Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
4 KB yang Aman untuk Ibu Menyusui dan Tidak Mengganggu Produksi ASI
8 November 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Memilih dan menggunakan tipe KB tidak bisa dilakukan secara sembarangan, Moms. Apalagi jika Anda sedang menyusui. Kalau salah pilih, KB justru dapat mengganggu produksi ASI secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pilihan KB tersebut dengan dokter. Biasanya, dokter akan merekomendasikan jenis kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui .
Yang tak kalah penting, ibu menyusui juga harus memerhatikan dosis konsumsi atau kunjungan KB yang hendak dipilih. Sebab, masing-masing jenis KB memiliki risiko yang berbeda.
Misalnya, penggunaan pil KB dosis rendah yang lewat dari jadwal konsumsi justru bisa berisiko kebobolan dan hamil. Jadi, Anda mesti selektif dalam memilih jenis KB yang aman untuk ibu menyusui. Kira-kira, apa saja yang direkomendasikan?
Jenis KB yang Aman untuk Ibu Menyusui
Sebenarnya, ada banyak jenis KB yang bisa dipilih ibu menyusui tanpa khawatir produksi ASI-nya terganggu. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut uraiannya:
ADVERTISEMENT
1. Pil KB Dosis Rendah
Dijelaskan dalam buku Senangnya Jadi Ibu: Yuk Sendiri Si Mungil karya Trusty T. Santoso, jenis KB ini aman untuk ibu menyusui karena mengandung hormon progesteron yang tidak akan mengganggu produksi ASI. KB ini bisa dihentikan kapan saja bila Anda ingin memulai program hamil kembali.
Namun, penggunaan pil KB ini harus hati-hati. Anda harus meminumnya setiap hari dan tidak boleh lupa. Bila terlewat, maka risikonya bisa hamil.
Keuntungan menggunakan pil KB dosis rendah ialah menstruasi lancar dan tidak terganggu sama sekali. Bahkan, kram saat datang bulan pun dapat berkurang.
2. Suntik KB Progestin
Jika Anda tipe yang sulit konsisten mengonsumsi pil KB setiap hari, suntik KB porgestin bisa jadi pilihan yang tepat. Jenis KB ini bisa diulangi penggunaannya setiap 13 minggu sekali.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, suntik KB progestin memiliki beberapa kekurangan. Banyak yang mengaitkan suntik KB progestin dengan penurunan kepadatan tulang jika digunakan dalam jangka waktu lama. Itu mengapa, KB ini tidak dianjurkan untuk penggunaan 2 tahun lebih.
Jika memutuskan untuk berhenti dari suntik KB progestin, ibu menyusui harus menunggu waktu yang relatif lebih lama untuk kembali subur. Apabila ingin memulai program hamil kembali, Anda perlu mengonsultasikannya lagi dengan dokter terkait.
3. IUD Progestin
IUD (intrauterine device) dilakukan dengan memasukkan alat berbentuk huruf T ke dalam rahim. Jenis KB ini aman bagi ibu menyusui karena tidak akan mengganggu produksi ASI untuk si kecil.
Untuk memastikan IUD terpasang dengan benar, biasanya Anda perlu melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter setelah 1-3 bulan pemasangan. Menurut laman BKKBN, IUD bisa digunakan hingga 5 tahun, cocok bagi Anda yang menginginkan jarak panjang untuk kehamilan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
4. Kontrasepsi Diafragma
Alat kontrasepsi ini berbentuk kubah yang terbuat dari karet atau silikon. Cara pemasangannya yaitu dengan ditempatkan di leher rahim. Biasanya, pemasangan dilakukan 6 minggu setelah persalinan.
Kontrasepsi diafragma disebut efektif mencegah kehamilan. Namun, tingkat efektivitasnya bisa maksimal bila digunakan bersamaan dengan jel spermisida, zat untuk mematikan sel sperma.