Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seorang anak sejak bayi sudah memiliki minat dan perhatian terhadap suara-suara orang dan bunyi-bunyi di sekitarnya. Ini adalah sesuatu yang alami dan menjadi dasar keterampilan bicara anak yang umumnya akan muncul saat anak berusia sekitar 1 tahun.
ADVERTISEMENT
Bila si kecil sekarang mulai mengucap kata, pasti Anda gemas mendengarnya. Beberapa orang tua juga sering merasa tak sabar, menanti-nanti kapan anak bisa bicara.
Tapi daripada hanya menanti, Anda bisa kok, merangsang anak lebih cepat dan atau lebih banyak berkata-kata sebagai awal dari keterampilannya berbicara.
Berikut kumparanMom (kumparan.com) memberikan tipsnya untuk Anda:
Bicara dengan Anak Ssesering Mungkin
Saat Anda bicara, anak akan merekam kata-kata Anda dalam memorinya. Semakin sering Anda bicara, semakin banyak yang direkam anak yang artinya semakin banyak pula kosakata yang diketahuinya. Saatnya anak bicara, ia akan mengeluarkan kata-kata yang direkamnya dari 'ruang' memori dengan mudah.
Pandang Wajah Anak saat Bicara
Tatap mata anak, pandang wajahnya dan hindari bicara sambil lalu atau sambil membelakanginya. Menggunakan banyak ekspresi atau gerak tubuh yang sesuai dengan apa yang tengah Anda bicarakan, juga sangat baik.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Berhadapan bicara membuat anak dapat melihat cara Anda (atau gerakan mulut dan bibir Anda) saat mengucap kata sehingga anakpun belajar bagaimana mengucapkannya. Eksrpesi dan gerak tubuh Anda juga memberi anak kesempatan belajar bahwa kata-kata yang Anda ucapkan berhubungan dengan perasaan atau ekpresi hingga gerak tubuh tertentu.
Peragakan atau Praktikkan Kata-kata Anda
Tunjukkan maksud Anda dengan menyesuaikan apa-apa yang Adna katakan dengan memeragakan atau mempraktikkannya pada anak. Anda dapat melakukan ini sambil melakukan banyak aktivitas sehari-hari.
Misalnya, katakan "Ibu akan mengambil sendok. Nah, ini dia sendoknya. Sendok kita pakai untuk makan!" saat Anda hendak mengambil sendok untuk menyuapinya. Atau "Lihat, handukmu. Sudah ibu cuci, lho! Handuknya harum dan lembut. Coba kamu cium, harum ya? Sekarang pegang, deh. Lembuuuut... handuk ini lembut."
ADVERTISEMENT
Dengan cara ini, anak dapat lebih mudah memahami isi pembicaraan Anda dan terpacu untuk lebih cepat bicara.