4 Mitos soal Kontrasepsi yang Perlu Dipahami

18 Juni 2023 14:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri umumnya menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Ada banyak metode pengendalian kelahiran yang banyak digunakan seperti, pil KB, IUD, hingga kondom.
ADVERTISEMENT
Alat kontrasepsi tersebut dianggap efektif untuk mencegah kehamilan dengan presentase yang berbeda-beda. Namun, tidak jarang juga ada pasangan suami istri yang masih kebobolan meski sudah ber-KB.
Selain itu, kehamilan yang tiba-tiba juga bisa terjadi karena ibu dan ayah mungkin mendapatkan banyak informasi yang belum tentu kebenarannya alias mitos. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Deretan Mitos Umum soal Kontrasepsi

Ibu hamil yang menyusui sedang memompa ASI. Foto: Shutter Stock
Ibu Menyusui Tidak Akan Hamil
Benar, masa menyusui memang sering dianggap sebagai alat kontrasepsi alami. Namun yang perlu dipahami, menyusui hanya membantu mencegah kehamilan jika dalam enam bulan setelah melahirkan ibu belum memasuki siklus menstruasi lagi dan hanya memberikan ASI eksklusif.
Sementara, ovulasi biasanya segera terjadi setelah bayi memasuki masa MPASI karena saat itu produksi ASI juga berubah, seperti dikutip dari Cleveland Clinic. Hormon pendukung ASI yang menurun akan meningkatkan hormon kesuburan ibu. Jadi, tidak jarang ibu juga tetap bisa hamil meski masih menyusui si kecil.
Ilustrasi hubungan suami istri berhubungan intim dan memiliki keturunan Foto: Shutterstick
Tidak Ada Orgasme Maka Tidak Hamil
ADVERTISEMENT
Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur. Sementara pria harus ejakulasi untuk mengeluarkan sperma, wanita tidak perlu mengalami orgasme untuk menerima spermanya. Artinya, jika ibu melepaskan sel telur setiap bulannya dengan menstruasi yang teratur, maka Anda tetap bisa hamil meski tidak mengalami orgasme.
Mandi setelah Berhubungan Seks Mencegah Kehamilan
Mandi, membersihkan area vagina, dan buang air kecil tidak akan menghentikan air mani dan sperma yang sudah masuk melalui leher rahim. Sebab, sperma mempunyai sel yang memungkinkannya untuk terus berenang menuju sel telur, Moms. Lagi pula, saluran kemih berbeda dengan vulva.
Ilustrasi pasangan membicarakan hubungan seksual Foto: Shutterstock
Tidak Butuh Kontrasepsi saat Berhubungan Seks dengan Aman
Pendapat ini memang ada benarnya dan mungkin sudah dipraktikkan oleh banyak suami istri juga. Tapi, tidak sedikit juga wanita yang tetap bisa hamil meski sudah melakukan hubungan seksual dengan keamanan yang tinggi. Umumnya pendapat ini muncul karena kurangnya pemahaman soal siklus menstruasi.
ADVERTISEMENT
Ada empat hormon utama yang merangsang atau mengatur aktivitas sel dalam siklus menstruasi, yaitu hormon FSH, luteinisasi, estrogen, dan progesteron. Keseimbanga dari hormon tersebut akan mengatur pelepasan sel telur dan proses pembuahan.
Meski siklus menstruasi teratur, keseimbangan hormon ini dapat terganggu oleh berbagai faktor, termasuk usia, stres, dan obat-obatan. Oleh karenanya, memprediksi hari yang aman untuk berhubungan seksual juga bisa jadi sulit atau tidak tepat pada akhirnya, karena bisa mengakibatkan kehamilan.