5 Hal Menarik soal Menyusui yang Perlu Ibu Tahu

2 Februari 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menyusui jadi salah satu momen yang membahagiakan bagi kebanyakan ibu. Bukan sekadar memberikan nutrisi untuk bayi, menyusui juga dapat meningkatkan bonding antara ibu dan anak.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda, sama halnya dengan kehamilan, menyusui juga membawa banyak perubahan bagi ibu secara fisik dan emosional. Berikut beberapa fakta tentang menyusui yang menarik untuk diketahui.

5 Fakta Menarik soal Menyusui

1. Warna ASI berubah-ubah
Ilustrasi ASI Perah. Foto: thinkstock
Moms, sesekali Anda akan mendapati ASI berubah warna menjadi merah muda, kebiruan, hingga kekuningan selama perjalanan menyusui. Perubahan warna ASI ini sering kali bukan pertanda buruk dan tetap aman dikonsumsi oleh bayi.
“Perubahan warna ASI menjadi kekhawatiran karena ibu melihatnya langsung saat memerah. Padahal, mungkin setiap harinya bayi mengonsumsi ASI dengan warna berbeda-beda saat menyusu langsung tanpa diketahui ibu, jadi jangan stres saat melihat perubahannya,” kata konsultan laktasi, Rebecca Costello, seperti dikutip dari Romper.
ADVERTISEMENT
2. Rasa ASI tergantung makanan ibu
Rasa ASI tidak akan membosankan bagi bayi, karena akan berubah terus-menerus tergantung pada makanan yang dikonsumsi ibu, waktu, dan kebutuhan nutrisinya.
“Beberapa rasa makanan memengaruhi rasa ASI secara halus, ini sangat mirip dengan cairan ketuban yang tertelan oleh bayi di dalam rahim. Ini adalah acara alami untuk mengenalkan bayi dengan makanan yang nantinya bisa ia konsumsi,” ujar direktur laktasi di Motif Medical, Ashley Georgakopoulos, IBCLC.
3. Satu payudara menghasilkan ASI lebih banyak
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
Terlepas dari seberapa sering Anda menyusui pada satu sisi atau sisi lainnya, sangat mungkin bagi satu payudara untuk menghasilkan lebih banyak ASI. Ini biasanya terjadi karena ada sedikit asimetri alami tubuh manusia seperti payudara, yang kemudian menyebabkan perbedaan anatomi jaringan payudara kiri dan kanan, saluran, dan alveolinya.
ADVERTISEMENT
4. Memberikan ASI lebih lama baik untuk IQ
WHO dan ahli menyarankan agar ibu memberikan ASI secara eksklusif atau selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Namun penelitian menunjukkan, memberikan ASI lebih lama untuk anak dikaitkan dengan tingkat IQ yang lebih tinggi pada si kecil.
“Dampak paling penting dari segi kesehatan jika pemberian ASI melebihi usia satu tahun adalah pematangan dinding usus dan perkembangan mikrobioma. ASI menstabilkan pH usus dan melindungi lapisan usus, memungkinkan bakteri baik berkembang untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat dan mengurangi peradangan internal,” lanjut Ashley.
5. Menyusui mencegah depresi
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: aslysun/Shuttterstock
Penelitian yang terbit di International Journal of Psychiatry in Medicine menyebutkan, kecil kemungkinannya ibu untuk didiagnosis menderita depresi pasca persalinan akibat pelepasan oksitosin saat menyusui. Kendati demikian, jika menyusui tidak berjalan baik dan kurang mendapatkan dukungan dari lingkungan, maka depresi bisa saja terjadi, Moms.
ADVERTISEMENT
“Jika didukung, menyusui dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental, baik secara emosional maupun hormonal,” pungkas Ashley.