5 Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala Tanpa Emosi

21 Oktober 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak keras kepala. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak keras kepala. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cara mendidik anak yang keras kepala memang sering kali membuat orang tua memutar otak. Tak jarang, anak dan orang tua malah terlibat pertengkaran yang tidak hanya melelahkan bagi orang tua, tapi juga berdampak buruk bagi mental anak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Parent Circle, anak yang sering dimarahi orang tua akan mereka merasa bersalah, terhina, takut, malu, cemas, dan stres. Semua ini akhirnya menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak, gangguan tidur, masalah perilaku, hingga kesulitan menjalin hubungan sosial.
Karena itu, orang tua harus bijak dalam membimbing anak, terutama yang memiliki sifat kritis dan keras kepala. Tapi, sebenarnya apa faktor yang menyebabkan anak keras kepala dan bagaimana cara mendidiknya?

Faktor yang Membuat Anak Keras Kepala

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan anak bersikap keras kepala menurut laman Mom Junction.
ADVERTISEMENT

Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala

Ilustrasi anak keras kepala. Foto: Shutter Stock
Menurut laman Parents, mengasuh anak yang keras kepala membutuhkan kesabaran, ketenangan, empati, dan kestabilan emosional sebagai orang tua. Berikut ini kiat-kiat yang bisa Anda lakukan untuk mendidik anak yang keras kepala.

1. Berikan Pilihan

Anak yang keras kepala suka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Jadi berikan mereka kesempatan untuk memilih atau memutuskan sesuatu.
Misalnya, saat ingin ke luar di malam hari dan cuaca sedang dingin, berikan mereka pilihan untuk mengenakan sweater merah atau biru. Dengan begini, mereka tidak akan memberontak atau menolak memakai sweater karena telah memilih sesuai keinginannya.

2. Bertanya dengan Sabar

Terkadang sebenarnya anak-anak tidak keras kepala, tapi kewalahan atau overwhelmed dengan lingkungan sekitar dan belum tahu cara mengatasi emosinya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, orang tua harus bersabar dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui motivasi yang tersembunyi di balik tindakan mereka.

3. Tetapkan Aturan

Pakar parenting asal Amerika Serikat, Lorie Anderson, dalam laman Parents mengatakan bahwa cara termudah untuk menegakkan aturan di rumah adalah dengan membuat rutinitas. Misalnya, menetapkan jam tidur yang sama setiap malam, jam mengerjakan PR, dan lain-lain.
Dengan begitu, anak akan belajar untuk melakukan tugasnya sendiri. Mereka juga jadi merasa tidak diatur karena rutinitas telah menjadi kebiasaannya.

4. Validasi Perasaannya

Ketika anak sedang memberontak, validasi perasaan mereka kemudian bantu untuk menemukan solusi. Jika anak masih juga keras kepala, tenangkan diri Anda, Moms.
Anda perlu menenangkan diri sebelum menenangkan anak. Dengan begitu, si kecil juga akan belajar terkait ketenangan dan kesabaran saat menghadapi masalah.
ADVERTISEMENT

5. Jangan Berdebat

Anak yang keras kepala selalu siap memulai pertengkaran secara langsung. Jadi, jangan beri mereka kesempatan itu.
Sebaliknya, dengarkan apa pun yang dikatakan anak dan ciptakan sebuah diskusi, bukan pertengkaran. Ketika Anda menunjukkan keinginan untuk mendengarkan mereka, kemungkinan besar mereka juga akan mendengarkan apa yang akan Anda katakan.