Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Review: 'Noir', Kritik Sunmi Soal Ketergantungan Media Sosial
8 Maret 2019 12:27 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Solois berbakat asal Korea Selatan, Sunmi, merilis digital single berjudul ‘Noir’ pada Senin (4/3). Hingga artikel ini ditulis, karya itu terus meraih peringkat tinggi di chart musik Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Tak mengherankan bila Sunmi, pelantun lagu ‘Gashina’ ini, kembali mendapatkan kesuksesan lewat karya barunya. Sebab, 'Noir' adalah single yang memaksimalkan aspek-aspek andalan K-Pop. Karya ini memadukan seni visual dengan musik populer, menghadirkan hiburan sekaligus kritik sosial.
Untuk bisa memahami 'Noir', cara termudah adalah dengan menyaksikan video klipnya terlebih dahulu. Dalam video yang disutradarai oleh Lumpens (sutradara MV BTS, Red Velvet, hingga Zion. T) ini, Sunmi menggambarkan mengenai seseorang yang ketagihan menggunakan media sosial.
Pesan ini terlihat dari berbagai gimmick yang diperagakan Sunmi. Misal, saat ia membuat video live di depan kue ulang tahun yang terbakar, atau saat dia sengaja memainkan pisau dan membahayakan dirinya sendiri. Semua ini dilakukannya untuk mendapatkan 'likes' dan 'subscribe'--dua hal yang dinilai sangat penting di dunia media sosial.
ADVERTISEMENT
Meski disajikan secara estetis, pesan ini jelas mengkritik tindakan berlebihan yang dilakukan oleh masyarakat, hanya untuk mendapatkan likes dan pengakuan di media sosial.
Video ‘Noir’ kemudian mengarahkan penggemar untuk berpikir bahwa lirik lagu Sunmi juga berisi kritik terhadap adiksi SNS. Misal, seperti tergambar lewat penggalan yang berarti, "Tidak usah melihat pun tahu, aku tahu akhirnya adalah bad ending".
Lirik ini seolah menggambarkan bahwa seseorang akan menemui akhir yang buruk karena ketergantungan tersebut. Dalam video klip, ini diilustrasikan saat jari Sunmi akhirnya 'putus' atau saat mobilnya terbakar dan ia tak peduli.
Meski demikian, dalam liriknya, Sunmi tidak semata-mata memberikan kritik. Ia juga menyisipkan apa yang mungkin dirasakan oleh seseorang yang ketergantungan.
ADVERTISEMENT
Contoh, melalui lirik yang berarti, "Aku merasa tidak ada orang lain di sini. Seperti apakah ekspresimu sekarang? Tak perlu melihatnya, karena aku tahu apa yang selanjutnya”. Bagian ini dinyanyikan Sunmi dengan melankolis, menggambarkan kesepian yang mungkin dirasakan oleh seseorang.
Menimbang semua aspek yang ada dalam ‘Noir’, tampaknya aman untuk mengatakan Sunmi memang ingin menyajikan kritik sosial lewat karya ini. Ditambah lagi, sebelum lagu ini dirilis, sang penyanyi sempat membicarakan mengenai fenomena ketergantungan ini melalui akun Twitter-nya.
Uniknya, Sunmi mengatakan bahwa ia termasuk orang-orang yang melukai dirinya sendiri demi mendapatkan perhatian dan likes. Ini seolah menambah kuat alasan Sunmi memilih untuk menjadi model dalam video klipnya sendiri, selain karena itu memang hal yang biasa dilakukan oleh para solois Korea.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang menarik untuk diperhatikan adalah mengenai homofon atau kata yang berbunyi sama dalam lagu ‘Noir’. Setidaknya, ada tiga buah homofon dalam lagu ini. Pertama, yang berarti Noir atau kegelapan. Kedua, yang berarti ‘neo wa’ atau bersamamu. Ketiga, nuwa yang artinya melepaskan dalam bahasa Korea.
Homofon ini menawarkan cara pandang yang berbeda mengenai lagu ini. Terutama, karena cara Sunmi menyanyikan kata-kata 'Noir' atau 'Nuwa' secara berulang-ulang bisa dianggap menggambarkan dua hal, yaitu mengenai kegelapan yang terjadi, atau justru keinginan untuk melepaskan sesuatu.
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa 'Noir' adalah salah satu masterpiece Sunmi. Setelah berhasil menelurkan karya-karya populer, seperti 'Gashina', 'Heroine', serta 'Siren', ia kini menghadirkan 'Noir' yang tentunya enak didengar dan sarat makna.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melalui lagu ini, Sunmi juga seolah membuat trademark untuk gaya musiknya. Dalam beberapa lagu terakhir, seperti 'Siren' dan 'Why So Lonely' (Wonder Girls), Sunmi konsisten menggunakan sentuhan retro dalam musiknya. Penggunaan gaya musik ini bisa menjadi ciri khas musisi kelahiran 1992 tersebut.
Sudah coba mendengarkan ‘Noir’ milik Sunmi?