5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ajak Anak Bermain di Playground

30 April 2018 19:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak di taman bermain (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak di taman bermain (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sebuah insiden penendangan seorang bapak terhadap anak laki-laki di playground Mall Kelapa Gading (25/4) ramai diperbincangkan oleh warganet pada Jumat (27/4).
ADVERTISEMENT
Kronologisnya, seorang anak perempuan (3) berjalan di belakang ayunan yang sedang dimainkan oleh anak laki-laki. Ketika ayunan sedang membubung tinggi, anak perempuan itu pun tersenggol hingga membuatnya terpental dan jatuh.
Sontak, ayah si anak perempuan yang berada sekitar 5 meter dari lokasi kejadian secara refleks menendang punggung anak laki-laki.
Kericuhan kemudian terjadi, ibu anak laki-laki tidak terima dengan perilaku ayah anak perempuan itu yang lantas menendang putranya hingga terjatuh dan menangis.
Adu mulut tak bisa dihindari. Satu sama lain menyinggung soal tugas orang tua yang seharusnya bisa mengawasi anaknya dengan baik.
Menyikapi hal itu, Inisiator Safekids Indonesia, Wahyu Setyawan Minarto atau yang akrab disapa Paman Billy menyatakan keprihatinannya terhadap insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami turut sangat prihatin dengan kejadian ini ya,” ujarnya ketika dihubungi kumparanMOM (kumparan.com) pada Senin (30/4).
Sebagai seorang yang bergelut dalam ranah memperjuangkan keselamatan anak, Paman Billy turut ambil suara dan menyampaikan beberapa poin penting yang wajib diperhatikan orang tua terkait keselamatan saat mengajak anak bermain di playground seperti berikut ini:
1. Peraturan di Playground
Ilustrasi Playground di Mall (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Playground di Mall (Foto: Wikimedia Commons)
Sebuah Playground seharusnya mempunyai peraturan yang jelas, tegas namun mudah dimengerti dan dijalankan oleh siapapun yang berkunjung.
2. Pengawasan terhadap anak
Tanggung jawab pengawasan tetap berada di orangtua, bukan semata pada pengelola.
Pengawasan tetap harus dilakukan apalagi terhadap anak berusia di bawah 5 tahun.
Pekerja pada pengelola playground juga punya tanggung jawab namun sifatnya sebagai tambahan dalam pengawasan yang dilakukan oleh orangtua.
ADVERTISEMENT
3. Pemisahan Berdasarkan Umur
Ilustrasi Anak Bermain Bersama (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Bermain Bersama (Foto: istimewa)
Pada sebuah taman bermain, disarankan sebaiknya melakukan pemisahan area yang jelas untuk anak berdasarkan umur anak. Karena secara fisik dan kemampuan anak berbeda-beda. Misalnya anak berusia di bawah 1 tahun belum dapat beraktifitas dan mempunyai respon seperti anak umur 3 tahun. Dengan begitu dapat saling membahayakan di antara mereka.
4. Peralatan di tempat
Pengelola Taman bermain harus memperhatikan material, bentuk, dan penempatan dari masing-masing peralatan. Mengenai penempatan misalnya di belakang ayunan diberi ruang yang cukup tetapi bukan akses berjalan sehingga tidak memberikan ruang untuk anak lain melintas di belakangnya dan dapat menimbulkan risiko lanjutan.
Meski sayangnya, menurut Paman Billy, di Indonesia belum ada peraturan dan standarisasi mengenai peralatan yang aman. Namun, bukan berarti tidak bisa diupayakan bukan?
ADVERTISEMENT
5. Pertolongan pertama
Anak menangis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis. (Foto: Thinkstock)
Tempat bermain harus menyediakan peralatan pertolongan pertama berikut melatih stafnya untuk dapat melakukan pertolongan pertama kepada pengunjung, sehingga selalu siap dalam keadaan darurat.