3 Dongeng Pendek untuk Pengantar Tidur Anak

12 Agustus 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 4 September 2024 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi mendengarkan dongeng sebelum tidur. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi mendengarkan dongeng sebelum tidur. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membacakan dongeng pendek untuk anak sebelum tidur punya banyak manfaat, lho, Moms. Salah satunya, bisa makin merekatkan ikatan anak dan orang tua.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut psikolog asal Australia, Collett Smart, dalam laman Kid Spot, kemampuan imajinasi anak akan sangat berkembang jika rutin dibacakan dongeng.
"Anak-anak menjadi lebih baik dalam membayangkan sesuatu karena mereka harus menafsirkan sebuah cerita saat dibacakan dengan keras. Anak-anak mempelajari kekuatan imajinasi yang membantu mereka menjadi pembaca mandiri di kemudian hari," jelas Collett Smart.
Manfaat besar lainnya yang akan dirasakan anak adalah kemampuan bahasa yang jadi lebih baik. Dongeng juga akan memicu rasa ingin tahu anak untuk mempelajari dunia. Itulah kenapa kegiatan ini sangat disarankan agar dilakukan orang tua.

Referensi Dongeng Pendek

Ilustrasi Dongeng Pendek. Foto: delcarmat/shutterstock
Mengutip buku Kumpulan Cerita Pendek Fabel Anak-Anak susunan Aura Aulia Basuki, berikut ini sejumlah dongeng pendek yang bisa Anda bacakan untuk si kecil sebelum tidur.
ADVERTISEMENT

1. Kupu-kupu dan Lebah

Pada suatu hari, di sebuah taman yang asri hiduplah sekelompok kupu-kupu yang sayapnya sangat indah sekali. Pada siang hari, sekelompok kupu-kupu itu pergi ke padang bunga untuk menari-nari di antara bunga yang indah.
Setelah kupu-kupu merasa lapar, ia akan menghinggapi setiap bunga di taman itu, kemudian menghisap nektarnya. Suatu ketika, ketika kupu-kupu sedang menghisap nektar, tiba-tiba mereka melihat sekumpulan lebah yang turut menghisap bunga.
Kupu-kupu menghampiri sekawanan lebah itu. Mereka beradu argumen karena itu merupakan wilayah mereka mencari makan, tapi kawanan lebah malah menerobos dan melakukan sabotase.
Kawanan lebah itu lalu menjelaskan bahwa mereka terpaksa transmigrasi ke padang bunga ini karena taman mereka terdahulu mengalami kekeringan. Banyak bunga yang mati dan layu, sehingga tidak bisa menghasilkan nektar lagi.
ADVERTISEMENT
Mendengar cerita dari kawanan lebah tersebut, kupu-kupu pun merasa iba dan sedih. Dengan lapang hati, kupu-kupu berbagi wilayah makanan dengan kawanan lebah.
Kawanan lebah tidak menghabiskan nektar bunga secara langsung, tapi memakan secukupnya kemudian pulang ke rumah mereka. Hal ini membuat nektar yang ada di taman bunga tidak cepat habis, tetapi selalu ada secara berkala seiring dengan mekarnya kuncup bunga yang baru.

2. Kucing yang Beruntung

Pada suatu hari di sebuah kota besar, hiduplah seekor anak kucing yang sangat lucu. Kucing itu memiliki warna bulu yang bagus, mata menyala dan bulat berwarna biru. Namun, anak kucing itu sungguh malang karena baru saja ditinggal mati oleh induknya yang terkena racun ular kobra.
Setelah kepergian induknya, si anak kucing sering berkeliaran di sekitar manusia dengan wajah memelas dan mengiba, berharap ada manusia yang mau mengadopsinya menjadi hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, seorang perempuan secara tidak sengaja melintasi tempat anak kucing itu biasanya menunggu induknya. Dia mendengar anak kucing itu mengeong dan merasa iba. Akhirnya, ia mengadopsi kucing tersebut.
Anak kucing itu langsung dimandikan dan diberikan makanan. Setelah itu, mereka duduk di sofa dan menonton televisi bersama.
Waktu berjalan dengan cepat, sudah hampir satu bulan semenjak kedatangan anak kucing itu di kediaman si perempuan. Sang perempuan sangat senang dan menyayangi anak kucing itu dengan setulus hati. Ia memanggilnya dengan sebutan Yuhuu.
Anak kucing itu pun merasa beruntung dan bersyukur karena masih ada manusia yang mau mengadopsi dan merawatnya dengan tulus. Kini, ia menjadi anak kucing yang lucu, bersih, menggemaskan, dan hidup bahagia.
ADVERTISEMENT

3. Burung Hantu

Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
Pada suatu hari, hiduplah seekor burung hantu cantik yang suka bernyanyi pada malam hari. Suatu ketika, ia mendengar burung merpati menyanyi. Ia pun kagum sebab nyanyian merpati tersebut sangat indah dan merdu.
Di satu sisi, burung hantu juga jadi tidak percaya diri sebab suaranya tak seindah burung merpati itu. Keesokan harinya, burung hantu itu terbangun saat mendengar suara nyanyian merpati pada sore hari.
Ia pun meminta merpati itu mengajarinya bernyanyi. Setelah berminggu-minggu belajar, suara burung hantu itu sudah mulai bagus.
Keduanya pun mulai melakukan duet dan kerap bernyanyi di sore hari, di bawah pohon oak yang rindang. Mereka lalu menjadi sahabat sejati yang tulus menyayangi dan mau berbagi dalam semua hal.
ADVERTISEMENT
Meskipun mereka memiliki perbedaan kebiasaan yang sangat mencolok, yakni burung hantu tidur di siang hari sedangkan burung merpati tidur di malam hari, tapi perbedaan itu tidak membuat mereka saling menjauh, justru saling melengkapi satu sama lain.