3 Tips Bangun Keluarga yang Sehat dan Sejahtera

20 Juli 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga sehat dan sejahtera. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga sehat dan sejahtera. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mempunyai keluarga yang sehat, sejahtera dan bahagia, tentu menjadi impian banyak orang. Peran ibu di dalam keluarga sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan, faktor finansial dan lingkungan berjalan selaras setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Masalah stunting yang masih menjadi isu kesehatan nasional bagi anak-anak Indonesia membuat ibu perlu bekerja lebih keras dalam pemenuhan gizi buah hatinya. Penelitian SEANUTS II menunjukkan, 1 dari 3 anak di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami stunting akibat kekurangan gizi kronis.
Sementara itu, faktor ekonomi keluarga dan kebersihan lingkungan juga turut berperan dalam masalah kesehatan anak seperti stunting. Oleh karenanya, dibutuhkan peran ibu juga dalam keputusan finansial dan hubungan dengan lingkungan.
“Tak sedikit juga perempuan (ibu) yang turut ambil bagian dalam pemenuhan ekonomi, sekaligus pengelola keuangan untuk memastikan kesejahteraan keluarganya. Ibu juga menjadi tumpuan dalam menjaga kelestarian lingkungan yang dimulai dari pengelolaan sampah rumah tangga,” ungkap Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro dalam acara press conference Tingkatkan Kapasitas Perempuan untuk Bangun Keluarga Sehat, Sejahtera dan Selaras (19/7).
ADVERTISEMENT
Kondisi ini membuat peran ibu lebih signifikan untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera. Lantas, apa yang perlu ibu lakukan untuk keluarga tercintanya?

Yang Bisa Dilakukan Ibu untuk Bangun Keluarga Sehat dan Sejahtera

Ilustrasi keluarga makan dengan gizi seimbang. Foto: dok.shutterstock
Penuhi kebutuhan gizi keluarga
Banyak ibu berperan sebagai chef di dalam keluarga yang bertanggung jawab soal asupan makanan setiap hari. Sehingga, penting bagi ibu untuk memastikan kecukupan gizi untuk keluarga tercintanya. Gizi buruk di dalam keluarga terutama pada anak bisa berdampak pada 3 kondisi yaitu, stunting (tubuh pendek), wasting (tubuh kurus) dan obesitas (kelebihan berat badan). Kondisi tersebut bisa terjadi karena belum maksimalnya pemenuhan gizi anak sejak masih di dalam kandungan hingga setelah kelahiran.
“Jadi, sangat penting bagi ibu dan calon ibu untuk membekali diri dengan pengetahuan terkait kebutuhan gizi berkualitas bagi dirinya sendiri dan juga keluarga untuk memastikan kesehatannya,” jelas Ketua PKGK FKM UI, Ahmad Syafiq, Ir, MSc, PhD yang juga hadir dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahmad, ada hubungan erat antara kekurangan asupan protein hewani terhadap stunting dan masalah gizi keluarga lainnya. Sumber makanan hewani seperti telur, ayam, ikan, daging sapi dan susu bisa menjadi pilihan tepat untuk memperbaiki asupan gizi keluarga.
Mengelola keuangan keluarga. Foto: Makistock/Shutterstock
Kelola keuangan keluarga
Faktor ekonomi juga berperan dalam pemenuhan gizi untuk keluarga. Terkadang, kondisi finansial bisa menjadi hambatan untuk akses gizi berkualitas bagi anak dan keluarga. Oleh karenanya, peran ibu sebagai pengelola keuangan yang baik sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Peran ibu bukan sekadar mencukupkan diri dengan penghasilan yang diterima dari suami, tapi juga memampukan diri sebagai kontributor dalam ekonomi keluarga. Ada tiga langkah pengelolaan keuangan yang sebaiknya dilakukan ibu mulai dari membuat pos anggaran, menentukan skala prioritas, serta evaluasi pengeluaran setiap bulannya,” kata Pakar Perencana Keuangan, Bareyn Mochaddin
ADVERTISEMENT
Menurut Bareyn, jika ibu bisa mengelola keuangan keluarga dengan maksimal, maka pemenuhan kebutuhan dasar seperti asupan nutrisi yang berkualitas bagi keluarga sangat mungkin untuk dicapai, Moms.
Ilustrasi Ibu Kelola Sampah Rumah Tangga. Foto: Shutterstock
Kebersihan lingkungan
Tingkat kebersihan lingkungan sekitar juga berpengaruh dalam kondisi kesehatan keluarga kita. Memperhatikan kebersihan lingkungan bisa dilakukan ibu dengan mulai mengelola sampah rumah tangga yang tepat. Hal ini bisa menurunkan risiko keluarga dari ancaman berbagai infeksi dan penyakit.
“Ada tiga cara yang bisa dilakukan ibu sebagai langkah awal pemeliharaan sampah rumah tangga. Pertama, pisahkan sampah yang dapat didaur ulang dengan sampah makanan. Kedua, terapkan 3R, reuse (penggunaan kembali), reduce (kurangi produk) dan recycle (kelola sampah menjadi barang yang terpakai). Ketiga, ajak anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah,” jelas Senior Campaign Executive dari Waste4Change, Khairunnisa Humaam.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, penerapan ketiga hal tersebut tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kebersihan, tapi juga menjadi potensi peningkatan kualitas kesehatan serta ekonomi keluarga agar lebih sehat dan sejahtera.