Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perilaku manis seperti memberikan pelukan dan ciuman ini biasanya sangat disukai oleh anak-anak. Apalagi, jika ini dilakukan oleh orang-orang terdekatnya seperti ibu dan ayah.
Meski tampak sederhana, kebiasaan memeluk anak dapat memberikan banyak manfaat positif bagi orang tua maupun si kecil lho, Moms. Apa saja?
Memeluk Anak Punya Beragam Manfaat
Mengutip Intermountain Healthcare, pelukan dari orang-orang tersayang akan membantu anak melepaskan hormon bahagia, seperti dopamin, oksitosin dan serotonin. Pelepasan hormon tersebut membuat anak merasa senang, nyaman dan rileks, sehingga bisa meningkatkan suasana hatinya. Perasaan bahagia ini umumnya membuat anak ingin lebih lama memeluk dan terus berada di samping ibu atau ayah.
Hormon oksitosin yang bisa didapat dari berpelukan ini memainkan peran utama dalam ikatan ibu dan anak. Hormon ini biasanya lebih sering terlepas saat ibu sedang menyusui bayinya. Dikutip dari Dignity Health, pelepasan hormon oksitosin juga bisa bermanfaat untuk kesehatan anak dan ibu, karena bisa mengurangi peradangan, mempercepat penyembuhan luka, hingga meningkatkan nafsu makan.
ADVERTISEMENT
Efek menenangkan dari pelepasan hormon oksitosin saat berpelukan dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah ke tingkat yang sehat. Selain menyehatkan, artinya, pelukan hangat untuk anak juga menjadi cara ideal membuatnya lebih tenang saat sedang marah dan merasa stres.
Sentuhan sensorik selama tahun-tahun awal kehidupan membantu perkembangan otak yang lebih sehat pada anak-anak. Ini terjadi karena sentuhan merupakan rangsangan sensorik pertama pada bayi baru lahir saat melakukan kontak kulit ke kulit dengan ibu. Mengutip Mom Junction, kontak kulit ke kulit merangsang otak anak dan membantunya mengenali dunia di sekitarnya.
Memeluk merupakan tindakan yang secara alami akan meyakinkan anak-anak bahwa mereka dicintai dan dikasihi oleh orang tuanya. Anak-anak yang merasa dicintai akan mengembangkan pandangan optimis terhadap kehidupan, sehingga kepercayaan diri dan harga dirinya pun meningkat, Moms.
ADVERTISEMENT