Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Mengasuh anak yang hiperaktif sering kali membuat orang tua merasa kewalahan. Sebab, si kecil selalu aktif bergerak, seolah energinya tidak pernah habis.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perlu diketahui bahwa anak yang hiperaktif belum tentu ADHD (Hyperactive Impulsive Attention Deficit) ya, Moms. Meski begitu, mengutip WebMD, hiperaktif memang salah satu gejala utama dari kondisi ADHD.
Hiperaktif dapat membuat anak jadi sulit bersosialisasi dan memengaruhi kemampuan akademisnya di sekolah. Dalam kasus yang lebih ekstrem, anak mungkin akan menarik diri dari lingkungan dan akhirnya menyebabkan mereka frustrasi hingga depresi .
Lantas, bagaimana cara menghadapi anak hiperaktif agar mereka tetap tumbuh layaknya anak sebayanya? Simak tipsnya dalam artikel ini, Moms.
Cara Menghadapi Anak Hiperaktif
Mengutip Health Shots, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara menghadapi anak yang hiperaktif. Sebab, dengan ilmu yang tepat, anak bisa tetap tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Libatkan Anak dalam Aktivitas Fisik Bermanfaat
ADVERTISEMENT
Anak-anak hiperaktif memiliki banyak energi yang sering kali membuat orang tua sulit mengimbanginya. Namun, energi ini sebenarnya bagus karena bisa dialihkan ke aktivitas fisik yang bermanfaat.
Misalnya, anak bisa diajarkan olahraga yoga, sepak bola, atau aktivitas lain yang mereka sukai. Tapi pastikan mereka juga mendapatkan waktu istirahat yang cukup, agar tidak terlalu kelelahan atau gelisah.
2. Ajari Anak Coping Mechanism
Coping mechanism adalah cara menghadapi situasi yang membuat stres atau tertekan. Ini penting diajarkan kepada si kecil sebab ada kalanya anak yang hiperaktif merasa frustrasi atau marah.
Ajari mereka latihan pernapasan dalam atau teknik relaksasi saat sedang frustrasi. Anda juga bisa meminta anak menutup mata dan membayangkan dirinya sedang berada di tempat yang menyenangkan, tenang, serta damai.
ADVERTISEMENT
Cara lain bisa dengan meminta anak meremas bola atau benda tertentu saat stres. Lakukan coping mechanism ini hingga perasaan frustrasi anak berlalu.
3. Tetapkan Rutinitas
Anak yang hiperaktif sering kali merasa kehidupannya tidak terkendali. Nah, dengan menetapkan rutinitas, mereka akan merasa kehidupannya lebih teratur. Orang tua bisa membantu anak menetapkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah, bermain, makan, hingga tidur.
4. Libatkan Orang-orang Terpercaya
Membesarkan anak yang hiperaktif memang tidak bisa dilakukan seorang diri, Moms. Anda perlu melibatkan semua orang di dalam keluarga agar tidak kewalahan.
Namun, pastikan anggota keluarga lain dapat mengikuti aturan dan rutinitas yang telah Anda terapkan untuk anak. Tujuannya agar tak tercipta kebingungan pada anak.
Guru juga perlu dilibatkan dalam pengasuhan anak hiperaktif. Sebab, sebagian besar waktu anak akan dihabiskan di sekolah. Jadi, usahakan orang tua harus bisa berkoordinasi dengan guru.
ADVERTISEMENT
5. Jangan Menyerah
Memiliki anak yang hiperaktif memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, jangan sampai Anda menyerah, Moms.
Pastikan selalu menjaga kesehatan fisik maupun mental diri sendiri sebelum menjaga si kecil. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa stres dan akhirnya menyerah.
Jika Anda merasa si kecil mungkin mengalami ADHD, segera cari bantuan profesional. Dokter anak, psikolog, atau terapis akan memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk anak Anda.