11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua

9 Juli 2021 16:57 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak sangat suka bermain karena aktivitas tersebut sangat menyenangkan bagi si kecil. Selain itu, bermain juga penting untuk perkembangan anak. Ya Moms, selama bermain, anak-anak belajar dan mempraktikkan keterampilan sosial, kognitif, organisasi, fisik, dan emosional termasuk kreativitas, imajinasi, dan pemecahan masalah.
ADVERTISEMENT
Sehingga, manfaat bermain bagi anak-anak bersifat progresif, artinya keterampilan yang dikembangkan anak-anak bisa menimbulkan kesenangan dan saling membangun. Tapi tidak semua anak menyukai permainan yang sama, sehingga membuat si kecil berkembang di jalannya masing-masing.
Menurut Sosiolog, Mildred Parten, permainan yang dilakukan oleh anak-anak bisa tergantung pada usia, suasana hati, dan lingkungan sosial mereka. Namun setidaknya ada 11 jenis permainan yang biasanya anak-anak lakukan. Lantas, apa saja jenis permainan tersebut? Berikut penjelasannya.

Penjelasan soal 11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua

1. Melamun
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Permainan melamun biasanya dilakukan oleh bayi baru lahir hingga berusia tiga bulan. Ini adalah tahap pertama bermain bagi anak-anak. Memang tidak terlihat seperti sebuah permainan, namun aktivitas ini sangat disukai bay. Sebab, dalam permainan ini, si kecil sedang mengamati sekelilingnya. Sehingga, hal itu dapat melatih penglihatannya yang belum begitu jelas.
ADVERTISEMENT
2. Bermain Sendiri
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Jika sedang di rumah, anak-anak mungkin lebih sering bermain sendiri. Permainan ini dapat mengajarkan anak bagaimana menghibur diri mereka sendiri, yang pada akhirnya membuat mereka lebih mandiri. Banyak permainan yang bisa dilakukan sendiri oleh anak, seperti bermain boneka, balok, figur, mainan dorong, dan buku.
Anak-anak yang berusia dua dan tiga tahun, paling sering bermain sendiri. Sebab pada usia ini, anak-anak masih cukup fokus pada dirinya sendiri dan kurang memiliki keterampilan komunikasi dan berbagi yang baik. Pada anak yang pemalu, permainan ini mungkin akan sangat disukainya walaupun usianya sudah lebih tua. Meski begitu, tetap awasi anak saat ia bermain ya, Moms.
3. Jadi Penonton
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Di usia dua dan tiga tahun, anak-anak juga cenderung lebih suka mengamati atau menjadi penonton saat anak-anak lain bermain. Sikap ini dilakukan oleh si kecil karena melihat Anda atau orang dewasa lainnya yang suka memerhatikan anak bermain, Moms.
ADVERTISEMENT
Selain itu, biasanya anak-anak lebih suka menjadi penonton karena masih mengembangkan kosakata mereka. Namun Anda tidak usah khawatir jika anak lebih suka menonton, ini adalah bentuk pembelajaran yang sehat dan bagian dari perjalanan bermain anak.
Selama menonton anak-anak lain bermain, si kecil juga sedang mengamati dan mungkin meniru permainannya. Jadi anak Anda sebenarnya sedang membangun keterampilan mereka sendiri. Menonton membantu mereka mendapatkan kepercayaan diri dan mempelajari kerangka kerja untuk tahap permainan selanjutnya.
4. Permainan Paralel
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Freepik
Tempatkan dua anak berusia 3 tahun di sebuah ruangan, dan inilah yang mungkin Anda lihat: dua anak bersenang-senang, bermain berdampingan di dunia masing-masing. Bukan berarti mereka tidak menyukai satu sama lain, mereka hanya terlibat dalam permainan paralel, Moms.
ADVERTISEMENT
Jenis permainan ini biasanya disukai anak usia dua tahun. Ya, berbeda dari bermain bersama, pada permainan paralel ini tidak ada anak yang mencoba mempengaruhi permainan yang lain. Mengutip buku Peer Play karya Hannah K. Scott dan Mark Cogburn, meskipun hanya memiliki sedikit kontak sosial, anak-anak dalam permainan paralel belajar sendiri dari satu sama lain.
5. Permainan Asosiatif
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Sedikit berbeda dari permainan paralel, permainan asosiatif, yang biasanya dimulai antara usia tiga atau empat tahun, merupakan sikap anak-anak yang bermain secara terpisah namun tetap terlibat. Contohnya ketika mereka membuat rumah-rumahan, ada yang menyiapkan ruang tamu, ada yang menyiapkan kamar tidur, mereka bekerja sendiri-sendiri namun tetap berkomunikasi.
Ini adalah tahap permainan yang penting karena membantu anak mengembangkan seluruh keterampilan, seperti sosialisasi, bergantian, pemecahan masalah, kerjasama, dan pengembangan bahasa. Lewat permainan ini, biasanya anak akan semakin dekat dan bersahabat.
ADVERTISEMENT
6. Permainan Kooperatif
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutterstock
Dalam permainan ini, semua tahapan permainan yang sudah disebutkan di atas berkumpul, dan anak-anak mulai bermain bersama. Biasanya terjadi antara usia empat dan lima tahun, ini adalah jenis permainan yang dilakukan oleh anak-anak prasekolah.
Permainan kooperatif menggunakan semua keterampilan sosial yang telah dimiliki oleh si kecil dan menerapkannya ke dalam tindakan. Tahap permainan ini dapat mencakup berbagai jenis permainan. Seperti bermain teka-teki bersama, bermain papan permainan, atau menikmati aktivitas di luar ruangan.
7. Permainan Kompetitif
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Ketika anak bermain sepak bola atau bermain lompat karet, mereka mungkin akan terlibat dalam permainan kompetitif. Ada aturan dalam permainannya, ada tim, dan ada yang menang dan juga kalah. Ini bisa menjadi permainan yang baik, karena mengajarkan regulasi emosi dan mengatasi kekalahan.
ADVERTISEMENT
8. Permainan Konstruktif
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Mengutip Very Well Family, permainan konstruktif mengajarkan anak-anak tentang manipulasi, membangun, dan menyatukan berbagai hal. Contohnya membangun sesuatu menggunakan balok atau Lego, membuat jalan untuk mobil mainan, atau membangun benteng dari bantal sofa.
Permainan ini digunakan untuk mencari tahu bagaimana membuat sesuatu agar bekerja dengan baik. Seperti jika anak membangun sesuatu menggunakan balok namun selalu runtuh, anak pun akan mencoba mencari tahu penyebabnya. Sehingga mengajarkan si kecil untuk tidak gampang menyerah.
9. Permainan Fantasi
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Ketika anak Anda bermain kostum, dokter-dokteran, atau masak-masakan, maka itu termasuk jenis permainan fantasi. Melalui jenis permainan ini, imajinasi anak Anda tidak hanya dilatih, tetapi juga belajar soal bergantian, bekerjasama, berbagi, dan mengembangkan bahasanya.
ADVERTISEMENT
10. Permainan Fisik
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Thinkstock
Keterampilan motorik halus dan kasar, dapat diasah dari permainan fisik, Moms. Seperti melempar bola, memanjat, atau naik sepeda. Bermain fisik mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan fisik dan juga menikmati aktivitas fisik.
11. Permainan Simbolik
11 Tipe Permainan Anak-anak yang Perlu Dipahami Orang Tua Foto: Shutter Stock
Permainan simbolik ini seperti melakukan kegiatan vokal, yakni menyanyi, melucu, atau pantun, kemudian seni grafis seperti menggambar, mewarnai, atau bermain dengan tanah liat, lalu berhitung, dan bermain musik. Permainan simbolik membantu anak-anak belajar untuk mengekspresikan diri dan mengeksplorasi dan memproses pengalaman, ide, dan emosi mereka.
ADVERTISEMENT