Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
25 Mitos tentang Virus Corona yang Harus Keluarga Kita Ketahui (1)
2 Mei 2020 9:05 WIB
Diperbarui 10 Agustus 2020 14:33 WIB
ADVERTISEMENT
Selama ini, kita selalu mendapatkan banyak informasi terkait virus corona dari berbagai sumber. Mulai dari media sosial atau orang-orang terdekat keluarga Anda. Hal ini mungkin akan membuat keluarga Anda semakin cemas.
ADVERTISEMENT
Namun dari semua informasi yang diberikan, sebaiknya jangan langsung percaya ya, Moms. Bisa saja, dari beberapa informasi tersebut hanyalah mitos atau sesuatu hal yang belum terbukti kebenarannya. Oleh sebab itu, sebelum mempercayai semua informasi tersebut, ada baiknya cari tahu dulu sumbernya.
Dilansir Medical News Today, berikut ini adalah mitos-mitos terkait COVID-19 yang mungkin sering Anda dengan beberapa bulan terakhir, berikut faktanya menurut ahli, Moms.
1. Mitos: Menyemprot klorin atau alkohol di kulit membunuh virus corona.
Fakta: Menyemprotkan alkohol atau klorin ke tubuh justru bisa membahayakan, terutama jika memasuki mata atau mulut. Meskipun banyak orang yang menggunakan bahan-bahan kimia ini untuk disinfeksi, namun Anda tetap tidak boleh menyemprotkannya pada kulit ya, Moms.
ADVERTISEMENT
"Hal (menyemprotkan klorin) itu berisiko akan mengiritasi sistem pernapasan dan kulit anak. Jadi untuk disinfeksi, semprot ke tempat-tempat yang ada di rumah, lalu tunggu 2 menit sampai uap disinfektannya menguap, baru di lap. Setelah dilap itu sudah aman dipegang anak," tambah Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes IBCLC, beberapa waktu lalu kepada kumparanMOM.
2. Mitos: Hanya orang dewasa yang berisiko terkena corona.
Fakta: Virus corona faktanya bisa menginfeksi segala usia termasuk anak-anak. Namun pada orang dewasa yang lebih tua, terutama yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti diabetes atau asma cenderung memiliki gejala yang lebih parah.
3. Mitos: Anak-anak tidak bisa tertular COVID-19.
Fakta: Hampir sama dengan penjelasan sebelumnya, meskipun sebagian besar kasus terjadi pada orang dewasa, tetapi anak-anak juga tidak kebal dari virus ini, Moms. Pada sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak juga cenderung mengidapnya, tetapi gejalanya tidak parah.
ADVERTISEMENT
"Pada anak, respons yang diaktifkan tubuh tidak sehebat orang dewasa, dugaannya karena respons imun anak yang lebih rendah sehingga gejalanya tampak seakan-akan lebih ringan," papar dr. Citra.
4. Mitos: COVID-19 sama seperti flu biasa.
Fakta: SARS-CoV-2 sekilas memiliki gejala yang sama seperti flu yakni nyeri, demam, dan batuk. Demikian pula, COVID-19 dan flu bisa ringan, parah, atau, dalam kasus yang jarang, berakibat fatal. Keduanya juga dapat menyebabkan pneumonia.
Namun, secara keseluruhan gejala, COVID-19 lebih serius. Perkiraannya bervariasi, tetapi angka kematiannya tampaknya antara 1% dan 3%. Meskipun para ilmuwan masih mencari tingkat kematian yang tepat, kemungkinan kali ini jauh lebih tinggi daripada flu musiman.
5. Mitos: Semua orang dengan COVID-19 akan meninggal.
Fakta: Ini adalah pernyataan tidak benar ya, Moms. COVID-19 hanya berakibat fatal bagi sebagian kecil orang. Dalam sebuah laporan baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok menyimpulkan bahwa 80,9% kasus COVID-19 adalah ringan.
ADVERTISEMENT
WHO juga melaporkan bahwa sekitar 80% orang akan mengalami bentuk penyakit yang relatif ringan, yang tidak memerlukan perawatan spesialis di rumah sakit. Gejala ringan mungkin termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas.
6. Mitos: Kucing dan anjing bisa menyebarkan virus corona.
Fakta: Sampai saat ini, hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 bisa menginfeksi kucing dan anjing. Prof. Jonathan Ball, seorang profesor virologi molekuler di Universitas Nottingham di Inggris, mengatakan masih mendalami hal ini dan tidak perlu panik, Moms.
"Saya ragu itu bisa menyebar dari anjing ke manusia lain karena rendahnya tingkat virus. Penggerak sebenarnya dari wabah ini adalah manusia," ujarnya.
Sementara itu, menurut Dokter Hewan, Muhammad Jami Ramadhan, sampai saat ini belum ada bukti bahwa hewan bisa menularkan virus corona kepada manusia. "Dalam penelitian terakhir, sifatnya hanya sebagai inang terakhir saja dan tidak menular, namun masih dalam penelitian lebih lanjut mengenai itu," ungkapnya kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
7. Mitos: Masker medis selalu melindungi Anda dari virus corona.
Fakta: Masker sekali pakai tidak mungkin memberikan perlindungan seperti itu, dan nyatanya juga tidak akan memblokir partikel virus kecil. Namun, memang dapat membantu mencegah penyebaran tetesan air liur, begitu pun pada masker kain.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan bahwa semua orang harus memakai kain masker di tempat umum, dan menjaga jarak 2 meter dari orang lain. Ini akan membantu memperlambat penyebaran virus dari orang tanpa gejala dan mereka yang tidak tahu bahwa mereka telah tertular. Saat mengenakan masker, penting untuk melanjutkan dengan tindakan pencegahan lain, seperti tidak menyentuh wajah dan berlatih menjaga jarak secara fisik, serta mencuci tangan secara rutin.
ADVERTISEMENT
8. Mitos: Pengering tangan bisa membunuh virus corona.
Fakta: Pengering tangan tidak membunuh coronavirus. Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air atau antiseptik berbasis alkohol.
9. Mitos: COVID-19 hanyalah mutasi dari flu biasa.
Fakta: Virus corona adalah keluarga besar dari virus yang semuanya memiliki protein runcing di permukaannya. Beberapa virus ini menggunakan manusia sebagai inang utama dan menyebabkan flu. Virus corona lain, seperti SARS-CoV-2, terutama menginfeksi hewan. Baik Middle East respiratory syndrome (MERS), severe acute respiratory syndrome (SARS), mereka mulai pada hewan dan masuk ke manusia.
10. Mitos: Membersihkan hidung dengan saline bisa melindungi dari virus corona.
ADVERTISEMENT
Fakta: Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa saline bisa melindungi dari infeksi pernapasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teknik ini mungkin mengurangi gejala infeksi saluran pernapasan akut, tetapi belum ada ilmuwan yang menemukan bahwa itu bisa mengurangi risiko tertular.
ADVERTISEMENT
11. Mitos: Berkumur dengan pemutih bisa menangkal virus.
Fakta: Jangan pernah menjadikan pemutih sebagai obat kumur, Moms! Tidak ada keadaan di mana berkumur dengan pemutih bermanfaat bagi kesehatan seseorang, justru pemutih bersifat korosif dan bisa menyebabkan keracunan.
12. Mitos: Antibiotik membunuh virus corona.
Fakta: Antibiotik hanya membunuh bakteri. Bukan untuk membunuh virus, Moms.
13. Mitos: Thermal scanners bisa mendiagnosis virus corona.
Fakta: Thermal scanners atau pemindai termal hanya bisa mendeteksi seseorang yang mengalami demam. Bukan untuk mendiagnosis seseorang terkena virus corona atau tidak ya, Moms. Seringkali pula orang yang terinfeksi COVID-19 ini tidak memiliki gejala demam sebelumnya.
14. Mitos: Bawang putih bisa melindungi diri dari corona.
Fakta: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih bisa memperlambat pertumbuhan bakteri. Namun, COVID-19 bukan disebabkan bakteri melainkan virus, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih bisa melindungi seseorang dari corona.
ADVERTISEMENT
15. Mitos: Paket dari China bisa menyebarkan virus corona.
Fakta: Mungkin beberapa anggota keluarga Anda pernah menerima paket dari China ya, Moms. Tapi tak perlu khawatir, virus corona tidak bisa bertahan hidup melalui surat atau paket dalam jangka waktu lama. CDC menjelaskan bahwa virus corona tidak bertahan pada permukaan seperti kertas, adapun kemungkinan risiko sangat rendah menyebar dari produk atau kemasan yang dikirimkan selama beberapa hari atau beberapa minggu pada suhu kamar.
Nah, sudah tahu kan beberapa mitos dan fakta tentang virus corona? Jadi beri tahu keluarga atau kerabat terdekat Anda tentang fakta-fakta di atas yuk, Moms!
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.