4 Pemeriksaan di Trimester Pertama Kehamilan

15 Januari 2020 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat testpack menunjukkan tanda positif, maka ada beberapa hal yang sebaiknya Anda periksa di trimester pertama kehamilan. Ya Moms, pemeriksaan di awal kehamilan sangat penting untuk menghindari masalah pada janin yang mungkin saja terjadi.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja yang seharusnya diperiksa ibu hamil di trimester pertama?

Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Testpack. Foto: Pixabay
Pada kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan, dokter atau bidan biasanya akan memeriksa riwayat kesehatan ibu hamil. Hal ini penting, agar dokter bisa mengetahui hal-hal apa saja yang mungkin bisa berdampak pada kehamilan Anda. Misalnya saja, penyakit apa yang pernah Anda alami atau obat-obatan apa yang pernah dan masih dikonsumsi.
Dokter juga mungkin akan menanyakan riwayat kehamilan sebelunya, apakah ada keluhan atau tidak. Selain itu, untuk memprediksi usia kehamilan Anda, dokter juga akan bertanya kapan hari pertama menstruasi terakhir.

Pemeriksaan Fisik

Ibu hamil periksa ke dokter kandungan. Foto: Shutterstock
Ada beberapa pemeriksaan fisik yang akan dilakukan oleh dokter. Misalnya saja, berat badan, tinggi badan dan abdomen.
ADVERTISEMENT
Pengukuran berat badan diperlukan untuk menentukan kenaikan berat badan yang ideal selama hamil. Ya Moms, obesitas saat hamil bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan abdomen, yaitu pemeriksaan pada bagian perut antara dada dengan pelvis. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat pembesaran rahim.

Tes Darah

Ilustrasi tes darah. Foto: Shutterstock
Pemeriksaan darah di awal kehamilan perlu dilakukan untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus maupun untuk mengetahui bila dokter mencurigai adanya penyakit. Misalnya penyakit toksoplasma, hepatitis, atau anemia. Penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan risiko bahaya, kecacatan, hingga kematian pada janin.
Mengutip What to Expect, tes darah juga diperlukan untuk mengukur kadar PAPP-A atau Pregnancy associated plasma protein A dan HCG yakni dua hormon yang dihasilkan oleh janin dan memasuki aliran darah ibu. Hasil tes darah dapat membantu penilaian risiko terjadinya sindrom down dan trisomi 18 pada bayi.
ADVERTISEMENT

Tes Urine

Ibu hamil periksa ke dokter kandungan. Foto: Shutterstock
Selain darah, dokter mungkin juga akan meminta Anda melakukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah kandungan protein pada ibu hamil normal ataukah tidak. Kadar protein yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa ibu hamil mengalami preeklampsia.
Selain keempat pemeriksaan di atas, dokter juga biasanya akan melakukan USG untuk melihat kondisi janin ataupun rahim. Jika usia kandungan masih di bawah 7 minggu dan kondisi janin masih sangat kecil, dokter umumnya akan melakukan USG transvaginal. Ya Moms, hasil USG transvaginal diklaim lebih akurat dibandingkan dengan USG abdominal atau USG perut untuk mendeteksi awal kehamilan.