Review Exhuma: Eksplorasi Besar Jang Jae-hyun dan Pesona Kim Go Eun Jadi Dukun

4 Maret 2024 16:24 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplikan di film Exhuma. Foto: IMDb
zoom-in-whitePerbesar
Cuplikan di film Exhuma. Foto: IMDb
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film Exhuma yang disutradarai oleh Jang Jae-hyun telah tayang di bioskop sejak 23 Februari lalu. Film ini mampu menyita perhatian publik. Terbukti, Exhuma berhasil menembus enam juta penonton di Korea dalam 10 hari tayang.
ADVERTISEMENT
Jang Jae-hyun dengan sangat apik menampilkan istilah perdukunan dalam enam babak di film Exhuma. Selain itu, akting pemeran karakter utama, yakni Kim Go Eun, Lee Do Hyun, Choi Min Sik, dan Yoo Hae Jin patut diacungi jempol.
Akan tetapi, ada catatan khusus tentang jalannya plot yang terkesan 'jomplang' dan atmosfer horor yang perlu diperhatikan baik-baik dalam film Exhuma.
Cuplikan di film Exhuma. Foto: IMDb

Sekilas tentang Exhuma

Kisah Exhuma bergerak dari seorang bayi keluarga Korea yang menangis terus sejak lahir. Bayi itu dipercaya tengah diselimuti hal-hal seputar spiritual, mistis, dan eksorsisme, terutama beban dari masa lalu leluhurnya yang kelam.
Dua pengusir setan (diperankan oleh Kim Go Eun dan Lee Do Hyun), berupaya mengatasi permasalahan itu dengan imbalan yang besar. Tugas mereka dibantu seorang petugas pemakaman (Yoo Hae Jin), dan seorang ahli feng shui (Choi Min Sik).
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan akar permasalahan bayi itu bisa diatasi dengan merelokasi kuburan leluhurnya. Peti mati leluhur bayi itu pun diangkat.
Namun, misteri demi misteri terus lahir setelah peristiwa tersebut. Teror menghantui semua tokoh dalam film ini hingga membawa mereka pada sebuah misteri di Semenanjung Korea.

Dibagi dalam Dua Plot, Terkesan Jomplang

Secara babak, Jang Jae-hyun membagi film Exhuma ke dalam enam bagian penting. Hal tersebut dijelaskan di peralihan tiap babak.
Namun secara plot, Exhuma bisa dibagi ke dalam dua rangkaian cerita. Bagian pertama film berfokus pada pelaksanaan tugas keempat tokoh utama. Sementara, bagian kedua menggali rahasia besar dari sesuatu yang ada di bawah peti mati.
Kedua plot naratif itu terkesan agak gagal terhubung satu sama lain. Apabila dicermati, bagian pertama berfokus pada horor yang hantunya adalah arwah leluhur. Sementara bagian kedua menggali trauma sejarah Semenanjung Korea dengan hantu siluman yang menjelma jenderal perang dari Jepang.
ADVERTISEMENT
Perbedaannya, hantu pertama tak bisa dilihat secara kasat mata dan kakinya tak menyentuh tanah. Sementara siluman bisa dilihat, kakinya menyentuh tanah, dan sangat agresif terhadap manusia.
Pergeseran fokus hantu atau antagonis utama menciptakan jurang yang dalam di antara kedua alur tersebut. Film ini terasa terputus dan episodik.
Menimbang durasi 2 jam 14 menit, sebenarnya cerita teka-teki peti besar dan Semenanjung Korea bisa dikaryakan menjadi sekuel terpisah. Sehingga penonton bisa lebih fokus pada penokohan dan plot pertama terlebih dahulu.
Cuplikan di film Exhuma. Foto: IMDb

Unggul dalam Penggambaran

Perlu diakui, Exhuma unggul dari segi penggambaran dunia perdukunan Korea, berkat perhatian Jang Jae-hyun yang cermat terhadap detail. Proses tradisional penggalian makam hingga tiap ritual yang disuguhkan terlihat sangat realistis dan membekas.
ADVERTISEMENT
Gerak-gerik dan perkataan Choi Min-sik sebagai ahli fengshui menambah keaslian dan kengerian film Exhuma. Dalam film itu, Choi Min Sik mengingatkan penonton pada perannya di film Oldboy (2003), salah satu mahakarya Park Chan-wook yang masuk dalam trilogi Vengeance.
Di sisi lain, Lee Do Hyun juga berhasil membawakan perannya sebagai dukun muda dengan sangat apik. Lee Do Hyun membuktikan dirinya sebagai aktor yang punya range atau kapasitas luas.
Bandingkan perannya dalam The Glory, Sweet Home dan 18 Again, misalnya. Lee Do Hyun tetap maksimal, meski diberikan tanggung jawab penokohan yang jauh berbeda dari karya sebelumnya.

Pesona Kim Go Eun

Salah satu bagian penting dan perlu dibahas terpisah adalah akting Kim Go Eun sebagai dukun bernama Hwa Rim. Kim Go Eun bersinar, memikat penonton dengan ritual dan doanya yang memicu teror.
ADVERTISEMENT
Kemampuan akting Kim Go Eun jauh berbeda dan lebih maju ketimbang perannya dalam Goblin hingga The King: Eternal Monarch.
Kim Go-eun terlihat lepas dari dirinya dan benar-benar menjadi dukun yang dekat dengan ritual, kepercayaan kuno, hingga mantra-mantra di luar kepalanya.
Secara umum, Exhuma memberikan pengalaman menawan dan menakutkan bagi para penggemar genre horor. Film tersebut menawarkan eksplorasi perdukunan Korea yang detail, didukung oleh penampilan luar biasa dari para aktornya.
Angka enam juta penonton di Korea bukan hal yang diragukan lagi untuk film sebagus Exhuma.
Reporter: Vincentius Mario