5 Jenis Kontrasepsi untuk Pria, Bantu Istri Cegah Kehamilan

13 Juni 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mencegah atau menunda kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi bukanlah urusan wanita saja. Pria juga memiliki peranan penting dalam merencanakan jumlah anak, termasuk memilih kontrasepsi.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, KB untuk pria sebenarnya tersedia dalam berbagai macam jenis, meski pilihannya tidak sebanyak untuk wanita. Tujuan dari penggunaan kontrasepsi pun sama seperti yang dikenakan wanita, yakni mencegah atau mengurangi risiko pasangannya mencapai kehamilan.
KB pria juga ada yang tersedia secara non-permanen dan permanen. Dikutip dari Medical News Today, alat kontrasepsi pria bekerja dengan cara mencegah sperma masuk ke dalam vagina. Tingkat keberhasilannya pun bisa berbeda-beda, lho! Bila kontrasepsi digunakan dengan cara yang tepat, atau menggunakan lebih dari satu jenis alat kontrasepsi, maka secara signifikan dapat mengurangi kehamilan yang tidak direncanakan.
Agar lebih jelas, simak beberapa rekomendasi kontrasepsi yang bisa digunakan oleh para pria berikut ini.

Berbagai Jenis Kontrasepsi untuk Pria

Ilustrasi Kondom Foto: shutterstock
1. Kondom
ADVERTISEMENT
Kontrasepsi yang satu ini yang paling banyak dipakai oleh pria. Di pasaran, kondom dijual bebas dengan varian yang beragam dan bisa dipilih sesuai keinginannya.
Kebanyakan kondom terbuat dari lateks, dan beberapa di antaranya mengandung pelumas yang memudahkan penis saat berejakulasi. Bila dipakai sesuai aturan, maka efektivitasnya bisa mencapai 98 persen.
Kelebihan:
- Bisa melindungi dari infeksi menular seksual
- Mudah dibeli dan harganya terjangkau
Kekurangan:
- Dapat robek saat berhubungan seks, yang justru meningkatkan risiko kehamilan dan IMS
- Terlepas atau tertinggal di dalam vagina jika menggunakan ukuran yang tidak tepat
2. Ejakulasi di Luar Vagina
Metode yang disebut juga 'cabut singkong' ini membuat pria harus mengeluarkan penis dari dalam vagina sesaat sebelum ejakulasi, sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Sebutan lain untuk metode ini adalah senggama putus atau coitus interuptus.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, metode ini perlu konsentrasi yang tinggi dan fokus agar bisa mengeluarkan penis tepat waktu sebelum sperma keluar. Jadi, suami disarankan untuk tetap menggunakan kondom, ya!
Kelebihan
- Tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi
- Tidak memengaruhi hormon tubuh
Kekurangan
- Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS
- Kurang efektif dalam mencegah kehamilan
3. Suntik Testosteron
Serupa dengan suntik KB pada perempuan, suntik testosteron bisa membantu mengurangi jumlah sperma. Suntik testosteron mengandung hormon perangsang folikel yang bertanggung jawab mengatur produksi sperma dalam tubuh.
Kelebihan
- Menaikkan kadar testosteron bagi pria yang mengalami defisiensi hormon
Kekurangan
- Menyebabkan perubahan hormon yang sebabkan mood naik turun maupun tumbuh jerawat
- Tidak boleh melewatkan jadwal penyuntikkan 6-8 minggu sekali
Ilustrasi Ovulasi. Foto: Shutter Stock
4. Pantau Kesuburan Wanita
ADVERTISEMENT
Metode ini berfokus pada pemantauan siklus menstruasi pasangan, sehingga bisa mengetahui kapan saja periode ovulasi. Sehingga, suami istri bisa menghindari waktu-waktu tersebut untuk berhubungan seks.
Efektivitas metode ini tentunya sangat bervariasi. Bila wanita memiliki jadwal menstruasi yang teratur, tentunya akan mudah terprediksi kapan masa ovulasinta, Rata-rata, tingkat kegagalannya 2-23 persen per tahun, Moms.
Kelebihan
- Gratis dan mudah
- Semakin efektif bila istri memiliki jadwal menstruasi teratur
Kekurangan
- Tidak bisa mempraktikkan sendirian
- Bergantung pada masa subur wanita
- Tak berlaku pada wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur
- Tidak memberi perlindungan terhadap IMS
5. Vasektomi
Vasektomi adalah satu-satunya jenis kontrasepsi permanen untuk pria. Metode ini dilakukan dengan tindakan operasi kecil, yang memotong dan menutup saluran yang membawa sperma. Sehingga, nantinya air mani yang dikeluarkan pria tidak lagi mengandung sperma.
ADVERTISEMENT
Setelah tindakan operasi dilakukan, maka dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan agar vasektomi menjadi efektif sepenuhnya. Sehingga, bila pasangan ingin berhubungan seks pada periode tersebut, maka disarankan untuk menggunakan kontrasepsi alternatif.
Kelebihan
- Cocok bagi yang tidak ingin punya anak lagi
- Tingkat keberhasilan lebih dari 99 persen
- Tidak pengaruhi aktivitas seksual
Kekurangan
- Tidak cocok yang masih berkeinginan punya anak
- Beberapa pria yang menjalani vasektomi mengalami komplikasi, seperti nyeri atau pendarahan berlebihan
- Tidak melindungi terhadap IMS