10 Ciri Anak Berkemauan Keras dan Cara Menghadapinya
ADVERTISEMENT
Moms, setiap anak memiliki keunikan masing-masing. Banyak anak menunjukkan kepribadian santai, namun tak sedikit juga yang memperlihatkan kepribadian kuat. Anak dengan kepribadian kuat biasanya punya kemauan keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Verywell Family, karakteristik seseorang umumnya terlihat sejak mereka masih kecil. Karakteristik anak yang bersemangat ini pun biasanya sudah muncul sejak dini. Yang orang tua harus ingat ialah, berkemauan keras bukan berarti si kecil adalah 'anak nakal'. Anak-anak berkemauan keras hanya bertekad untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Sulit meyakinkan anak dengan kemauan keras ini untuk melakukan apa yang tidak mereka inginkan. Anda perlu menyalurkan energi mereka ke sesuatu yang positif ketimbang menghancurkan semangatnya. Anak berkemauan keras cenderung ingin mengambil keputusan sendiri dan mencari tahu sendiri. Mereka menunjukkan tekad dan kemandirian sejak usia muda.
Terkadang kemauan yang kuat ini bisa terlihat sebagai ketidaktaatan atau keras kepala. Padahal di sisi lain, anak yang berkemauan keras memiliki banyak sifat positif, lho. Mereka memiliki keberanian untuk membela apa yang mereka yakini, inovatif, dan memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat. Sifat-sifat ini cenderung dimiliki oleh para pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang yang ahli di bidangnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, hindari 'mematikan' karakteristik kuat dalam diri anak. Sebaliknya, orang tua perlu merespons dengan tepat agar karakter anak tersebut dapat berdampak baik bagi kehidupannya di masa depan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut ini.
10 Tanda Anak Berkemauan Keras dan Bagaimana Meresponsnya
1. Mudah Marah
Beberapa anak memang terkesan mudah marah. Namun, ada pula yang menunjukkan kemarahan hebat hingga tidak mereda dalam jangka waktu lama. Mereka marah karena mudah merasa frustrasi karena sesuatu hal yang tak sesuai dengan keinginannya.
Biasanya mereka juga kesulitan mengekspresikan kemarahan tersebut. Bahkan, kadang Anda pun tak tahu apa yang memicu si kecil marah.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kemarahan seseorang biasanya muncul sebagai upaya untuk memastikan orang lain memahami seberapa besar tekanan yang seseorang alami. Oleh karena itu Anda perlu memvalidasi perasaan anak. Meskipun menurut Anda perilaku anak Anda terlalu dramatis untuk situasi tersebut, jangan meremehkan perasaannya.
2. Ingin Tahu Alasan
ADVERTISEMENT
Anak seringkali merasa frustasi ketika diminta atau dilarang melakukan sesuatu tanpa penjelasan yang memuaskan. Mereka ingin tahu kenapa mereka tidak bisa bermain di taman saat hujan atau mengapa melompat ke sofa adalah hal yang buruk.
Apa yang Harus Dilakukan?
Orang tua bisa memberi mereka penjelasan tentang hal-hal yang mereka ingin tahu. Misalnya 'Kita tidak bisa pergi ke taman hari ini karena sedang hujan. Mainan kita bisa basah dan rusak bila kena air'. Hal itu bisa membantu anak Anda memahami bahwa peraturan Anda bukan sekadar upaya untuk melarangnya melakukan sesuatu, tetapi bahwa ada alasan baik di baliknya.
3. Suka Berpendapat
Anak-anak berkemauan keras tidak akan menyerah ketika mereka berbeda pendapat. Mereka tak akan gentar mempertahankan pendapat yang menurut mereka benar. Mereka adalah pendebat hebat yang pandai menemukan celah dan pengecualian.
ADVERTISEMENT
Apa yang Harus Dilakukan?
Anda perlu tegas. Artinya, jelaskan atau beri mereka peringatan apabila terus memperdebatkan hal yang keliru atau membahayakan. Berikan satu peringatan seperti, "Kalau kamu tidak berhenti minum es, kamu tidak bisa bermain ke taman karena kamu sudah mulai pilek dan bisa menulari teman-teman,".
4. Sifat Suka Memerintah
Anak-anak yang berkemauan keras mempunyai visi dalam pikiran mereka tentang apa yang seharusnya terjadi. Mereka sering mengatur cara untuk mewujudkan gagasan itu menjadi kenyataan.
Apa yang Harus Dilakukan?
Ketika anak Anda mengatakan hal-hal seperti, "Berikan mainan itu kepada saya," atau "Berdiri di sana," mintalah mereka berlatih menyatakan kebutuhannya dengan cara yang lebih tepat dan sopan.
Katakan, 'Ibu mau turuti kamu kalau kamu meminta dengan lebih ramah'. Lakukan percakapan tentang pentingnya bersikap hormat dan diskusikan bagaimana perasaan anak-anak lain terhadap mereka ketika mereka suka memerintah. Minta si kecil membayangkan jika kondisinya terbalik dan ia menjadi korban yang diperintah oleh temannya.
ADVERTISEMENT
5. Menolak untuk Patuh
Jangan buang energi Anda untuk mencoba meyakinkan anak yang berkemauan keras untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Mengomel, memohon, dan merasionalisasi tidak akan membuahkan hasil.
Apa yang Harus Dilakukan?
Anak-anak akan lebih cenderung mematuhi ketika mereka merasa punya pilihan dalam hal tersebut. Jadi daripada mengatakan, “Bersihkan kamarmu sekarang,” tanyakan, “Apakah kamu ingin membersihkan kamarmu sekarang atau 10 menit lagi?” Memberi pilihan dapat membantu anak Anda merasa lebih berdaya dan mengurangi kebutuhannya untuk mengendalikan segalanya.
6. Kurang Sabar
Banyak anak ingin melakukan segala sesuatu sesuai jadwalnya. Mereka benci mengantre di kasir, tidak suka menunggu giliran saat bermain game, dan tidak tertarik duduk di ruang tunggu. Mereka tidak ingin membuang waktu sedetik pun untuk menunggu orang lain.
ADVERTISEMENT
Apa yang Harus Dilakukan?
Menunggu adalah bagian dari kehidupan dan penting bagi anak Anda untuk belajar melakukan hal tersebut. Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti "Apa yang ingin kamu bawa saat kita menunggu di ruang tunggu hari ini?" Apakah mereka memutuskan untuk mewarnai atau bermain dengan mainan favorit, jelaskan bahwa pilihan itu bisa membuat mereka tak bosan.
7. Membuat Aturan Sendiri
Anak yang berkemauan keras tidak tertarik mendengarkan pendapat Anda tentang kapan waktunya tidur. Mereka cenderung bersikeras bahwa mereka akan tidur ketika lelah. Mereka lebih memilih membuat aturan sendiri dibandingkan mengikuti aturan orang lain..
Apa yang Harus Dilakukan?
Terlalu banyak aturan akan membuat anak kewalahan dan mengurangi motivasi mereka untuk patuh. Fokus pada aturan yang paling penting saja. Hindari perebutan kekuasaan atas masalah-masalah kecil dan biarkan anak Anda menghadapi konsekuensi dari hal yang mereka pilih.
ADVERTISEMENT
8. Perjuangkan Hak
Banyak anak kesulitan memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kadang mereka ingin bermain di luar saat hujan atau makan mie instan untuk sarapan. Selain itu, mereka juga sangat peduli dengan keadilan. Bahkan ketika segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan mereka, mereka sering kali bersikeras bahwa mereka tidak mendapatkan bagian yang adil.
Apa yang Harus Dilakukan?
Beri mereka hadiah saat berkelakuan baik. Pastikan Anda membuat parameter yang jelas tentang apa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkan hadiah.
9. Pendengaran Selektif
Kata-kata Anda bisa saja mereka abaikan, apabila mereka merasa tak tertarik. Anak-anak yang berkemauan keras pandai menggunakan pendengaran selektif dan mereka dengan mudah mengabaikan apa pun yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
ADVERTISEMENT
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika Anda menyuruh anak Anda melakukan sesuatu dan mereka mengabaikan Anda, beri mereka peringatan. Dengan begitu, mereka tahu bahwa Anda mengatakan sesuatu yang penting dan harus mereka patuhi.
10. Bergerak Sesuai Tempo Mereka Sendiri
Anak yang kuat sering kali akan makan dengan cepat, berbicara dengan cepat dan berjalan cepat jika diinginkan. Namun, mereka bergerak sangat lambat ketika melakukan sesuatu yang tidak mereka minati.
Apa yang Harus Dilakukan?
Orang tua harus menjelaskan tentang apa yang masih bisa diterima dan tidak bisa ditolerir. Diskusikan terlebih dahulu konsekuensi dari pelanggaran peraturan.
Katakan, "Ibu tunggu kamu dalam 10 menit, ya. Kalau telat ibu tinggal." Jelaskan apa yang akan terjadi jika mereka tidak siap, dan pastikan untuk menindaklanjutinya dengan konsekuensi jika diperlukan ya, Moms.
ADVERTISEMENT