Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi ada juga beberapa kekhawatiran yang biasanya tidak diakui oleh ibu hamil atau enggan untuk disampaikan dengan terbuka. Alasannya? Tidak mau dianggap aneh, lucu atau dinilai mengada-ada.
Karena tidak disampaikan, tentu saja rasa takut tersebut jadi susah hilang atau malah bisa berkembang. Padahal ini semua dapat membawa dampak buruk untuk kesehatan calon ibu maupun janinnya.
Nah Moms, bila Anda merasakan beberapa kekhawatiran yang sulit diungkapkan, coba baca artikel ini sampai habis dan temukan ‘penenang’-nya.
Ibu Hamil Takut Kesakitan dan Mati saat Bersalin
Memang, banyak yang bilang saat bersalin wanita mempertaruhkan nyawanya. Tapi coba ingat-ingat, siapa teman sekolah atau rekan kerja yang selama ini Anda tahu betul fisiknya tidak sekuat Anda tapi sudah punya anak?
ADVERTISEMENT
Kalau dia bisa dan baik-baik saja, pasti Anda juga. Bila tidak ada, Anda bisa mengingat bahwa angka persalinan dengan ibu selamat selalu jauh lebih tinggi dari angka persalinan dengan kematian ibu. Anda juga dapat mencari tahu beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri saat bersalin.
Ibu Hamil Khawatir Setelah Bersalin Perut Enggak Bisa Kempes
Coba berpikir lebih baik pada perut Anda sendiri, Moms. Meski tidak seindah yang Anda harapkan, saat ini di dalamnya ada seorang manusia yang bertumbuh. Bayangkan betapa hebatnya!
Jadi, berikan waktu untuk si perut langsing kembali. Anda juga bisa mulai membicarakan tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan dokter kandungan maupun dokter anak yang akan membantu persalinan Anda. IMD terbukti dapat membantu mengempeskan kembali rahim Ibu pasca persalinan secara alami.
ADVERTISEMENT
Takut Bayi yang Dilahirkan Jelek atau Tidak Pintar
Bayi Anda telat berada di dalam kandungan selama 9 bulan, diselimuti air ketuban, dan selama itu pula tidak kenal yang namanya sisir. Belum lagi ia harus melewati jalan lahir yang sempit saat proses persalinan. Masak masih berharap ia keluar mulus dan langsung instagramble?
Ibu hamil juga perlu tahu, beberapa bayi umumnya juga lahir dengan selaput lemak, bulu-bulu di wajah, bintik-bintik bahkan mungkin bentuk kepala yang tidak ideal. Tidak perlu khawatir, semua ini perlahan-lahan akan hilang dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
Soal pintar atau tidak? Setiap bayi yang baru lahir sebenarnya sudah sangat pintar, lho. Bayi baru lahir sudah bisa mengenali suara dan bau ibunya juga sudah bisa menyusu pada Ibu -tanpa harus diajari.
ADVERTISEMENT
Ingin bayi Anda terus tumbuh menjadi anak yang pintar? Berikan ia nutrisi terbaik sejak lahir plus stimulasi yang cukup selama periode emas pertumbuhannya.
Takut Tidak Punya Cukup Uang untuk Merawat Bayi
Anda tidak sendiri. Selain Anda, ada banyak sekali orang tua yang juga merasa gajinya tidak cukup —meski bayinya sudah berubah jadi anak SD atau bahkan mau mulai kuliah. Mungkin itu kenapa ada yang disebut asuransi kesehatan dan pendidikan.
Takut Tidak Bisa Merawat Bayi
Selalu gagal memelihara tanaman di pot atau merawat hewan peliharaan? Bukan berarti Anda tidak akan mampu merawat bayi. Setidaknya ingat saja, tanaman tidak menangis bila merasa haus atau lapar seperti bayi. Hihihi...
Berita bagus lainnya, bayi juga cukup kuat. Meski tentunya harus dirawat dengan lembut dan hati-hati, tapi bayi tidak akan pecah berkeping-keping seperti vas bunga.
ADVERTISEMENT
Takut Kebiasaan Buruk Menurun ke Anak
Kebiasaan buruk sebetulnya bukan menurun karena tidak ada kaitannya dengan genetik. Tapi para ahli psikologi melalui teori-teori perkembangan anak menjelaskan bahwa anak memang dengan cepat mencontoh apa yang dilakukan orang-orang dewasa di sekitarnya.
Artinya, bukan hanya kebiasaan buruk yang bisa ditiru anak, melainkan juga kebiasaan-kebiasaan baik orang tuanya. Bila anak melihat orang tuanya selalu hidup bersih dan teratur, anak akan terbiasa hidup seperti itu juga dan sebaliknya. Atau orang tua yang suka makan sayur atau berolahraga, umumnya akan memiliki anak-anak yang gemar makan sayur dan berolahraga juga.
Nah, sekarang bagaimana kalau fokus pada sederet kebiasaan baik Anda saja?
Takut Disalahkan Orang Tua atau Saudara yang Sudah Lebih Dulu Punya Anak
Suka atau tidak, ini memang salah satu hal yang kerap membuat stres ibu maupun ayah baru. Ini bukan soal salah atau benar, lho! Tapi pasti ada saja yang tidak setuju dengan cara atau pilihan Anda.
ADVERTISEMENT
Berita baiknya: ini bisa jadi membuat Anda lebih dekat dan kompak dengan pasangan. Say it loud: now we have common enemy, honey!
Takut Tidak Punya Waktu Lagi untuk Bercinta
Tentu saja masih. Kalau tidak bagaimana mungkin ada pasangan yang sudah hamil lagi saat anak pertamanya masih kecil atau bahkan sampai punya anak lima? Hahaha…
Mungkin, frekuensi atau ritmenya akan berubah, tapi Anda dan pasangan perlahan-lahan akan bisa menemukan celahnya. Lagipula, Anda pernah dengar istilah quicky, kan?
Takut Tidak Punya Waktu Lagi untuk Hobi
Cuti dari kantor selama 3 bulan, bayi yang akan terbangun beberapa kali di tengah malam untuk minta disusui? Hmm… sepertinya Anda justru akan punya waktu ekstra plus teman nonton drama Korea setelah si kecil lahir nanti.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan kegiatan lain seperti berolahraga. Lihat saja bagaimana Andien atau Jeniffer Bachdim kerap berolahraga dengan bayi mereka.
Memang banyak ibu baru yang merasa hidupnya tidak sebebas dulu lagi setelah punya bayi. Nggak bisa hang out sampai pagi karena ada bayi yang menunggu di rumah atau nggak bisa duduk berjam-jam baca novel tanpa diganggu misalnya. Tapi coba pikir dari sisi ini: setelah punya bayi Anda tak akan lagi merasa kesepian atau hidup sendiri.
Takut Dijauhi Teman-teman
Teman yang masih single, bakal menganggap kita tidak asik setelah punya anak? Bisa jadi, kalau dia bukan teman sejati. Sebab, teman sejati akan tetap menganggap Anda asik —dengan atau tanpa anak.
Ingat-ingat saja agar tidak terus-terusan membahas soal popok atau ASI dan jangan lupa untuk juga menanyakan kabar dan kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
Kalaupun ternyata tetap ada teman yang berubah atau menjauh setelah Anda punya anak, ketahuilah bahwa di mana si kecil Anda akan selalu jadi orang yang paling asik dan keren —setidaknya sampai mereka masuk masa remaja.