5 Mitos Seputar Seks Saat Hamil, Benar atau Salah?

26 Agustus 2019 19:04 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks saat Hamil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks saat Hamil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang membuat ibu takut melakukan seks saat hamil. Padahal, selama tidak ada gangguan medis, seks saat hamil aman dilakukan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, berhubungan seks saat hamil memiliki banyak manfaat, seperti membakar kalori, mengurangi rasa sakit, hingga membuat ibu hamil lebih bahagia. Meski begitu, banyaknya mitos yang beredar seputar seks selama kehamilan membuat beberapa pasangan ragu-ragu untuk melakukannya.
Anda sebaiknya tidak langsung percaya dengan berbagai mitos yang beredar, karena tidak semuanya benar. Nah Moms, agar Anda tidak cemas, yuk ketahui kebenaran berbagai mitos seputar seks saat hamil.
1. Saat hamil, gairah seks hilang
Moms, saat hamil, gairah seks seorang wanita memang bisa mengalami perubahan. Ya, gairah seks ibu hamil bisa menurun di suatu waktu, tapi bisa juga meningkat di lain waktu. Ini merupakan hal yang wajar terjadi selama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Menutip Parents, penelitian menunjukkan sekitar 54 persen wanita hamil mengalami penurunan gairah seks selama trimester pertama. Hal ini terjadi karena masa awal kehamilan adalah waktu terberat bagi sebagian wanita.
Payudara yang terasa nyeri, mual berkepanjangan, dan suasana hati yang tidak menentu biasanya menjadi penyebab rendahnya gairah seksual ibu hamil. Namun, jangan cemas. Hal ini biasanya hanya akan berlangsung selama beberapa minggu saja dan akan kembali normal bahkan meningkat saat kondisi tubuh mulai stabil.
Saat memasuki usia kehamilan trimester kedua, rasa mual yang mengganggu ibu hamil biasanya mulai berkurang. Rasa lelah berkurang, energi pun kian bertambah. Di masa ini, ibu hamil bisa merasa lebih seksi dari biasanya sehingga Anda merasa lebih bergairah.
Seks saat hamil. Foto: Shutterstock
2. Bercak darah setelah seks, membahayakan kehamilan
ADVERTISEMENT
Pendarahan yang berlebihan ketika hamil memang harus Anda khawatirkan, namun beberapa bercak darah setelah bercinta ketika hamil relatif normal karena serviks menjadi sangat sensitif. Meski begitu, untuk memastikan kesehatan kehamilan Anda, sebaiknya periksakan ke dokter ya, Moms.
3. Seks bisa membantu persalinan
Sebuah studi dari Malaysia menemukan seks tidak bisa membantu persalinan. Dr. Tan Peng Chiong, seorang profesor kebidanan dan kandungan di Universitas Malaya mengatakan, tidak ada hubungan antara seks dengan persalinan.
"Pasti menyenangkan bila seks bisa membantu persalinan. Sayangnya, kami tidak menemukan hubungan seks dengan persalinan," kata dia. Tapi ia mengatakan, masih diperlukan lebih banyak penelitian terkait topik tersebut.
Meski begitu, otot-otot yang terletak di panggul Anda akan terlatih saat Anda melakukan hubungan seks saat hamil. Semakin dilatih, otot tersebut akan semakin kuat sehingga kemungkinan lahir secara normal akan semakin mudah. Selain itu, otot tersebut juga berfungsi mengencangkan kembali area panggul Anda usai bersalin.
ADVERTISEMENT
“Setelah Anda menggunakan otot-otot panggul itu untuk mendorong bayi saat bersalin, maka otot-otot itu akan lebih mudah untuk kencang kembali,” kata penulis buku "Common Sense Pregnancy: Navigating a Healthy Pregnancy and Birth for Mother and Baby", Jeanne Faulkner.
Ilustrasi seks saat hamil. Foto: Shutterstock
4. Wanita hamil tidak boleh menggunakan sex toys
Beberapa wanita hamil yang takut menggunakan sex toys seperti vibrator saat melakukan hubungan intim dengan suami, karena khawatir membahayakan bagi janin. Padahal menurut Fit Pregnancy, vibrator masih cenderung aman digunakan selama kehamilan, selama bersih dan bebas kuman. Oleh karena itu, selalu bersihkan sex toys setelah digunakan ya, Moms.
5. Semua posisi seks aman dilakukan saat hamil
Moms, perlu diketahui ketika usia kehamilan memasuki 20 minggu, posisi seks saat hamil gaya misionaris bukanlah pilihan yang terbaik. Sebab ketika seorang ibu hamil berbaring telentang untuk waktu yang lama, berat rahim bisa menekan aliran darah ke seluruh tubuh dan bayinya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, posisi woman on top, bisa menjadi pilihan ibu hamil ketika berhubungan seks dengan pasangan. Dengan posisi ini, Anda bisa mengendadlikan aktivitas bercinta sehingga bisa lebih nyaman.