4 Kesalahan Finansial yang Umum Terjadi pada Calon Orang Tua

26 Januari 2023 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami istri sedang berdiskusi tentang finansial rumah tangga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri sedang berdiskusi tentang finansial rumah tangga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehidupan pernikahan yang harmonis dan bahagia menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Namun pada kenyataannya membangun keluarga yang bahagia memang membutuhkan perjuangan yang tidak mudah.
ADVERTISEMENT
Setelah menikah, mungkin akan banyak ketidakcocokan yang terlihat dari masing-masing individu. Misalnya, perbedaan pendapat, gaya hidup, emosi, bahkan terkadang ada kejutan tentang kebiasaan belanja atau pengeluaran pasangan Anda. Bukan hanya itu, setelah mempunyai anak pun akan banyak pengeluaran tidak terduga yang terkadang bisa memperumit hubungan suami istri.
Nah Moms, untuk menghindari hal tersebut, berikut beberapa kesalahan finansial yang umum terjadi pada calon orang tua.

Kesalahan Finansial yang Umum Terjadi Pada Calon Orang Tua

1. Tidak memiliki rencana keuangan jangka panjang
Ilustrasi manajemen keuangan keluarga. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Mengutip The Balance Money, rencana keuangan jangka panjang penting untuk diterapkan oleh pasangan suami istri. Rencana keuangan jangka panjang yang dimaksud adalah dana pensiun, kepemilikan rumah, dan tabungan pendidikan untuk anak.
ADVERTISEMENT
Namun sebelumnya perlu dipahami, keuangan jangka panjang untuk anak bukan hanya pendidikan, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, diskusikan dengan pasangan Anda sebelum memutuskan untuk mempunyai anak. Bila perlu, buat rencana keuangan ini sebelum menikah.
2. Tidak pernah berdiskusi tentang keuangan masing-masing
Selain tidak memiliki rencana keuangan jangka panjang, kesalahan umum lainnya adalah tidak pernah berdiskusi tentang keuangan masing-masing. Seperti pendapatan atau utang yang dimiliki. Sebenarnya hal ini perlu diketahui bersama sebelum Anda menikah. Sebab, jumlah pendapatan dan utang yang dimiliki akan berdampak pada keuangan rumah tangga, terutama setelah mempunyai anak.
3. Menggunakan kartu kredit saat menikah dan bulan madu
Penundaan pembayaran selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun mungkin akan menguntungkan di awal transaksi. Misalnya saja saat menikah dan bulan madu. Namun setelah mempunyai anak, hal ini mungkin akan mengganggu mekanisme keuangan rumah tangga Anda. Apalagi, jika limit kartu kredit yang dimiliki dalam jumlah besar, hal itu bisa membuat cicilan di kemudian hari semakin melonjak.
ADVERTISEMENT
4. Kurang berkomunikasi
Ilustrasi pasangan suami dan istri sedang konflik. Foto: Dragon Images/Shutterstock
Selain menyatukan dua individu, menikah artinya juga menggabungkan keuangan suami istri. Sebelum Anda memutuskan menjadi orang tua, hindari pengeluaran berlebihan atau saling menyembunyikan pengeluaran dari pasangan Anda.
Anda dan suami mungkin juga perlu saling mengetahui jumlah pengeluaran setiap minggu atau bulan. Jika diperlukan, buatlah rekening tabungan bersama agar bisa saling mengetahui transaksi yang terjadi dari keduanya.