Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
5 Perilaku Aneh Balita yang Kerap Bikin Orang Tua Geleng-geleng Kepala
17 November 2023 19:01 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Memiliki anak balita membuat orang tua selalu merasakan hal baru setiap harinya. Ya Moms, ada saja tingkah balita yang membuat orang dewasa heran dan bertanya-tanya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari kabur-kaburan saat disuruh pakai baju, selalu ingin dibacakan buku yang sama berulang-ulang, atau minta dinyanyikan lagu yang sama sepanjang hari selama seminggu, dan hal-hal lain yang menurut orang dewasa tidak lazim.
Tapi ternyata tingkah aneh balita tersebut normal karena cara pandang yang mereka miliki tidak sama dengan orang dewasa. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.
Perilaku Aneh Balita dan Penjelasannya
1. Malas pakai baju
Parents melansir, anak kecil akan dengan senang hati memperlihatkan segalanya karena beberapa alasan. Pertama, memahami konsep kompleks seperti kesopanan masih berada di luar jangkauan pikirannya saat ini.
Ditambah lagi, balita masih belajar tentang perbedaan antara perilaku umum dan pribadi. Seperti misalnya, "Kalau aku boleh melepas pakaian saat mandi, kenapa pas di depan rumah enggak boleh?".
ADVERTISEMENT
Bisa lepas baju juga merupakan suatu kebanggaan, dan dia mungkin melakukannya untuk mendapatkan kendali. Selain itu, anak-anak juga memiliki sensitivitas motorik lebih besar. Mereka seringkali risi dengan serat kain tertentu, label pakaian, dan hal-hal lain yang membuat kulit tak nyaman.
Untuk mengatasinya, coba libatkan anak lebih banyak dalam urusan berpakaian. Seperti memberi kesempatan memilih sendiri pakaian yang akan dikenakan. Atau saat membeli baju, ajak ia untuk menentukan sendiri yang mana yang disuka.
Bila perlu beri konsekuensi yang tegas, seperti "Kamu nggak bisa main ke luar kalau nggak pakai baju. Kamu bisa kedinginan/kepanasan dan jadi sakit."
2. Membenturkan kepalanya berulang kali ke tembok
Saat anak belum bisa berkomunikasi dengan jelas, mereka cenderung akan mengandalkan cara-cara nonverbal. Salah satunya adalah dengan membenturkan kepala ke tembok.
ADVERTISEMENT
Menurut penasihat orang tua dan penulis buku Me, Myself, and I: How Children Build Their Sense of Self, Kyle D. Pruett, MD, meskipun terlihat aneh, kebiasaan tersebut sering dilakukan anak dan ternyata tidak berbahaya, Moms.
"Anak Anda tidak berusaha melukai dirinya sendiri. Dia hanya ditenangkan oleh ritme yang diciptakan dengan membenturkan kepalanya," kata Pruett.
Si kecil mungkin akan berhenti berperilaku seperti ini pada usia 3 tahun. Selama anak melakukan itu, orang tua hanya perlu mengabaikannya.
Atau bisa juga membantu anak mencari cara lain untuk menenangkan diri sebelum tidur, seperti mendengarkan musik yang menenangkan. "Jangan suruh dia berhenti, karena dia mungkin terus melakukannya hanya untuk mendapatkan perhatian Anda," kata Ann Douglas, penulis The Mother of All Toddler Books .
ADVERTISEMENT
Namun, jika anak mengalami luka atau memar, atau jika ia terlihat menggunakan pukulan di kepala sebagai cara untuk memisahkan diri dari dunia luar, buatlah janji bertemu dengan dokter anak Anda.
3. Menahan napas saat marah
Menurut para pakar, menahan napas pada dasarnya adalah cara klasik balita dalam membuat ulah. Dia biasanya akan melakukannya ketika sangat marah, terutama jika memang memiliki temperamen yang kuat secara emosional, kata Helen F. Neville, RN, seorang penulis buku parenting.
Cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan tidak menuruti tuntutannya. Jika tidak, Anda mengajarinya bahwa menahan napas adalah tiket untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Meskipun jelas menakutkan melihat wajah balita Anda membiru, yakinlah bahwa bahkan dalam skenario terburuk (dia pingsan sebentar, yang jarang terjadi tetapi bisa terjadi), dia akan secara otomatis mulai bernapas lagi, kata Neville. Jika anak Anda pingsan, beri tahu dokter anak Anda tentang hal itu agar aman.
ADVERTISEMENT
4. Minum air saat mandi
Seringkali anak menolak ketika disuruh ibunya minum air putih. Tapi kenapa ya, ketika di kamar mandi mereka justru suka sekali minum air yang bukan air minum?
“Bagi balita, dia seperti berada di pesta teh besar dan dia duduk di teko,” kata Douglas.
Tak ada cara lain untuk mengatasinya selain meminta dia berhenti dan mengambil mainan mandi berbentuk cangkir, spons, dan apa pun yang dia masukkan ke mulutnya. Jika dia masih menyeruput, alihkan perhatiannya atau tiriskan bak mandi dan berhenti.
5. Lebih tertarik pada bungkus kado daripada isinya
Anda mungkin sudah membelikan mainan menarik, bagus, banyak manfaat, dan sesuai dengan usia anak. Tapi kenapa ya dia mengabaikan dan justru memilih kardus bungkusnya yang menurut Anda adalah sampah?
ADVERTISEMENT
Tenang Moms, pada akhirnya anak akan tetap memainkannya, kok. Hanya saja, kotak itu menarik bagi anak karena ada banyak hal yang bisa dilakukan.
“Dia bisa memanjatnya, memakainya sebagai topi, atau berpura-pura bahwa itu adalah rumah, dan tidak ada orang dewasa yang memberitahunya apa yang harus dia lakukan dengan benda itu,” kata Douglas.
Dr. Pruett mengatakan, Anda harus yakin bahwa dia menyukai kotak itu, karena permainan berpura-pura adalah cara terbaik bagi balita Anda untuk belajar tentang dunia di sekitarnya.
“Semua yang ditemukan anak Anda – mulai dari pita hingga selembar kertas – dapat memicu imajinasinya," kata Pruett.
Intinya, Anak Anda tidak dilahirkan dengan mengetahui tata krama atau berapa harga suatu barang, jadi dia tidak tahu bahwa mainannya jauh lebih mahal daripada kotaknya.
ADVERTISEMENT
Nikmati periode singkat ini selagi masih ada!