4 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Membeli Tempat Tidur Anak

21 Januari 2020 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tempat tidur anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tempat tidur anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Moms, bila anak Anda sudah siap untuk belajar tidur sendiri, maka sebagai orang tua, Anda perlu mengapresiasi kemajuannya itu. Sebab, tidur terpisah dari orang tua, bagi sebagian anak adalah hal yang sangat berat.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara untuk mendukung keinginan anak tidur sendiri adalah dengan memfasilitasi kamar tidur yang lengkap dengan kebutuhan pribadinya. Misalnya saja, membelikan tempat tidur baru untuk anak. Hal-hal seperti itu bisa membuat anak semakin percaya diri dan berani untuk tidur di kamarnya sendiri.
Nah Moms, jika Anda ingin membelikan tempat tidur untuk anak, sebaiknya pertimbangkan 4 hal ini.
1. Perhatikan Tinggi Anak
Ilustrasi tempat tidur anak. Foto: Shutter Stock
Usia dan tinggi anak menjadi faktor penting jika Anda membelikan tempat tidur untuknya. Apalagi pada masa pertumbuhan, tinggi anak terus bertambah.
“Usia dan tinggi adalah faktor penting. Secara umum, transisi terjadi antara usia (balita) 1,5 dan 3,5 tahun atau ketika anak Anda tingginya sekitar 86 cm hingga 91 cm sehingga (jangan sampai) tubuhnya lebih besar daripada tempat tidurnya,” kata Emily Heah, seorang fisioterapis senior di Core Concepts, Singapura, seperti dikutip dari Young Parents.
ADVERTISEMENT
2. Pilih Kasur yang Tepat
Ilustrasi tempat tidur anak. Foto: Shutter Stock
Saat ingin membelikan tempat tidur untuk anak, pastikan Anda memilih kasur yang tepat. Ya, kasur juga ada banyak macamnya, seperti: kasur busa atau foam, kasur spring bed, kasur kapuk, kasur lateks, kasur air hingga kasur udara.
Namun, mana yang paling baik untuk anak? “Pilih kasur innerspring,” saran Dr Marc Calaunan, dokter senior chiropraktik di Healing Hands Chiropractic, Singapura.
Ya Moms, innerspring termasuk jenis kasur spring bed. Jadi, spring bed dibagi menjadi dua: innerspring dan hybrid. Bedanya, jika kasur spring bed hybrid memiliki lapisan foam di dalamnya, sedangkan innerspring tidak.
Menurut Emily, kasur innerspring memiliki kerangka yang mendukung perkembangan tulang belakang anak.
“Karena struktur tulangnya masih tumbuh (sehingga) tidur di kasur yang tidak sesuai seperti lateks dari waktu ke waktu dapat memberi tekanan pada tulang punggungnya. Kasur busa juga tidak memberi dukungan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, bila anak memiliki masalah muskuloskeletal yang menyebabkan nyeri sendi dan tulang, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis sebelum membelikannya kasur.
3. Ketahui Bahayanya Ranjang Susun
Mungkin Anda berpikir untuk membelikan si kecil ranjang susun. Bisa karena memiliki anak kembar atau sudah punya dua anak, sehingga kasur jenis ini dianggap lebih efisien dan tidak memakan tempat.
Meskipun tempat tidur susun cukup aman karena dilengkapi dengan pembatas dan tangga yang dapat mencegah cedera dan jatuh, namun Dr Calaunan tidak merekomendasikan bila si kecil suka melompat-lompat.
"Anak-anak di bawah usia enam tahun tidak boleh tidur di ranjang atas karena memiliki risiko lebih tinggi untuk jatuh," tambah Emily.
Anak-anak yang sering jatuh umumnya mengalami cedera seperti memar, keseleo hingga patah tulang.
ADVERTISEMENT
4. Pastikan Keselamatan Anak
Anak bangun tidur Foto: Shutterstock
Yang tak boleh terlupa adalah memastikan tempat tidur anak aman. Misalnya bila Anda memutuskan untuk membelikan tempat tidur tingkat, kasur di bagian atas memiliki pagar yang tinggi sehingga badan atau kepala anak tidak ada yang ‘keluar’. Selain itu, ada baiknya kamar anak diberikan lampu tidur, untuk membantu si kecil melihat ketika ingin naik dan turun tangga tempat tidur.