3 Anak Tenggelam saat Berenang di Lubang Bekas Galian, Ini yang Perlu Diwaspadai

26 Maret 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lubang galian. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lubang galian. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Insiden tenggelamnya tiga anak di lubang bekas galian menggegerkan warga Mustikajaya, Kota Bekasi. Ketiga anak berinisial MRR (9), NHR (10) dan AAZ (8), meninggal usai berenang pada Sabtu (23/3).
ADVERTISEMENT
Kasus ini masih diselidiki oleh pihak Polsek Bantar Gebang. Sejauh ini sudah ada 5 orang saksi yang diperiksa terkait kasus tersebut.
Sebagai orang tua, apa yang bisa kita pelajari dari kasus ini?

Potensi Bahaya Lubang Galian untuk Anak

Menanggapi hal tersebut, inisiator Safekids Indonesia Wahyu Minarto atau yang akrab disapa Paman Billie menyebut lubang galian menyimpan bahaya bagi anak-anak.
"Misalnya pertama kedalamannya kita tidak tahu seberapa, di dalam juga ada potensi benda-benda berbahaya, ada pipas gas atau pipa listrik," ujar Paman Billie kepada kumparanMOM.
Ilustrasi lubang galian. Foto: Shutterstock
Bisa juga ada benda-benda tajam yang membahayakan di dalam lubang bekas galian. Selain itu, lubang bekas galian juga berpotensi menjadi rumah bagi binatang berbahaya.
Paman Billie menyebut dari kasus tenggelamnya tiga anak di Bekasi ini terlihat bahwa lubang bekas galian sudah terisi air. Sehingga anak-anak di sekitar lokasi kemungkinan tak paham bahwa lubang tersebut cukup dalam.
ADVERTISEMENT
"Mungkin disangkanya hanya kubangan saja, lalu mereka nyebur dan tak bisa berenang, lalu tenggelam, " kata Paman Billie.
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutterstock
Seharusnya di sekitar lubang diberi pembatas untuk keselamatan orang di sekitar. Pemberian pembatas, tanda, rambu atau barikade, penting dilakukan agar orang atau anak-anak di sekitar tak bisa mendekat.
Paman Billie mengatakan orang tua pun seharusnya memberi pemahaman pada anak tentang bahaya dan risiko saat bermain. Selain itu, idealnya wahana atau area permainan anak tak luput dari pengawasan orang tua.
‘’Orang tua beri pengertian ke anak tentang bahaya dan risikonya saat bermain di tempat-tempat seperti itu. Lalu pengawasan juga, diberikan contoh, edukasi pada anak-anaknya,’’ pungkasnya.