3 Tanda Pencernaan Anak Bermasalah dan Cara Mengatasinya

6 Maret 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak mengalami masalah pencernaan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mengalami masalah pencernaan. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain membuat anak tidak nyaman, masalah pencernaan juga dapat mempengaruhi perkembangan otak si kecil. Ya Moms, kesehatan pencernaan mempunyai peran dalam mendukung kecerdasan anak. Itulah sebabnya saluran cerna sering disebut 'otak kedua'.
Dilansir US National Library of Medicine, mikroorganisme dalam usus yang sehat akan memicu sinyal positif ke otak. Aktivitas bakteri baik dalam usus akan merangsang sistem saraf simpatis untuk melepas hormon serotonin. Hormon inilah yang memengaruhi ketajaman memori, tingkat stres, dan proses belajar si kecil.
Itu artinya, jika pencernaan anak terganggu, proses belajarnya pun bisa terhambat, Moms.

3 Tanda Pencernaan Anak Bermasalah

Jika saluran cerna anak bermasalah, terdapat tanda-tanda yang bisa Anda kenali. Apa saja?

1. Perut kembung

Saat gas yang ada di dalam perut tidak dapat keluar dan berkumpul di saluran pencernaan, kondisi ini membuat anak kembung. Dokter anak di rumah sakit Texas Children's, Amerika Serikat, Samira Armin mengatakan salah satu penyebabnya adalah si kecil terlalu banyak menghirup udara ketika menyusui atau menangis.
Dilansir Today's Parent, perut kembung juga bisa terjadi karena ketidakmampuan sistem pencernaan anak untuk menyerap nutrisi tertentu. Misalnya protein, Moms.
Ya, dalam beberapa kasus, saluran cerna si kecil tidak dapat mencerna protein utuh karena enzim pemecah komponen zat gizi ini belum bekerja optimal. Hal ini pun dapat menyebabkan perut si kecil menghasilkan lebih banyak gas karena udara yang berkumpul dan sulit dikeluarkan.

2. Rewel dan cegukan

Menangis merupakan cara anak untuk mengekspresikan sesuatu yang dialaminya. Termasuk ketika si kecil merasakan perutnya sakit. Dilansir Parents, saat anak benar-benar tidak nyaman dengan kondisi perutnya, ia akan terus menggeliat dan menarik kaki.
Saat mengalami masalah pencernaan, anak menjadi lebih rewel. Foto: Shutterstock
Selain rewel, anak juga akan cegukan ketika perutnya bermasalah. Gas yang meningkat dan berkumpul di perut membuat udara lebih banyak tertelan dan bergesekan dengan diafragma. Hasilnya, si kecil akan sering cegukan.

3. Sembelit dan Diare

Dilansir healthline, sembelit merupakan salah satu kondisi yang dapat memengaruhi nafsu makan anak. Sisa-sisa makanan dalam tubuh yang sulit keluar menyebabkan perut anak sakit. Kondisi ini pun membuat anak takut mengonsumsi sesuatu, sehingga si kecil menolak makanan yang diberikan.
Di sisi lain, pencernaan yang bermasalah juga dapat menyebabkan diare karena infeksi virus, bakteri, atau penyebab lainnya. Adapun dilansir laman Nationwide Children's, gejala diare di antaranya frekuensi buang air besar pada anak menjadi 2-5 kali sehari serta konsistensi tinja lebih encer dari biasanya.
Tak hanya itu, si kecil juga dapat muntah dengan cairan berwarna hijau dan berlangsung lebih dari 12-24 jam ketika diare. Perutnya pun bisa bengkak dan nyeri, menyebabkan anak kehilangan nafsu makan, tampak lemas, dan tidak mau minum, Moms.

Cara Mengatasi Masalah Pencernaan pada Anak

Saat pencernaan anak bermasalah, pastikan Anda memberikan air minum dalam jumlah cukup agar si kecil terhindar dari dehidrasi. Selain itu, ahli gastroenterologi anak di Rumah Sakit Anak Rady San Diego, Amerika Serikat, Rebecca Cherry, MD., menyarankan agar si kecil diberi daging tanpa lemak, daging ayam, atau roti gandum untuk membantu mengatasi diare.
Jika pencernaan anak tidak membaik dan anak terlihat lemas, segera konsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Nah Moms, untuk membantu mencegah masalah pencernaan pada anak, Anda dapat memberikan susu partially hydrolyzed protein (PHP) atau protein terhidrolisa parsial. Dalam penelitian yang diterbitkan PubMed Central, susu PHP lebih mudah dicerna karena protein telah dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil.
Susu PHP lebih mudah dicerna karena protein telah dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil. Foto: dok. Enfagrow
Ya Moms, dalam beberapa kasus, terdapat saluran cerna anak yang tidak bisa memproses protein secara utuh. Oleh karena itu, biasanya susu PHP direkomendasikan untuk anak dengan ketidaknyamanan pencernaan dengan gejala di atas karena saluran cerna belum matang.
Tak perlu bingung, Moms. Enfagrow A+ Gentle Care MFGM Pro dapat jadi pilihan Anda. Sebagai susu pertumbuhan untuk anak 1-3 tahun, Enfagrow A+ Gentle Care MFGM Pro mengandung partially hydrolyzed protein (PHP) yang lebih mudah diserap oleh saluran pencernaan anak. Meski proteinnya sudah dipecah sebesar 50 persen, si kecil tetap akan mendapatkan beragam manfaat nutrisi susu ini untuk tumbuh kembangnya.
Sebagai susu pertumbuhan untuk anak 1-3 tahun, Enfagrow A+ Gentle Care MFGM Pro mengandung partially hydrolyzed protein (PHP) yang lebih mudah diserap oleh saluran pencernaan anak. Foto: dok. Enfagrow
Susu ini juga diperkaya dengan vitamin A, C, D, serta kandungan MFGM Pro dan DHA yang lebih tinggi untuk mendukung kecerdasan anak. Formulasi tersebut dapat mendorong proses belajar yang lebih cepat dan mengoptimalkan IQ si kecil.
Enfagrow A+ Gentle Care MFGM Pro telah tersedia di minimarket, supermarket, atau official store Enfagrow A+ di e-commerce favorit Anda. Kunjungi juga Instagram @enfaclub dan www.enfa.co.id untuk informasi produk lainnya ya!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Enfagrow