2 Fase Tidur dan Manfaatnya Bagi Tumbuh Kembang Bayi

23 Januari 2024 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tidur. Foto: all_about_people/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tidur. Foto: all_about_people/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak cuma kecukupan nutrisi, kualitas tidur juga sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. Ya Moms, Kualitas tidur bayi berpengaruh tidak hanya pada perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan emosinya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kuantitas dan kualitas tidur seorang bayi harus terpenuhi dengan baik. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel keesokan harinya.

Manfaat Tiap Fase Tidur bagi Bayi

Secara umum ada 2 fase tidur yang dialami manusia. Pada bayi, kedua fase ini sama penting untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Ilustrasi bayi tidur lelap Foto: Shutter Stock
Fase REM
REM atau Rapid Eye Movement kerap disebut sebagai fase tidur aktif. Ciri-ciri tidur bayi pada fase ini antara lain: napas tidak teratur, tubuh cenderung tegang, bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak mata, dan bayi mudah terbangun dari tidurnya.
Fase ini berperan dapat restorasi emosi dan kognitif bayi. Pada bayi usia 1 bulan, fase REM berkisar 50 persen, tetapi fase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia anak hingga mencapai 20 persen pada usia 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Fase non-REM
Sebaliknya, fase non-REM atau tidur tenang atau tidur nyenyak ditandai dengan keadaan yang sangat santai, rileks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak bermimpi. Sulit membangunkan bayi dalam fase tidur ini.
Fase ini berperan dalam restorasi fisik, di mana terjadi pelepasan hormon pertumbuhan pada fase tidur ini. Seiring bertambahnya usia anak, fase non-REM yang mulanya 50 persen dari total tidur berangsur akan bertambah dan mencapai 80 persen total tidur anak usia 3 tahun.
Proses menidurkan si kecil juga merupakan bagian penting dari tidur bayi. Bayi yang sulit tidur akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidurnya.

Tips Menidurkan Bayi

Buat rutinitas sebelum tidur
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bayi tidur memakai topi. Foto: Akarat Phasura/Shutterstock
Pada awalnya bayi belum dapat membedakan siang dan malam. Oleh karena itu, bantulah ia dengan melakukan rutinitas yang biasa seperti sebelum menidurkan bayi dimandikan, dikenakan baju tidur yang nyaman, dan dininabobokan setiap sore. Anda dapat menempatkan benda kesayangan si kecil di dekatnya agar ia merasa nyaman.
Kondisikan ruangan dan baju nyaman
Ciptakanlah suasana ruangan yang nyaman, cukup hangat dan tenang. Jangan biasakan bayi tidur setiap malam di ruang tamu atau ruang lainnya yang terdapat banyak orang. Biasakan saat bayi akan tidur hanya ada orang tertentu saja yang menemaninya hingga tertidur. Pilihlah baju tidur yang nyaman untuk si kecil, yang menyerap keringat, tetapi tidak juga membuatnya kedinginan. Bila ruang ber AC, sesuaikanlah suhu agar bayi tidak kedinginan atau kepanasan.
ADVERTISEMENT
Redupkan lampu
Menyalakan lampu lebih redup pada saat tidur akan membantu bayi belajar perbedaan siang dan malam. Bayi akan mengerti bahwa suasana yang lebih redup atau gelap merupakan suasana malam dan merupakan waktu tidur.
Perlakukan kegiatan siang dan malam secara berbeda
Biasakan kegiatan yang sama diperlakukan berbeda antara siang dan malam. Misalnya saat siang hari setelah bayi selesai menyusu, bayi diajak bermain atau beraktivitas, tetapi setiap akan ditidurkan, selesai bayi menyusu suasana dibuat nyaman dan siap untuk tidur.
Nyanyikan lagu atau setel musik menenangkan
Bayi akan merasa aman dan nyaman bila mendengarkan suara ibunya bersenandung atau mendengarkan musik yang menenangkan. Musik yang diperdengarkan tidak harus musik klasik, tetapi dapat dipilih musik lain yang menenangkan bayi.
ADVERTISEMENT
Beri pijatan lembut
Pijatan atau stimulasi sentuhan yang lembut dapat menenangkan dan membuat bayi merasa nyaman sehingga waktu yang diperlukan agar bayi tertidur lebih singkat, dan bayi tidur lebih lelap.