Polisi Belum Terima Salinan Asli Pesan Teks yang Melibatkan Seungri

2 Maret 2019 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seungri BIG BANG  Foto: Facebook @BIGBANG
zoom-in-whitePerbesar
Seungri BIG BANG Foto: Facebook @BIGBANG
ADVERTISEMENT
Departemen Kepolisian Seoul masih menunggu salinan asli dari pesan teks yang terkait dengan tuduhan seputar kasus suap pelayanan seksual Seungri BIGBANG. Kasus ini pertama kali diungkapkan oleh SBS funE pada Selasa (26/2).
ADVERTISEMENT
SBS funE menyebarkan pesan teks yang terjadi pada 6 Desember 2015, pukul 22:38 waktu Korea Selatan. Dalam pesan teks tersebut, Seungri mengatakan kepada pegawai bernama Kim untuk menyiapkan tempat di area utama Club Arena di Gangnam dan memanggil para gadis untuk para investor asing.
Pada hari yang sama, Departemen Kepolisian Seoul mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki kasus tersebut. YG Entertainment dan perusahaan yang terlibat, Yuri Holdings, juga telah merilis pernyataan resmi mereka dan menyangkal segala tuduhan yang dialamatkan kepada Seungri.
Dalam pernyataan mereka, Yuri Holdings mengklaim bahwa seseorang telah mengarang pesan teks dan mengirimkannya kepada wartawan untuk mencemarkan nama baik Seungri dan Yuri Holdings.
Di hari berikutnya, pada Rabu (27/2), Seungri menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan penyelidikan polisi. Ia kemudian menjalani pemeriksaan polisi hingga lebih dari delapan jam.
ADVERTISEMENT
Namun hingga Jumat (1/3), polisi belum menerima salinan asli pesan teks dari reporter SBS funE yang menerbitkan artikel tersebut. Menurut Regu Kejahatan Khusus Departemen Kepolisian Seoul, pesan KakaoTalk dari reporter belum diterima oleh pihak kepolisian.
"Kami meminta pesan KakaoTalk dari reporter yang pertama kali melaporkan klaim bahwa Seungri memberikan layanan pendamping seksual. Namun, kami belum menerimanya," ungkapnya dikutip Soompi.
Salinan asli dari pesan teks tersebut diperlukan untuk mengonfirmasi validitas laporan tersebut, terutama karena YG Entertainment dan Yuri Holdings mempertahankan sikap mereka bahwa pesan tersebut dikarang.