Benarkah Kemampuan Membaca Anak Berhubungan Dengan Kesuksesan?

27 Juni 2023 14:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benarkah Kemampuan Membaca Anak Berhubungan Dengan Kesuksesan?.  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Benarkah Kemampuan Membaca Anak Berhubungan Dengan Kesuksesan?. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, kemampuan membaca pada anak kerap kali dianggap sebagai tanda kesuksesannya di kemudian hari. Semakin dini anak bisa membaca, artinya anak tersebut semakin baik dan cerdas. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Profesor pendidikan di Universitas Saskatchewan, Kanada, Bev Brenna, mengatakan pada dasarnya otak tidak terprogram untuk membaca. Ia menyebut tidak ada batasan atau usia tertentu anak-anak dapat atau harus mampu membaca.
"Otak secara alami tidak terprogram untuk membaca dengan cara yang terprogram untuk berbicara atau mendengarkan," ujar Brenna dikutip Todays Parent.
Sementara menurut Direktur Reading and Language Center di University of Alberta, Carol Leroy, seorang anak bisa membaca secara bertahap. Proses belajar membaca dimulai saat si kecil bermain, 'mengunyah' buku, dibacakan oleh orang tua atau pengasuh, dan berlanjut hingga membaca mandiri.
Leroy menilai, kecepatan proses membaca bagi anak sekolah memiliki dampak tersendiri. Misalnya jika anak terlambat membaca menurut ketentuan di sekolah, ia bisa saja mengalami ketertinggalan pelajaran.
ADVERTISEMENT
Jika kesenjangan antara pembaca lambat dan rekan-rekan mereka tidak diidentifikasi dan ditangani sejak awal, hal itu dapat melebar dari waktu ke waktu dan menyebabkan masalah lain, Moms.
“Anak-anak yang tidak membaca tidak dapat berpartisipasi, karena mereka tidak memahami mekanisme dasar dan, karenanya, tidak dapat memahami apa yang dilakukan anak-anak lain,” kata Leroy.
Selain itu, pakar literasi Chicago Timothy Shanahan juga memaparkan sebuah penelitian di Inggris yang dirilis pada tahun 2013. Dalam penelitian itu, kata Shanahan, menunjukkan bahwa tingkat literasi dan matematika anak-anak pada usia tujuh tahun merupakan prediksi pendapatan keseluruhan mereka pada usia 42 tahun.
Untungnya, kata Brenna, para guru saat ini terlatih untuk mengenali dan mengakomodasi kebutuhan anak-anak di semua tingkatan, sehingga semua orang bisa belajar. Mereka mungkin menggunakan strategi seperti membaca paduan suara, di mana semua anak di kelas membaca bersama-sama dengan lantang atau membacakan kembali cerita yang telah mereka diktekan kepada guru.
Ilustrasi anak dan ibu membaca bersama Foto: Shutterstock
Jadi apa yang harus dilakukan oleh orang tua dari anak dengan kemampuan membaca yang terlambat? Waspada, tapi jangan panik, ya.
ADVERTISEMENT
Jika menurut Anda si kecil kesulitan membaca atau tidak mendapatkan bantuan yang dia butuhkan, langkah pertama adalah berbicara dengan gurunya. Sebaiknya jangan ragu untuk mengemukakan topik dan bertukar pikiran tentang strategi untuk mendukung membaca.
Yang terpenting jangan memaksakan diri. Orang tua sebaiknya membuat anak merasa nyaman selama proses belajar membaca.
Jika anak Anda tidak membaca hingga waktu yang telah Anda dan guru tetapkan, sebaiknya orang tua harus menyelidiki apakah si kecil berjuang dengan mata pelajaran lain. Kemudian buat rencana dengan guru dan diskusikan penilaian menyeluruh. Dalam beberapa kasus, keterlambatan mungkin disebabkan oleh kondisi internal si kecil.
“Prioritas terbesar adalah bagaimana perasaan anak tentang membaca,” tutupnya.