5 Hal yang Harus Jadi Perhatian Bila Ingin Beri Bayi Camilan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada sekitar usia 7-8 bulan, Anda bisa mulai menambahkan camilan sehat di antara waktu makan. Camilan memiliki segudang manfaat untuk bayi. Selain memberi nutrisi pendamping tumbuh kembang si kecil, camilan dapat melatih kemampuan motorik anak.
Namun, memilih camilan untuk bayi tidak boleh sembarangan. Bila tidak teliti, camilan yang dikonsumsi justru dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi.
Lantas, bagaimana cara memilih camilan untuk bayi. Pastikan Anda memerhatikan 4 hal berikut ini:
Pilihlah camilan yang teksturnya cukup lembut, tidak keras, mudah meleleh atau lumer di mulut agar lebih mudah dicerna oleh bayi. Tekstur yang tidak tepat bisa membuat bayi malas mengunyahnya atau justru menyebabkan bayi tersedak saat makan . Ini sangat berbahaya dan harus dihindari.
ADVERTISEMENT
Cobalah pilih camilan yang ukuran dan bentuknya bisa dipegang bayi dengan mudah. Ini berguna untuk melatih self feeding skill kemampuan si kecil makan sendiri, Moms. Sebab saat bayi memegang camilan, motorik kasar dan halusnya akan terlatih. Bila perlu, potonglah camilan untuk menyesuaikan ukurannya.
Bayi usia 8-12 bulan perlu camilan yang mengandung karbohidrat, protein, kalsium, dan vitamin.
Untuk camilan berkarbohidrat, Anda bisa memberikan potongan roti gandum, biskuit, atau kentang rebus yang dipotong kecil-kecil.
Sedangkan untuk camilan berprotein, potongan telur rebus, daging sapi/ayam/ikan yang dilumat lembut bisa jadi pilihan.
Selain itu, camilan berkalsium seperti aneka jenis keju, yoghurt hingga aneka olahan berbahan susu murni bisa diberikan sesuai selera si kecil.
ADVERTISEMENT
Satu yang tak kalah penting adalah camilan yang kaya vitamin dari sayur dan buah-buahan. Anda bisa menyajikan buah-buahan segar dengan potongan kecil atau rebusan sayur yang bisa disantap langsung, atau juga olahan yang sudah dikreasikan.
Jangan lupakan soal mengatur waktu saat hendak memberi bayi camilan ya, Moms. Pastikan Anda memberi jarak dari waktu makan utamanya. Para ahli juga mengatakan bahwa lebih baik anak makan dalam jumlah sedikit tapi berkala dibandingkan hanya sekali namun sekaligus banyak.
Selalu temani bayi saat ia menikmati camilannya. Tidak hanya untuk memastikan si kecil tidak tersedak, dengan menemani Anda bisa memerhatikan apakah ia menikmati camilannya, apakah ukurannya sudah pas, sekaligus bisa mengajak bayi berbicara. Acara makan camilan pun jadi lebih menyenangkan!
ADVERTISEMENT