5 Kondisi yang Mengharuskan Susu Formula untuk Dibuang

26 Oktober 2018 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Bila ada kondisi medis yang dialami ibu atau bayi yang membuat bayi tidak dapat diberi ASI, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian susu formula. Tapi, memberi anak susu formula bukan cuma soal menyeduhnya dengan air hangat untuk kemudian diminum, Moms. Dalam pemberiannya, orang tua juga mesti mengikuti aturan-aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Memperhatikan betul kondisi susu formula sebelum diberikan pada si kecil adalah salah satunya. Anda harus memastikan susu formula masih baik. Sebab ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera membuang susu formula. Meskipun harga susu formula tergolong tidak murah, tindakan ini diperlukan demi kesehatan anak.
Nah, kondisi-kondisi apa saja yang dimaksud di sini?
1. Susu formula sudah lebih dari dua jam
Sebaiknya Anda membuatkan susu dengan ukuran pas, untuk sekali minum anak. Hal itu tentu akan menahan Anda menyimpan susu yang tidak habis diminum karena sayang dibuang.
Menurut dr Galih Linggar Astu, SpA., dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospital, Depok, susu formula standarnya hanya bertahan dua jam setelah dibuat. Itu karena susu formula tidak memiliki sel hidup seperti ASI.
ADVERTISEMENT
Alhasil, susu formula lebih berisiko terkontaminasi bakteri patogen jika dibiarkan terlalu lama. Maka dari itu, bila sudah lebih dari dua jam, sebaiknya segera dibuang.
2. Kondisi menggumpal
Bila Anda mendapati susu formula berubah bentuk dan telihat menggumpal, itu karena susu telah mengalami proses penguraian akibat penyimpanan susu yang kurang tepat.
Kaleng susu sering dibuka-tutup sehingga membuat susu kontak dengan air, minyak, cairan tubuh atau udara. Pada udara misalnya, membuat mikro molekul susu jadi tidak stabil dan memengaruhi gizi pada susu pula.
Alasan kuat juga yang membuat Anda mesti segera menyingkirkan susu yang telah menggumpal, karena kita tidak tahu bakteri yang mungkin terbawa oleh udara.
Ilustrasi bayi menangis akibat diare. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis akibat diare. (Foto: Thinkstock)
3. Kedaluwarsa
Untuk menghindarinya, selalu mengecek tanggal kedaluwarsanya itu sudah pasti, Moms. Tapi susu yang sudah dibuat juga bisa basi, lho. Umumnya terjadi bila tidak cepat-cepat diminum anak setelah dibuat, itulah alasannya pula kenapa sudah lebih dari dua jam, susu sebaiknya harus dibuang.
ADVERTISEMENT
Tanda susu sudah basi akan tampak menggumpal, berbusa, berbau asam menyengat, dan rasanya yang juga sudah berubah jadi asam.
4. Tidak sesuai rekomendasi usia si kecil
Ya Moms, mengonsumsi susu formula maka sesuaikanlah dengan kategori usia. Menurut dr. Galih Linggar Astu SpA dari Brawijaya Hospital, Depok kepada kumparanMOM, kadar konsentrasi susu, natrium dan kandungan lainnya pada susu untuk anak usia 0-12 bulan, tentu berbeda dengan susu untuk anak di atas 1 tahun.
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
5. Dikerubungi serangga
Susu formula yang dikerubungi semut sebaiknya dibuang semua. Jangan semutnya saja yang dibersihkan, lalu berpikir susunya jadi steril lagi. Pasalnya, susu formula yang sempat dikerubungi semut berarti telah terkontaminasi benda asing. Kita kan, tidak tahu semut-semut itu berasal dari mana, bisa saja dari tempat yang kotor atau penuh bakteri.
ADVERTISEMENT
Jadi tidak usah disayang-sayang lagi ya, Moms!