5 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Bayi

2 Mei 2021 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Bayi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
5 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Bayi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayi yang tiba-tiba nafsu makannya berkurang atau menolak menyusu, muntah, dan mengalami sembelit, merupakan ciri-ciri si kecil terkena gangguan pencernaan. Kondisi ini, bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan gelisah, Moms.
ADVERTISEMENT
Gangguan pencernaan pada bayi memang kerap membuat orang tua khawatir. Ya Moms, perlu dipahami bahwa kondisi pencernaan bayi masih sangat sensitif, sehingga Anda harus berhati-hati dalam merawatnya.
Banyak faktor yang menyebabkan bayi terserang gangguan pencernaan. Berikut penjelasan lengkapnya, Moms.

Beberapa Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Bayi

5 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Bayi Foto: Shutter Stock
1. Muntah
Mengutip Parents, penyebab paling umum bayi muntah adalah karena ada infeksi saluran usus oleh virus. Penyakit ini biasanya dimulai dengan muntah secara tiba-tiba, dan sering kali diikuti dengan demam atau diare. Penyakit ini biasanya akan sembuh sendirinya dalam dua atau tiga hari, Moms.
Namun, muntah dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi, sehingga Anda harus segera menemui dokter. Apalagi jika si kecil muntah sangat sering, muntah berwarna hijau, muntah darah, muntah diikuti dengan lesu, serta kejang sebelum atau setelah muntah. Pastikan si kecil mendapat cairan yang cukup agar ia terhindar dari dehidrasi.
ADVERTISEMENT
2. Diare
Bayi baru lahir sering buang air besar, apalagi jika baru selesai menyusu. Biasanya, kotoran bayi yang normal bertekstur lunak dan berwarna pucat. Namun jika kotorannya sangat encer selama tiga kali dalam satu hari dan ia tampak rewel, kemungkinan besar si kecil sedang diare.
Diare pada bayi dapat mengurangi kandungan air dalam tubuhnya, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi. Anda harus segera membawa bayi ke dokter jika diare disertai mulut kering, tidak ada air mata, tidak ada air kencing, dan demam atau jika kotoran memiliki noda lendir atau darah.
5 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Bayi Foto: Freepik
3. Sembelit
Sembelit biasanya terjadi ketika kotoran bayi keras dan ia tampak kesulitan saat buang air besar. Meskipun sembelit sering terjadi pada bayi, namun kondisi ini bisa jadi tidak nyaman bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Mom Junction melansir, segera temui dokter jika bayi yang sudah mengonsumsi MPASI tidak buang air besar selama lebih dari tiga hari berturut-turut, disertai muntah dan rewel. Kemudian, jika bayi di bawah usia 2 bulan sembelit, ada darah di tinja, dan bayi terlihat menahan buang air besar karena nyeri, segera bawa ia ke dokter juga, Moms.
4. Kolik
Kolik pada bayi biasanya terjadi pada usia 2 minggu hingga 4 bulan. Saat kolik, bayi bisa menangis terus-menerus pada malam hari dan susah ditenangkan. Penyebab pasti kolik umumnya terkait dengan masalah sistem pencernaan.
Anda harus menemui dokter jika tidak mampu mengatasi kolik atau jika tangisan semakin parah. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan bayi secara rinci dan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Anda harus segera memeriksakan si kecil ke dokter jika bayi mulai menangis dengan nada atau suara yang berbeda, atau jika tangisan tersebut disertai dengan gejala lain seperti demam, muntah, diare, tinja berdarah, dan menolak menyusu.
5. Kembung
Kembung terjadi karena adanya gas yang diproduksi oleh bakteri di usus atau bakteri dari makanan dan minuman bayi. Bayi menelan lebih banyak udara saat menangis, dan gas yang berlebihan bisa terperangkap di perut, sehingga menyebabkan rasa sakit.
Kembung biasanya hilang dengan sendirinya atau Anda bisa membantu mengatasinya dengan memijat perut bayi. Tapi, jika bayi tampak tidak nyaman dan tertekan, Anda dapat menemui dokter untuk solusi lebih lanjut.