3 Salah Kaprah Soal Tanda Bayi Siap Diberi MPASI

28 Juli 2020 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi diberikan MPASI atau makanan pendamping ASI. - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi diberikan MPASI atau makanan pendamping ASI. - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan bayi diberi MPASI (Makanan Pendamping ASI) setelah berusia 6 bulan. Sebab, di usia ini ASI saja tak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil sehingga bayi butuh asupan tambahan yang berasal dari MPASI.
ADVERTISEMENT
Namun usia sang buah hati tidak bisa jadi satu-satunya patokan lho, Moms. Kita juga perlu mengamati tanda kesiapan dari setiap bayi. Jangan sampai, bayi diberi MPASI terlalu awal atau saat ia belum siap!
Sayangnya, banyak orang tua yang salah paham soal tanda bayi siap diberi MPASI dan hal ini justru dapat merugikan bayi. Apa saja misalnya? Berikut kumparanMOM merangkumnya untuk Anda:
Ilustrasi bayi diberikan MPASI Foto: Shutterstock

Berat Badan Sebagai Tanda Bayi Siap Diberi MPASI

Sebagian orang tua beranggapan bahwa jika berat badan bayi mencapai dua kali lipat dari berat lahirnya, itu tandanya si kecil sudah bisa diberikan makanan padat atau MPASI. Perlu diketahui Moms, di antara usia 4-6 bulan memang banyak bayi yang berat badannya dua kali lipat dari berat lahirnya. Tetapi, ini bukan tanda bayi siap diberikan MPASI.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bayi prematur yang lebih kecil berat lahirnya pun dapat menggandakan berat lahirnya di usia yang jauh lebih awal, namun sistem pencernaanya belum siap untuk menerima makanan padat. Kita juga harus ingat, tiap bayi memiliki pertambahan berat badan yang berbeda-beda. Jadi, hal ini tidak bisa dijadikan tolak ukur siap tidaknya bayi diberi MPASI.
Ilustrasi bayi makan. Foto: Shutterstock

Pertambahan Berat Badan yang Melambat

Memberi MPASI karena bayi alami pertambahan berat badan yang melambat? Ini juga tidak tepat. Sebab, laju pertambahan berat badan bayi memang bisa berubah-ubah.
Untuk bayi yang diberikan ASI eksklusif misalnya, biasanya kenaikan berat badan di 2-3 bulan pertama kehidupannya cenderung lebih cepat dibanding bayi yang diberi susu formula. Tetapi, di usia 4 bulan, kenaikan berat badan bayi yang diberikan ASI eksklusif biasanya akan melambat. Kondisi ini wajar, bahkan dapat lebih melambat lagi selama paruh kedua tahun pertama bayi Anda.
3 salah kaprah soal tanda bayi siap diberi MPASI. Foto: Shutterstock
Sementara, hal berbeda akan terlihat pada bayi yang diberi susu formula. Mereka pun cenderung mengalami kenaikan berat badan yang lebih konsisten sepanjang tahun. Mungkin ada sedikit yang melambat, tapi tak seperti bayi yang diberikan ASI. Namun sayangnya, kenaikan berat badan pada bayi yang diberikan susu formula sangat berkaitan erat dengan obesitas di masa kanak-kanak dan dewasa kelak.
ADVERTISEMENT
Yang jelas, pertambahan berat badan yang melambat pun bukanlah tanda bayi perlu diberi MPASI.
Ilustrasi gigi bayi yang baru lahir Foto: Shutter Stock

Tumbuh Gigi Bukan Tanda Bayi Siap Diberi MPASI

Hingga kini, banyak yang menganggap jika bayi sudah mulai tumbuh gigi --meski belum berusia 6 bulan, sudah boleh diberi MPASI. Tumbuh gigi yang biasanya ditandai dengan kebiasaan bayi mengisap jari atau mainannya, hingga rewel pada saat menyusui.
Namun faktanya, sebagian bayi bahkan sudah punya gigi sejak baru lahir! Namun sebagian lain baru mengalami tumbuhan gigi hingga berusia 1 tahun. Jadi bayi tumbuh gigi juga bukan tanda si kecil siap mendapat MPASI ya, Moms! Agar tidak salah. berkonsultasilah selalu pada bidan atau dokter untuk menentukan waktu yang tepat bayi diberi MPASI.
ADVERTISEMENT
***** kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!