Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Skin barrier atau pelindung kulit bayi saat lahir belum terbentuk sempurna. Idealnya, kulit bayi akan mencapai fase pertumbuhan optimalnya pada usia satu tahun. Kulit bayi cenderung lebih halus, tipis, dan sensitif dibanding kulit orang dewasa sehingga sangat rentan terjadi iritasi. Meski demikian, masalah kulit yang dialami oleh bayi baru lahir tidak berbahaya, Moms.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, dermatolog dr. Arini Widodo, Sp.KK, mengungkap bahwa setelah bayi dilahirkan, kulitnya akan beradaptasi dengan lingkungan baru. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kulit bayi sangat sensitif, yaitu:
1. Kelenjar keringat pada bayi belum terlalu aktif, sehingga proses penguapan air dalam tubuh lebih cepat.
2. pH kulit pada kulit bayi sedikit lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. pH kulit bayi mencapai 6 sampai 7, sementara pH kulit orang dewasa hanya 4,5 sampai 6.
3. Banyak sel - sel yang belum sempurna, salah satunya kolagen yang dapat memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit.
4. Ukuran sel - sel pada bayi lebih tipis dibandingkan orang dewasa sehingga lebih berpotensi terkena sunburn.
5. Lapisan lemak bayi lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, Moms, bahwa yang harus dijaga adalah skin barrier pada kulit bayi. Oleh karena itu, Anda harus merawat kulit Si Kecil dengan tepat dan hati - hati. Tak perlu khawatir, Moms. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba untuk menjaga skin barrier pada kulit bayi.
4 Tips Menjaga Skin Barrier Bayi
1. Gunakan air hangat saat memandikan
Sesuai dengan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suhu air hangat yang tepat untuk memandikan bayi, yaitu 37 derajat celcius. Air hangat dipercaya dapat melancarkan sirkulasi darah, serta membantu merangsang motorik bayi.
dr. Arini juga menambahkan, saat memandikan bayi disarankan jangan terlalu lama. Durasi maksimal untuk memandikan bayi adalah 10 menit. Hal itu dilakukan agar kulit bayi tidak berada terlalu lama di luar suhu ruang.
ADVERTISEMENT
2. Gunakan handuk halus
Penggunaan handuk berbahan halus dilakukan untuk menghindari luka pada kulit sensitif bayi. Cara mengeringkan kulit bayi cukup di tap - tap saja menggunakan handuk halus. Hindari menggunakan handuk dengan cara digesek agar kulit tidak iritasi.
3. Segera gunakan pelembab setelah mandi
Setelah mandi, segera gunakan pelembab saat kulit bayi masih dalam keadaan lembab. Selain untuk melembabkan kulit, pelembab berguna untuk menghindari terjadinya eksim kulit pada bayi. Anda bisa menggunakan pelembab berbasis emolien agar mudah menyerap ke dalam kulit.
4. Gunakan sabun yang memiliki pH seimbang
Menggunakan sabun yang memiliki pH seimbang merupakan salah satu cara untuk tetap menjaga skin barrier bayi. Hindari penggunaan sabun antiseptik, ya, Moms.
ADVERTISEMENT