Survei: Penggemar K-Pop Bisa Habiskan Rp 20 Juta per Tahun untuk Idolanya

Ilustrasi penggemar K-Pop. Foto: Matheus Marsely/kumparan

Sebuah survei dari e-commerce iPrice belum lama ini melaporkan, seorang penggemar K-Pop dapat menghabiskan Rp 9 juta-Rp 20 juta per tahun untuk idolanya.

Data ini diambil dari para penggemar Blackpink, BTS, dan Twice.

iPrice melaporkan, fans BTS ternyata mengeluarkan uang paling banyak. Salah satu ARMY pernah menghabiskan USD 1.422 atau sekitar Rp 20 juta untuk 15 album, lima tiket konser, dan beragam merchandise.

BTS memang sering meluncurkan merchandise konser, fan kit summer package sampai winter package, rewind akhir tahun, hingga DVD dan blue-ray dari konser live.

Di posisi ke-2 ada penggemar Twice yang rata-rata bisa menghabiskan USD 824 atau Rp 11,6 juta untuk merchandise, 14 album, dan empat tiket konser.

Sementara, para Blink dapat menghabiskan Rp 9,3 juta untuk Blackpink.

Kok, Penggemar K-Pop Bisa Menghabiskan Uang Sebanyak Itu?

Ilustrasi penonton membawa foto idola K-pop. Foto: Getty Images

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengeluaran tersebut. Pertama, idola K-Pop bisa lebih dari sekali merilis album dalam satu tahun.

Apalagi satu album terkadang punya beberapa versi. Sebut saja Map of the Soul: 7 milik BTS yang punya empat versi, dengan kisaran Rp 350 ribu per album.

Di samping itu, ada juga sejumlah merchandise pelengkap yang musiman seperti lightstick, kaus, photocard, sampai fan kit awal tahun yakni season greeting.

Buat merchendisenya saja, fans Twice dilaporkan bisa mengabiskan Rp 2,4 juta, sementara penggemar Blackpink Rp 4,9 juta, dan para ARMY BTS dapat mengeluarkan uang hingga Rp 7,6 juta.

Selain album dan merchandise, tiket konser K-Pop juga enggak bisa dibilang murah. Rata-rata per tahunnya, fans bisa menghabiskan Rp 7,6 juta untuk tiket konser BTS, Rp 6,2 juta untuk Twice, dan Rp 2,1 untuk Blackpink.

Jauhnya jarak rumah dengan venue konser, hingga tiket yang cepat sold out juga dapat mempengaruhi pengeluaran seorang fans. Sebab, tidak jarang mereka harus membeli tiket dari perantara dengan harga lebih tinggi supaya tidak kehabisan.

Laporan: Thahira