Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ibu dengan depresi postpartum mengalami stres dan kecemasan berlebihan sehingga mempengaruhi aktivitasnya dalam merawat bayi. Sayangnya, penyebab pasti depresi postpartum pada ibu tidak diketahui hingga saat ini.
Namun, beberapa hal ini bisa meningkatkan risiko depresi postpartum yang perlu Anda waspadai, Moms.
Penyebab Depresi Postpartum pada Ibu
1. Perubahan hormonal
Tubuh ibu akan mengalami banyak perubahan dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan karena kadar hormon di dalamnya pun berubah. Hal ini menyebabkan masa nifas menjadi momen di mana ibu berada dalam emosi yang tidak stabil. Mengutip Very Well Family, perubahan hormonal dapat berkontribusi pada perasaan cemas yang kemudian menimbulkan depresi postpartum.
2. Perubahan tanggung jawab
Begitu banyak perubahan pada hidup setelah menjadi seorang ibu –terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengalaminya. Meski normal untuk merasa kewalahan dan kelelahan usai persalinan, terkadang pengalaman merawat bayi baru lahir berdampak pada kesehatan mental ibu. Perubahan tanggung jawab di dalam hidup atau pergolakan batin akan peran barunya dapat membuat beberapa ibu cemas dan depresi.
ADVERTISEMENT
3. Kekurangan dukungan
Merawat bayi bukanlah tugas yang mudah bagi seorang ibu baru. Misalnya saja ketika mereka harus beradaptasi dengan kebiasaan bayi yang bangun dan menyusu setiap malam. Hal ini tentu sangat menguras energi ibu setiap harinya. Sehingga, ia membutuhkan dukungan keluarga lebih banyak untuk menjalankan perannya.
Namun, ada beberapa keadaan yang justru dapat memicu depresi seperti, ketidakhadiran suami sebagai pendukung, hingga mendapatkan tuntutan dan kritik dari keluarga soal cara merawat bayi. Kondisi ini dapat menjatuhkan mental ibu dan membuatnya tidak percaya diri menjadi orang tua, sehingga memicu risiko depresi.
4. Kelelahan kronis
Merawat bayi memang menjadi tanggung jawab ibu sebagai orang tua. Namun, bukan berarti Anda harus menjalankan perannya sendiri, Moms. Kehadiran ayah untuk siap sedia membantu setiap saat sangat dibutuhkan ibu. Misalnya saja dengan berbagi tugas antara mengurus bayi dan pekerjaan rumah.
ADVERTISEMENT
Sebab, rasa stres dan kelelahan kronis akibat mencoba menyeimbangkan perawatan bayi dengan pekerjaan rumah tangga juga akan mempengaruhi kesehatan mental ibu. Di sisi lain, ibu juga perlu mempunyai waktu sendiri sesekali untuk mengatur suasana hatinya agar lebih baik setiap harinya.
5. Riwayat depresi
Ibu dengan riwayat depresi sebelumnya mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama setelah melahirkan. Menurut American Psychiatric Association, depresi pascapersalinan bisa menjadi lebih buruk jika itu merupakan manifestasi dari depresi yang tidak diobati sejak atau sebelum masa kehamilan.