4 Posisi Melahirkan Normal, Ibu Hamil Perlu Tahu!

12 November 2020 10:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Posisi yang tepat sangat penting pada persalinan melalui vagina atau proses melahirkan normal. Memang, umumnya ketika akan melahirkan secara normal, dokter akan meminta ibu untuk berbaring atau setengah duduk. Namun sebenarnya ada beberapa posisi yang dapat menjadi pilihan.
ADVERTISEMENT
Posisi-posisi melahirkan normal ini punya tujuan, kelebihan dan kekurangan masing-masing, Moms. Karena itu saat proses persalinan berlangsung, bisa saja dokter meminta ibu mengubah posisi agar persalinan berjalan lancar. Misalnya jika di awal persalinan, Anda diminta berbaring, tapi karena proses berjalan lambat, dokter lalu menganjurkan mengubah posisi jadi miring.
Oleh sebab itu, ibu hamil perlu mengetahui jenis-jenis posisi melahirkan secara normal. Posisi-posisi ini dijelaskan dalam buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" yang ditulis oleh dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG, M.Kes dan Fitria Charawati, S.Sos, MM. Apa saja?
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock

Ragam Posisi Melahirkan

1. Posisi Melahirkan Berbaring atau Litotomi

Kelebihan:
Pada posisi ini, ibu terlentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin. Dengan posisi ini, dokter bisa lebih leluasa membantu proses persalinan. Jalan lahir pun menghadap ke depan sehingga dokter bisa lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan dan waktu melahirkan pun bisa diprediksi secara akurat. Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan ke posisi seharusnya.
ADVERTISEMENT
Kekurangan:
Posisi berbaring ini biasanya membuat ibu sulit untuk mengejan. Hal ini karena gaya berat tubuh ibu yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi. Posisi ini pun diduga bisa mengakibatkan perineum meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan.
Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang karena letak pembuluh darah besar berada di bawah posisibayi dan tertekan oleh berat bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi, akibatnya tekanan pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu.

2. Posisi Melahirkan Miring atau Lateral

Kelebihan:
Posisi miring ke kanan atau ke kiri dengan salah satu kaki diangkat ini umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. Kelebihan dari posisi ini adalah peredaran balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta tidak terganggu, dan proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman.
ADVERTISEMENT
Kekurangan:
Posisi ini menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan karena letak kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter atau bidan pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.
ilustrasi wanita bersalin Foto: Shutterstock

3. Posisi Melahirkan Jongkok

Kelebihan:
Biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi. Kelebihannya posisi ini merupakan posisi melahirkan yang alami karena memanfaatkan gaya gravitasi bumi sehingga ibu tak usah terlalu kuat mengejan.
Kekurangan:
Selain berpeluang membuat cedera kepala bayi, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan persalinan lainnya, seperti episiotomi.

4. Posisi Melahirkan Setengah Duduk

Kelebihan:
Pada posisi ini, ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini akan membuat ibu yang akan melahirkan merasa nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh bayi untuk bisa keluar jauh lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun juga bisa berlangsung secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Kekurangan:
Posisi ini bisa menimbulkan rasa lelah dan keluhan punggung yang pegal. Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.