Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Minzy Sempat Alami Depresi dan Ingin Bunuh Diri saat Jadi Anggota 2NE1
20 Desember 2018 14:43 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputusan ini tentu saja membuat para penggemar grup yang dipimpin CL tersebut terkejut. Tak sedikit netizen yang merasa bahwa pembubaran tersebut disebabkan oleh sang maknae, Minzy yang hengkang pertama kali pada 5 April 2016. Pasalnya, ia menjadi satu-satunya anggota 2NE1 yang memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan YG Entertainment saat itu.
Sempat beredar kabar negatif yang menyebutkan jika hubungan Minzy dengan ketiga anggota 2NE1 lainnya yaitu CL, Dara, dan Park Bom memburuk. Rumor ini semakin menguat ketika ketiga anggota 2NE1 yang tersisa merilis single terakhir yang bertajuk 'Goodbye' pada 2017 lalu tanpa Minzy.
Namun kabar miring tersebut mereda saat CL, Dara, dan Park Bom menunjukkan dukungan mereka untuk album solo Minzy. Tak hanya itu, dalam beberapa kesempatan, keempatnya juga memamerkan hubungan mereka yang tetap terjalin dengan baik, meski kini harus berkarier sendiri-sendiri. Mereka juga membuat penggemar merasa lega karena sering melakukan interaksi yang manis melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu saja membuat penggemar bertanya-tanya, soal alasan Minzy memutuskan untuk hengkang dari grup yang membesarkan namanya itu. Saat menjalani wawancara dengan Billboard pada Selasa (18/12), idola berusia 24 tahun ini mengungkapkan alasannya tidak melanjutkan karier bersama 2NE1 dan memilih untuk menjadi solois.
Dengan jujur Minzy mengatakan bahwa ia sempat mengalami depresi ketika berkarier sebagai anggota 2NE1. Melangsungkan debut diusia yang sangat muda yaitu 15 tahun, membuat ia merasa masa mudanya sudah direnggut. Terlebih lagi, ia tak bisa menjalani kehidupan sosial seperti remaja pada umumnya.
"Aku tak tahu bagaimana harus membangun hubungan dnegan orang lain. Aku tak pernah belajar bagaimana cara bersosialisasi karena diumurku yang masih sangat muda, aku sudah menjalani kehidupan di lingkungan yang terkendali. Aku benar-benar tak memiliki masa remaja yang normal. Aku tidak pernah bermain dengan remaja lainnya. Aku hanya berlatih bersama dengan orang yang usianya lebih tua dari diriku," ujarnya seperti dikutip Billboard.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian memulai kariernya sebagai anggota 2NE1, sebuah girlband yang dikenal dengan lagu-lagu bergaya hip hop. Meski mampu meraih kesuksesan di Korea maupun Internasioanal dengan karya-karya yang mereka rilis, namun 2NE1 sering dihina karena penampilan visual mereka yang dianggap kurang menarik untuk standar girlband K-Pop pada umunnya.
Bahkan tak hanya netizen Korea, Yang Hyun Suk, Executive Producer YG Entertainment juga sering menyebut 2NE1 sebagai grup dengan visual yang kurang sedap dipandang mata.
Meski 2NE1 sering mengaku tidak masalah jika dikritik karena paras mereka yang dianggap kurang menarik, namun tidak begitu dengan Minzy. Diusianya yang saat itu masih sangat muda, kritikan pedas yang diterima karena penampilannya, menjadi salah satu beban terberat yang harus ia alami. Minzy yang saat itu membaca komentar netizen merasa tersakiti, dengan semua perkataan pedas yang menghina penampilan fisiknya.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang, netizen mengkritik bahwa kami bukan grup yang tercantik. Kami adalah grup yang jelek. (Sebagai sebuah grup) kami berpura-pura hal itu bukan masalah yang besar dan melupakannya, tetapi kamu tak bisa benar-benar melupakannya. Itu sangat sulit. Aku mencoba untuk bersaing dengan anggota girlband lainnya dalam hal kedewasaan. Tapi lain halnya ketika harus bersaing dengan grilband lain yang terlihat seperti model, sedangkan kamu hanya melakukan hal keren dengan cara berbeda. Itu membuatmu terlihat dengan cara berbeda," lanjut pemilik nama asli Gong Minji tersebut.
Kesuksesan yang dimiliki oleh 2NE1, justru membuat tantangan yang harus dihadapi oleh Minzy juga semakin berat. Kritikan yang diterimanya semakin besar sehingga membuat tekanan yang harus dipikulnya sebagai seorang selebriti juga terasa semakin berat.
ADVERTISEMENT
Titik terendah dalam hidupnya terjadi saat ia berusia 16 dan 17 tahun ketika 2NE1 merilis 'Can't Nobody', 'I Am the Best', dan 'Ugly'. Diusianya yang masih remaja, saat itu Minzy mengalami depresi dan sempat terpikir untuk bunuh diri. Ia mulai mengalami kebingungan untuk menjalani karier sebagai selebriti papan atas Korea. Hal ini membuat semangat hidupnya juga menurun.
Saat itu tak ada yang mengetahui jika ia tengah berjuang melawan depresi. Bahkan Minzy sempat tak mau menghadapi dan selalu menghindari orang lain karena merasa tertekan.
"Ketika aku naik ke atas panggung, semua orang sangat mendukung dan mencintaiku. Namun, ketika selesai tampil dan aku akan berada di hotel dengan perasaan hampa. Hidup seperti terasa menyenangkan hanya ketika berada di atas panggung. Aku tidak tahu arti hidup yang aku jalani. Aku tidak yakin apakah hidup akan lebih baik sebagai penyanyi di atas panggung atau hidup sendirian. Itu sangat kontras, tetapi aku tidak pernah punya waktu untuk memikirkan bagaimana menyeimbangkan keduanya (mengenai hidup di panggung dan sendirian)," ceritanya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengaku sempat mempersiapkan debutnya sebagai solois, di bawah naungan YG Entertainment. Namun, merilis album baru di bawah agensi tersebut tak semudah yang dipikirkan. Alasannya, banyak hal yang harus dipertimbangkan termasuk lagu-lagu yang akan dirilis.
Jadwal debut solonya terus mengalami penundaan bahkan digantikan dengan artis lainnya di bawah YG Entertainment. Minzy sendiri saat itu tidak memahami detail pasti mengenai mengapa jadwal solonya terus ditunda.
Di tengah semua tekanan yang dihadapinya itu, momen ketika menghabiskan waktu bersama 2NE1 menjadi sesuatu yang sangat berkesan baginya. Ketika grupnya tengah hiatus, para anggotanya yang merupakan 'anak rumahan' hanya akan bersantai di asrama, sembari nonton TV di sofa. Hal itu merupakan momen paling nyaman dan hangat yang ia rasakan. Terlebih lagi, saat itu hanya CL, Sandara Park, dan Park Bom yang menjadi tempatnya berbagi, ketika ia masih merasa asing di kehidupan dunia yang keras.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring dengan popularitas 2NE1 yang semakin tinggi, kegiatan tersebut semakin jarang mereka lakukan. Hal ini dikarenakan kesibukan para anggotanya dengan aktivitas solo masing-masing. Dan para anggota memiliki kesempatan untuk dapat bertemu hanya ketika akan mengerjakan album baru. Sedangkan mereka selalu membutuhkan waktu yang lama untuk merencanakan album baru.
"Semua anggota mulai disibukkan dengan aktivitas mereka sendiri, aku akhirnya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk bersama mereka. Melakukan segala hal sendiri membuatku merasa aneh. Keluargaku mengatakan, bagi mereka diriku lebih penting dari pada popularitas," ujar penyanyi kelahiran 18 Januari 1994 tersebut.
Saat ia tengah berjuang untuk melawan depresi dan tekanan yang dialaminya, Teddy Park, menjadi orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya. Produser utama YG Entertainment tersebut mendorong Minzy untuk teguh berpegang pada agamanya.
ADVERTISEMENT
Teddy mengatakan jika iman serta kepercayaannya kepada Tuhan, akan membantunya keluar dari semua depresi yang dihadapinya. Minzy mengatakan jika Teddy merupakan orang yang sangat baik dan berperan penting dalam hidupnya. Ia selalu membantu serta mengingatkan Minzy untuk tetap bertahan bahkan ketika depresinya berada pada kondisi terburuknya.
Mengikuti saran Teddy, Minzy melakukan 'penyerahan diri' di usia 17 tahun. Ia merasakan pemulihan ketika ia mulai mendekatkan diri dengan Tuhan, dan mengalami perubahan besar dalam hidupnya.
"Orang-orang dengan iman serta semangat yang sama hadir dalam hidupku. Dan aku mampu berbicara serta terbuka dengan mereka mengenai masalah yang aku hadapi. Mereka tidak mengatakan jika aku harus menjadi yang terbaik, tetapi mereka justru memahami perjuangan yang aku alami. Mereka berkata 'Tidak apa-apa untuk berjuang dan merasa buruk, tetapi mulailah berpikiran untuk menghadapi semua masalah dengan kenyakinan dan iman'. Aku berpegang pada perkataan tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ia mulai dapat melawan masa depresinya, minzy kemudian memutuskan untuk meninggalkan 2NE1 dan YG Entertainment setelah masa kontraknya berakhir. Itu merupakan langkah awal yang ia lakukan untuk mencari tahu apakan menjadi penyanyi merupakan takdir hidupnya.
Setelah memutuskan hengkang, Minzy mengatakan jika dirinya membutuhkan waktu sendiri untuk menghadapi depresi. Ia merenungkan apakah menjadi penyanyi adalah hal yang benar-benar ingin dilakukannya.
"Itu (menjadi penyanyi) merupakan hal yang sudah aku lakukan sejak lama, tetapi sangat sulit untuk dipertahankan. Aku harus menemukan jalanku sendiri. Dan satu-satunya cara untuk melakukannya, adalah dengan meninggalkan grupku (2NE1) dan berjuang untuk keinginanku sendiri. Saat itu aku bertanya-tanya 'apa arti hidupku'," lanjutnya.
Setelah melakukan pemulihan dari semua tekanan yang dialaminya, ia kemudian bergabung dengan agensi yang lebih kecil, The Music Works. Melalui agensi yang juga menaungi solois Baek Ji Young tersebut, ia memulai kariernya sebagai solois dengan merilis album solo bertajuk 'Minzy Work 01' pada April 2017.
ADVERTISEMENT
"Meninggalkan 2NE1, bukan berarti aku meninggalkan atau merusak keadaan grup. Itu merupakan hal yang aku lakukan untuk diriku sendiri, masa depanku, dan apa yang aku inginkan. Aku akhirnya memilih sesuatu yang cocok untuk diriku sendiri. Aku merasakan tekanan dan beban sebagai solois, tetapi itu merupakan beban yang baik (tak seberat ketika bersama 2NE1)," ungkap Minzy.
Sempat mengalami titik terendah dalam hidupnya akibat depresi dan tekanan yang dihadapinya, Minzy mengaku sedikit memahami hal yang dirasakan oleh mendiang Jonghyun SHINee. Sebagai salah satu idola senior di industri musik K-Pop, ia mengingatkan para idola muda untuk tidak memproritaskan popularitas. Ia menyarankan kepada semua juniornya tersebut untuk lebih mencari tahu hal yang ingin mereka lakukan sebagai seorang manusia bukan selebriti.
ADVERTISEMENT