news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

5 Arti Tangisan Bayi yang Perlu Orang Tua Pahami

2 Maret 2025 16:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Arti Tangisan Bayi yang Perlu Orang Tua Pahami. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
5 Arti Tangisan Bayi yang Perlu Orang Tua Pahami. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bayi belum dapat bicara layaknya orang dewasa. Hal itulah yang membuat mereka menangis untuk menyampaikan apa yang tengah dirasakan. Ya Moms, bayi cenderung menangis untuk mengekspresikan kebutuhan atau emosi. Bisa menangis dengan merengek pelan, menangis normal hingga menangis dengan keras.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, mendengarkan bayi menangis memang bisa membuat panik dan cemas. Hal ini dapat berimbas pada fisik dan emosional orang tua. Untuk meminimalisir dampak tangisan bayi ke orang tua, Anda sebaiknya belajar untuk mengenal penyebab tangisan muncul.

Mengenal Arti Tangisan Bayi

1. Bayi Lapar
Dikutip dari What to Expect, bayi yang lapar cenderung menangis dengan nada rendah, berirama, dan berulang-ulang. Mereka juga menangis disertai sinyal-sinyal lain seperti ingin menyusu pada payudara, gerakan mengisap dengan lidah, mendecakkan bibir atau memasukkan jari ke dalam mulut.
Ilustrasi bayi menangis atau rewel. Foto: Shutter Stock
2. Bayi Lelah atau Tidak Nyaman
Bayi yang merasa lelah atau sedang tidak nyaman akan menangis dengan cara yang berbeda. Mereka biasanya menangis dengan cara merengek, sengau, dan berlangsung terus-menerus. Apabila mereka merasa lelah karena mengantuk, bayi akan menangis sambil menguap, mengucek mata, dan menarik telinga.
ADVERTISEMENT
3. Bayi Kesal
Bayi yang kesal akan rewel, merengek hingga menangis dengan keras. Mereka menangis sambil mencoba memalingkan kepala atau tubuhnya dari sesuatu yang membuat mereka kesal. Apabila bayi menangis karena kesal, cobalah jauhkan mereka dari hal yang membuatnya tidak nyaman itu.
Ilustrasi bayi menangis. Foto: Shutter Stock
4. Bayi Merasa Bosan
Selain itu, bayi juga dapat mengungkapkan perasaan bosannya dengan menangis. Sebelum menangis karena bosan, biasanya mereka masih mau bermain. Namun, tiba-tiba mereka rewel karena merasa tak ada sesuatu yang baru dari permainan di hadapannya.
Apabila merasa tak kunjung mendapat perhatian yang diinginkan, si kecil biasanya akan menangis kencang untuk mengungkapkan 'Kenapa ibu mengabaikanku?'. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menggendong hingga mereka tenang.
5. Bayi Merasa Sakit
ADVERTISEMENT
Bayi juga akan menangis apabila merasakan sakit. Mereka akan merengek dengan lembut, terdengar sengau, dan dengan nada tangisan yang rendah. Mereka juga menangis pelan seolah-olah tak memiliki energi untuk menaikan volume. Biasanya tangisan ini terjadi apabila bayi benar-benar merasakan sakit. Segera hubungi dokter apabila bayi menangis seperti ini.
Ilustrasi bayi menangis saat menyusui. Foto: Shutter Stock

Lantas, Bagaimana Jika Orang Tua Tidak Dapat Menemukan Alasan Bayi Menangis?

Beberapa tangisan bayi baru lahir sering kali tidak berhubungan dengan kebutuhan dasar. Faktanya, 80 hingga 90 persen dari semua bayi menangis selama 15 menit hingga satu jam. Tangisan ini sering kali tidak mudah dijelaskan atau dipahami.
Sebagian besar sesi menangis ini terjadi di malam hari. Selain karena mengantuk dan bosan, bayi yang menangis pada malam hari disebabkan oleh akumulasi hal yang mereka alami pada siang hari. Sehingga, si kecil hanya perlu menenangkan diri dengan menangis.
ADVERTISEMENT
Menangis selama beberapa menit bahkan dapat membantunya tertidur. Namun, jika Anda merasa mendengar tangisan karena tidak nyaman atau kesakitan, segera cek apakah ada sesuatu yang membuat si kecil tidak nyaman. Misalnya, apakah apakah pakaian atau rambut yang melilit jarinya. Namun, apabila bayi menangis tanpa sebab yang jelas dan dalam waktu yang lama, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya, Moms.