Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
3 Hal Penting Ini Bisa Memaksimalkan Tumbuh Kembang Anak, Apa Saja?
7 Agustus 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 5 menitOrang tua akan mengupayakan berbagai cara untuk melihat anak tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya. Di sisi lain, kekhawatiran tentang kemungkinan terhambatnya tumbuh kembang anak juga kerap menghantui orang tua.
Salah satu faktornya adalah kurang stimulasi. Ya, Moms, tak sedikit orang tua yang masih bingung memberikan stimulasi yang tepat di masa pertumbuhan si kecil. Pernah mengalaminya, Moms?
Ini juga yang menjadi topik utama di Kelas Ibu & Ayah kumparanMOM Festival Hari Anak 2024 hari pertama bertajuk “Segelas Susu dan Tumbuh Kembang Anak di Masa Depan, Apa Kaitannya?” bersama MilkLife, pada Sabtu (27/7).
Hadir sebagai pembicara, Psikolog Anak dan Keluarga, Irma Gustiana, mengungkapkan tiga hal yang berperan penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
“Ada tiga hal yang berkontribusi terhadap tumbuh kembang anak, yaitu stimulasi, kasih sayang, dan nutrisi,” ungkap Irma.
1. Stimulasi Fisik Anak
Selain stimulasi kognitif untuk merangsang kemampuan berpikir anak, rangsangan fisik pun tidak kalah penting. Stimulasi ini dapat membantu tubuh lebih kuat, dan mengoptimalkan koordinasi tubuh si kecil, Moms.
“Salah satu indikator kalau anak bertumbuh itu ada progres di sisi fisiknya. Berlari, melompat, melempar, berguling, merangkak, itu adalah stimulasi paling mendasar yang harus diberikan orang tua untuk mendukung stimulasi fisiknya,” jelas Irma.
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas fisik seperti bermain di taman, berlari, melompat, dan sebagainya juga berdampak baik bagi kecerdasan.
“Semua gerakan yang dilakukan oleh manusia itu bermuara dari otak. Satu gerakan juga dapat membantu pembentukan saraf otak. Ibaratnya, satu lompatan itu ada satu saraf yang terbentuk, jadi semakin banyak melompat, ribuan saraf tentu bisa terbentuk,” sambung Irma.
Ini juga yang menjadi latar belakang MilkLife menggelar program MilkLife Soccer Challenge, Moms! Melalui ajang ini, MilkLife mengajak orang tua di seluruh Indonesia untuk mendukung anak-anak mereka menjalani gaya hidup sehat dengan berpartisipasi dalam kegiatan fisik.
Sukses digelar pada 2023 lalu, MilkLife Soccer Challenge 2024 kembali diluncurkan guna memberikan kesempatan kepada anak perempuan untuk mengembangkan potensi mereka di bidang olahraga, terutama sepak bola putri U-10 dan U-12.
“Anak-anak juga bisa diarahkan ke sana (sepak bola) untuk meningkatkan confident, sportivitas, pengelolaan emosi, baik gender-nya laki-laki maupun perempuan. Jangan sampai menganggap olahraga sepak bola itu hanya untuk laki-laki. Setiap anak punya kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat-bakatnya,” terang Irma.
Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge tahun 2024 untuk meningkatkan minat sepak bola putri pun sudah dijalankan ke delapan kota di Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Kudus, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya.
2. Susu yang Tepat
Stimulasi kognitif dan fisik yang maksimal juga harus diimbangi dengan asupan nutrisi yang sesuai, Moms. Termasuk juga pemilihan susu yang sesuai kebutuhan anak.
Susu mengandung kalsium yang penting untuk kekuatan tulang dan gigi, Vitamin D untuk meningkatkan daya tahan tubuh, hingga lemak dan protein yang membuat anak lebih berenergi. Di sisi lain, tak sedikit anak yang mengalami kondisi intoleransi laktosa.
Menurut data dari Euro Monitor International and New Nutrition Business, 80 persen populasi penduduk di Asia Tenggara, termasuk masyarakat Indonesia, mengalami gangguan kesehatan tersebut. Intoleransi laktosa umumnya terjadi karena tubuh tidak cukup menghasilkan enzim laktase untuk memecah laktosa.
Akibatnya, ada beberapa gejala yang akan dirasakan setelah minum susu sapi. Mulai dari mual, muntah, perut kembung, hingga diare.
“Pemilihan susu itu harus disesuaikan dengan kebutuhan si kecil, termasuk kondisi pencernaannya. Sebab, pencernaan itu jadi otak kedua anak. Kalau ada gangguan pencernaan, akan memengaruhi otaknya bekerja dan emosinya dominan negatif. Jadi anak pun jadi gampang cranky,” kata Irma.
Di kumparanMOM Festival Hari Anak 2024, MilkLife pun menghadirkan berbagai varian susu sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan anak, Moms. Salah satunya, MilkLife Lactose Free yang menjadi pionir varian susu bebas laktosa di Indonesia.
Ya, Moms, susu ini diolah menggunakan proses enzimatis, yaitu proses penambahan enzim laktase, sehingga sehingga aman untuk pencernaan seseorang yang mengalami intoleransi laktosa.
Jangan khawatir, proses tersebut tidak mengurangi nilai gizi yang terkandung di dalam MilkLife Lactose Free, kok. Jadi meskipun bebas laktosa, MilkLife Lactose Free tetap tinggi protein, tinggi kalsium, fosfor, namun rendah kolestrol.
3. Kasih Sayang
Menurut Irma, yang tak kalah penting namun sering kali kurang diperhatikan oleh orang tua adalah stimulasi kasih sayang yang cukup. Padahal, perasaan dicintai dan merasakan kasih sayang orang tua dapat berdampak positif pada tumbuh kembang dan kesehatan mental anak.
“Banyak sekali anak-anak kecil kurang perhatian karena orang tuanya sibuk cari cuan. Padahal, kasih sayang yang cukup itu bikin anak enggak caper dan enggak gampang baper, lho,” ujar Irma.
Menunjukkan kasih sayang pun bisa dilakukan dengan aktivitas dan kebiasaan sehari-hari. Paling penting adalah harus dilakukan secara konsisten dan berulang-ulang.
“Pelukan, afirmasi positif, act of service, itu sebenarnya juga wujud kasih sayang yang bisa diberikan oleh orang tua di mana saja,” pungkas Irma.
Saat mendapatkan kasih sayang yang cukup, anak bisa fokus mengembangkan hal lainnya, seperti belajar dan mengembangkan kreativitas.
Seru sekali ya Kelas Ibu dan Ayah bersama MilkLife di kumparanMOM Festival Hari Anak 2024 kali ini ya, Moms!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio