4 Hal yang Bisa Bikin Anak Jadi Rendah Diri

26 Desember 2018 13:20 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak yang tantrum akibat stres bisa jadi bersikap berlebihan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak yang tantrum akibat stres bisa jadi bersikap berlebihan (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, setiap manusia normal pasti pernah mengalami krisis kepercayaan diri, tak terkecuali anak-anak. Krisis kepercayaan diri merupakan negatif yang membuat anak berpikir dirinya lebih 'rendah' atau 'kurang' jika dibandingkan dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Emosi ini muncul akibat banyak hal. Bisa dipicu karena faktor lingkungan, bisa juga murni akibat imajinasi sendiri. Meski tampak sepele, nyatanya perasaan rendah diri bisa membawa dampak negatif terhadap aspek kehidupan anak.
Menurut psikolog anak dan remaja yang praktik di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana, ada 4 hal yang bisa membuat anak jadi rendah diri.
1. Merasa Terabaikan
Ilustrasi Anak Stres (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Stres (Foto: Thinkstock)
Seorang anak yang tumbuh tanpa mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup akan merasa terabaikan dan bersikap acuh tak acuh saat mereka dewasa. Mereka akan merasa kesulitan untuk mempercayai dan bergaul dengan orang lain. Hal inilah yang menjadi faktor pemicu turunnya rasa percaya diri yang ada dalam diri seseorang.
ADVERTISEMENT
2. Kritik yang Berlebihan
Ilustrasi marah pada anak (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi marah pada anak (Foto: Shutter Stock)
Saat seorang anak terus menerus dikritik secara berlebihan, maka hal itu bisa membuatnya menjadi depresi dan kehilangan rasa percaya diri. Jika terus dibiarkan, maka akan muncul perasaan-perasaan negatif seperti merasa pesimis dan tidak berharga.
3. Pengaruh Keluarga
Ilustrasi anak dengan kondisi ADHD (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dengan kondisi ADHD (Foto: Shutterstock)
Orang tua biasanya cenderung untuk menyetir anaknya dalam menggapai cita-cita yang mereka harapkan. Sehingga tidak memberi anak kesempatan untuk mengenali potensi diri.
Hal itulah yang dapat memupuskan harapan, sehingga muncul rasa ketidakbahagiaan dan rasa tidak percaya diri.
"Orang tua perlu mengenal potensi anak sejak dini, dengan begitu, mereka akan merasa lebih dihargai dan lebih percaya diri," jelas Vera.
4. Dibanding-bandingkan dengan orang lain
Ilustrasi ketegangan hubungan antara anak dan orang tua
 (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketegangan hubungan antara anak dan orang tua (Foto: Shutterstock)
Saat seorang anak dibanding-bandingkan, maka si kecil akan selalu merasa kurang. Hal ini bisa menjadi penyebab utama anak merasa insecure atau mengalami krisis kepercayan diri. Kondisi membandingkan satu sama lain ini, bahkan bisa terjadi di dalam keluarga. Misalnya saja, membanding-bandingkan kakak dengan adik.
ADVERTISEMENT
Mungkin tujuan awal Anda membanding-bandingkan si kakak dan si adik untuk memotivasi si adik agar bisa berprestasi seperti kakaknya. Tapi, jika disampaikan dengan cara yang salah, hal itu justru bisa menurunkan rasa percaya diri anak, Moms.