji Oh diketahui sebagai rekan sekaligus saksi hidup terkait kasus kematian Jang Ja Yeon. Selama 10 tahun, ia berusaha menguak ketidakadilan yang menimpa rekannya tersebut, termasuk dengan memberikan kesaksian kepolisian dan meminta agar saksi lainnya maju.
Pada 2009, aktris pemeran 'Boys Before Flowers', Jang Ja Yeon, bunuh diri. Ia meninggalkan catatan berisi nama-nama besar dari industri media dan bisnis Korea Selatan, yang dipercayai telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
ADVERTISEMENT