5 Tips agar Anak Jadi Pemberani dan Lebih Percaya Diri

31 Juli 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi Anak yang Pemberani. Foto: alexkoral/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak yang Pemberani. Foto: alexkoral/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menanamkan keberanian sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada anak. Sifat ini akan membawa banyak manfaat untuk anak di masa depan. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mulai mencari tahu tips agar anak jadi pemberani.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Center for Parenting Education, keberanian dapat membantu anak-anak menghadapi tantangan dalam hidupnya. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri mereka.
Jika si kecil merasa yakin dengan diri sendiri, mereka dapat membuat pilihan dengan mudah dan bertanggung jawab atas risikonya. Sayangnya, keberanian bukanlah sifat yang langsung melekat pada anak.
Keberanian merupakan perilaku yang harus diajarkan kepada anak selama bertahun-tahun agar menjadi sebuah kebiasaan. Lantas, bagaimana cara mengajarinya? Simak tips dalam artikel ini.

Tips agar Anak Jadi Pemberani

Ilustrasi Anak Pemberani. Foto: stockpexel/Shutterstock
Dalam laman Children First Canada dan Advanced Psychology Services, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mendorong anaknya menjadi pemberani. Berikut beberapa di antaranya:

1. Orang Tua Memberi Contoh

Anak-anak mempelajari apa yang mereka lihat kemudian menirunya. Jadi, cara terbaik mengajari anak kecil adalah dengan memberikan contoh.
ADVERTISEMENT
Jangan ragu menunjukkan ketakutan Anda ketika hendak melakukan hal yang menantang. Kemudian contohkan cara mengatasi ketakutan itu. Nantinya, si kecil akan belajar cara menangani tantangan berdasarkan apa yang mereka lihat pada Anda.

2. Ajarkan Kejujuran

Ketika Anda mencontohkan cara menjadi berani, pastikan untuk memberi tahu si kecil bahwa mereka juga harus jujur dengan perasaan sendiri. Bantu mereka memahami bahwa merasa takut, tegang, atau panik, itu wajar.
Jika Anda menyembunyikan emosi, terutama rasa takut, si kecil akan berpikir bahwa orang tuanya tidak memiliki rasa takut sama sekali, berbeda dengan dirinya. Mereka juga akhirnya tidak tahu cara menangani ketakutan.

3. Cari Role Model untuk Mereka

Selain mencontohkan pada si kecil, Anda juga bisa memperkaya referensi anak dengan menunjukkan padanya role model lain. Role model ini bisa berasal dari film yang ditonton, buku sejarah, atau dongeng.
ADVERTISEMENT
Pastikan mereka mendapatkan role model dalam cerita yang positif. Dampingi mereka selagi menonton atau membaca.

4. Biarkan Anak untuk Gagal

Ilustrasi anak gagal dan dibantu orang tua. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Tanamkan pada diri anak bahwa gagal adalah hal normal dan tidak apa-apa. Ajarkan mereka untuk melihat kegagalan sebagai proses belajar, kemudian bantu mereka untuk bangkit kembali.
Selain itu, biarkan anak beristirahat sejenak setelah gagal. Momen istirahat ini bisa menjadi waktu bagi anak untuk mempersiapkan diri secara psikologis sebelum menghadapi situasi menantang lainnya.

5. Ajarkan Anak untuk Berbicara Positif pada Diri Sendiri

Hal-hal yang anak katakan pada diri sendiri dapat membentuk cara pandang mereka terhadap dirinya. Jika anak terus-menerus mengatakan bahwa dia “tidak bisa” atau “tidak boleh” melakukan hal-hal yang dia ingin lakukan, mereka akan merasa tertekan dan takut memulai sesuatu.
Oleh karena itu, Anda harus membiasakan anak mengatakan “saya bisa” dan “saya harus”. Selain itu, orang tua juga harus memberikan kata-kata positif pada anak sebagai bentuk dukungan.
ADVERTISEMENT