5 Hal yang Perlu Dipahami Orang Tua saat Bayi Baru Diberi MPASI

28 November 2020 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi diberi MPASI. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi diberi MPASI. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat bayi menginjak usia 6 bulan, ASI saja sudah tak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, sehingga ia butuh diberi MPASI atau makanan pendamping ASI. Ya Moms, ada beberapa tanda si kecil sudah siap diberi makanan padat. Misalnya saja, sudah berusia 6 bulan, sudah bisa duduk tegak, sudah dapat mengangkat kepalanya dengan mantap, hingga menunjukkan ketertarikan pada saat Anda atau orang di sekitarnya tengah makan.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan proses menyusui, pemberian MPASI bayi juga dapat dibilang susah-susah gampang. Anda mungkin saja akan menghadapi berbagai tantangan terkait proses tersebut. Maka dari itu, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pahami sebagai orang tua saat bayi baru memulai MPASI, seperti dikutip dari Todays Parent. Yuk, disimak, Moms.

1. Bayi Bisa Rewel saat Diberi MPASI

Ilustrasi bayi menolak makan atau MPASI. Foto: Shutterstock
Saat pertama kali diberi MPASI, ada beberapa bayi yang tak menyukai makanan yang dicobanya itu. Tak jarang, bayi pun akan memasang wajah tak senang hingga rewel.
Tapi, tetap tenang dan jangan khawatir ya, Moms. Sebab, makan adalah sebuah proses belajar bagi si kecil. Mungkin saja, ia merasa makanan yang ia cicipi itu baru baginya. Karena selama ini mereka biasanya hanya mengonsumsi ASI saja. Tetap bujuk bayi Anda untuk makan, namun jangan memaksanya, ya! Lambat laun, ia akan mulai terbiasa dan memberikan respons lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT

2. Anda Harus Gigih dan Sabar

Ilustrasi bayi menolak makan atau MPASI. Foto: Shutterstock
Bila Anda mendapati si kecil tidak mau makan, hanya mencicipi sesendok dua sendok, atau bahkan melakukan gerakan tutup mulut saat diberikan makanan, tetap sabar dan terus berusaha, ya, Moms! Karena ia tak akan mungkin langsung menyukai semua makanan yang Anda tawarkan. Tetapi, coba beri mereka kesempatan di lain waktu untuk mencoba makanan yang sama.

3. Mulai dengan Porsi Kecil

Makanan Bayi Foto: Shutter Stock
Hal lain yang perlu dipahami orang tua baru saat pertama kali memberikan MPASI bayi adalah mulailah dengan porsi kecil. Ya Moms, jangan berikan porsi yang berlebihan padanya dengan alasan agar si kecil kenyang dan dapat tidur lebih lama.
Tapi sebaiknya, berilah bayi Anda porsi yang kecil di beberapa bulan pertama saat mulai MPASI. Karena, beberapa bulan pertama itu adalah waktu untuk membiasakan bayi makan makanan padat. Kemudian, Anda bisa meningkatkan porsi makannya sesuai dengan usianya sambil tetap mendapatkan nutrisi utamanya dari ASI atau susu formula.
ADVERTISEMENT
Ada pun dalam laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatur jadwal makan bayi sendiri berkaitan dengan masa pengosongan lambung. Biasanya, bayi yang sudah diberi MPASI perlu makan 2-3 kali sehari, 1-2 kali makanan selingan (snack), dan ASI atau susu formula 2-3 kali.

4. Tersedak Itu Wajar

Ilustrasi bayi tersedak saat makan. Foto: Shutter Stock
Ada beberapa bayi yang mungkin akan tersedak atau bahkan muntah saat pertama kali diberikan MPASI. Anda pun tak perlu panik dan patah semangat, karena ini adalah hal yang normal atau wajar dialami oleh bayi. Si kecil mungkin akan muntah karena ini adalah refleks yang normal baginya --terutama saat mencoba makanan bertekstur untuk pertama kali.
Maka dari itu, untuk membantu bayi lebih mudah menerima makanan padat, mulailah pemberian MPASI dengan makanan yang dihaluskan secara merata dan teksturnya hampir menyerupai cairan yang sangat kental. Bubur beras yang dibuat cukup encer misalnya. Jangan lupa, campurkan ASI agar bayi merasa akrab dengan rasanya.
ADVERTISEMENT

5. Pahami Makanan yang Boleh dan Belum Boleh Dikonsumsi Bayi

Pastikan Anda mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi si kecil sesuai dengan usianya, ya, Moms. Terlebih, bila ia memiliki riwayat alergi. Mungkin Anda perlu menghindari makanan pencetus alergi dan mencobanya di lain waktu.
Misalnya saja, jagung. Dilansir Wholesome Baby Food, jagung sebaiknya diberikan setelah bayi berusia 12 bulan atau 1 tahun. Salah satu alasannya, karena jagung merupakan makanan yang berpotensi menyebabkan alergi. Alasan lain menyebutkan, jagung berisiko menyebabkan si kecil tersedak dan juga sulit dicerna.