NewJeans Ungkap Alasan Hiatus: Ini Keputusan Kami, Bukan Pengaruh Orang Lain

27 Maret 2025 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup musik wanita asal Korea NewJeans. Foto: Jung Yeon-je/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Grup musik wanita asal Korea NewJeans. Foto: Jung Yeon-je/AFP
ADVERTISEMENT
Girl group NJZ, yang sebelumnya dikenal sebagai NewJeans, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan sementara semua aktivitasnya. Keputusan ini diambil setelah pengadilan memenangkan gugatan ADOR, yang secara resmi masih menjadi agensi untuk Hanni, Haerin, Minji, Danielle, dan Hyein.
ADVERTISEMENT
Dalam putusannya, pengadilan menetapkan bahwa ADOR tetap memiliki hak atas grup NewJeans dan melarang Minji cs menggunakan nama NJZ untuk kegiatan mereka.
Menyusul keputusan tersebut, pelantun lagu Ditto itu pun langsung mengumumkan bahwa mereka akan hiatus. Pengumuman hiatus ini disampaikan saat kelima member hadir di acara 'ComplexCon' di Hong Kong, di mana mereka secara terbuka mengungkapkan perasaan mereka mengenai situasi yang sedang berlangsung.
Menurut laporan media Korea Chosun, dalam wawancara dengan BBC News Korea, NewJeans mengungkapkan bahwa keputusan untuk hiatus adalah pilihan mereka sendiri dan telah melalui banyak pertimbangan.
"Selama setahun terakhir, semua keputusan yang kami buat telah melalui diskusi panjang. Sejujurnya, terus-menerus membahas hal ini tidaklah nyaman. Ada pihak lain yang terlibat dalam cerita ini, dan kami tidak ingin memengaruhi mereka atau menimbulkan alasan yang tidak perlu. Jika kami tidak mengungkapkan apa yang kami pikirkan dan rasakan, orang-orang tidak akan tahu dan hanya akan mempercayai laporan media," kata Hanni dikutip dari Chosun, Kamis (27/3).
GDA 2024 di Jakarta International Stadium. Foto: Dok. NICE
Minji juga mengungkapkan bahwa setiap kali mereka mencoba menyuarakan sesuatu, banyak pihak yang ikut membicarakannya. Hal tersebut membuatnya merasa takut.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja, itu membuatku takut, dan aku banyak berpikir tentang bagaimana hal ini akan berdampak pada hidupku ke depannya," ungkap Minji.
Minji menegaskan bahwa tidak ada campur tangan orang dewasa di balik keputusan mereka. Senada dengan itu, Hanni juga mengatakan bahwa karena mereka masih muda, banyak orang yang meremehkan keseriusan mereka dalam menghadapi situasi ini dan mengira mereka tidak mampu membuat keputusan secara mandiri.
"Mereka dengan mudah berkata, ‘Mereka kan masih anak-anak, pasti tidak bisa mengambil keputusan sendiri.’ Tapi itu tidak benar. Kami tidak menganggap situasi ini dengan enteng. Kami selalu berkata satu sama lain, ‘Jika ada satu saja dari kami yang tidak setuju, maka kami tidak akan melakukannya.’ Kami hanya akan bertindak jika kelima member menyetujuinya," ucap Hanni.
ADVERTISEMENT
Danielle juga menceritakan pengalamannya dalam menghadapi situasi ini. Ia mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, ia berusaha menyembunyikan perasaannya dan menekan emosinya.
Penampilan NewJeans di Red Carpet GDA 2024 di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (6/1/2024). Foto: Retyan Sekar Nurani/kumparan
"Aku berusaha mengabaikan semua yang terjadi di sekitarku. Saat semua ini dimulai, kami sebenarnya sedang mempersiapkan comeback. Tapi kemudian, aku merasa seperti akan meledak. Itu sangat menyakitkan," ucapnya.
Hyein juga menyoroti pandangan masyarakat terhadap mereka. Ia mengatakan bahwa mungkin banyak orang mengira mereka bisa melakukan dan mengatakan apa pun sesuka hati karena popularitas mereka.
"Faktanya, kami menahan diri selama ini, hingga akhirnya berani bersuara tentang ketidakadilan yang kami alami. Secara sosial, situasi saat ini tidak berpihak kepada kami, dan menurutku, itu sudah cukup menjelaskan banyak hal. Kami benar-benar mengumpulkan keberanian untuk berbicara," beber Hyein.
ADVERTISEMENT
Hanni juga menegaskan bahwa ketakutan terbesar mereka adalah tidak bisa melanjutkan aktivitasnya. Ia mengatakan bahwa alasan mereka terus maju adalah karena mereka ingin tetap berkarya. Namun, di dalam hati mereka, selalu ada kekhawatiran karena tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan.
"Mungkin ada kemungkinan kami benar-benar tidak bisa melanjutkan aktivitas. Itu adalah sesuatu yang benar-benar ingin kami hindari. Aku tidak ingin menyebutnya sebagai ketakutan, tapi itu adalah hal yang tidak ingin kami alami," ucap Hanni.