Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
6 Cara Hemat Anggaran Makanan Keluarga Sekaligus Kurangi Sampah
10 Maret 2023 19:49 WIB
Ā·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Readers Digest melansir, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghemat pengeluaran makan. Tak hanya hemat, trik ini juga lebih ramah lingkungan. Sehingga Anda juga bisa menanamkan pemahaman pada anak terkait gaya hidup ramah lingkungan sejak dini. Seperti apa sih caranya? Yuk simak penjelasan berikut.
Tips hemat anggaran makanan sekaligus kurangi sampah
1. Buat menu jangka panjang sebelum belanja
Mungkin cara ini terdengar sepele. Namun dengan menyusun menu jangka panjang, misalnya mingguan, Anda jadi tahu apa saja yang harus dibeli dan seberapa banyak yang dibutuhkan. Sebab tanpa punya perencanaan menu, mungkin Anda jadi lebih mudah tergoda diskon pada barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Selain itu, menyusun menu makan jangka panjang bisa mengurangi limbah makanan keluarga. Catat dengan detail apa saja dan berapa banyak bahan makanan yang dibutuhkan untuk setiap resep. Perencanaan yang detail ini juga bisa memudahkan Anda untuk memutuskan apakah perlu berbelanja di pasar, supermarket, atau belanja online. Sehingga proses belanja lebih efektif, hemat, dan mengurangi potensi membuang-buang sisa bahan makanan.
ADVERTISEMENT
2. Pahami trik simpan bahan makanan
Ada beberapa trik untuk menyimpan bahan makanan agar tidak mudah busuk. Misalnya kentang, wortel, dan umbi-umbian lainnya bertahan paling lama jika disimpan di tempat gelap. Buah dan sayuran segar, seperti anggur, alpukat, atau bawang, tidak boleh disimpan dengan produk penghasil etilen (termasuk pisang, apel, dan kiwi ) karena membuat produk segar lainnya matang dan membusuk lebih cepat.
Ada juga beberapa sayuran yang bisa lebih awet disimpan di kulkas dengan direndam air. Misalnya merendam wortel, seledri, dan kentang yang sudah dipotong, baru kemudian dimasukkan ke dalam kulkas.
3. Berkreasi dengan Makanan Sisa
Meski menu makanan telah disusun sedemikian rupa, ada kalanya sesuatu tak berjalan sesuai rencana dan ada menu yang tak sempat dimasak atau kelebihan memasak. Nah untuk bahan-bahan sisa semacam ini, jangan biarkan terbuang, Moms. Cobalah untuk mengkreasikannya menjadi makanan lain.
ADVERTISEMENT
Misalnya ada nasi sisa, bisa diolah menjadi nasi goreng. Atau jika ada tulang daging yang tidak terpakai, alih-alih membuang, lebih baik direbus untuk dijadikan kaldu. Bila belum hendak dimasak, air kaldu bisa disimpan di freezer.
4. Optimalkan freezer
Biasanya freezer hanya digunakan untuk menyimpan es krim, es batu, daging, dan makanan frozen. Padahal buah-buahan segar juga bisa lho, disimpan di freezer. Atau bisa juga menghaluskannya jadi smoothies untuk sarapan sehat esok hari!
Kadang-kadang, buah-buahan yang Anda beli dalam keadaan beku seperti buah beri, sebenarnya memiliki nilai gizi yang lebih tinggi daripada buah beri yang dijual dalam kondisi segar. Sebab biasanya buah tersebut diawetkan segera setelah dipetik, ketika konsentrasi nutrisinya paling tinggi.
ADVERTISEMENT
Bahkan roti juga bisa disimpan di dalam freezer, Moms. Roti menjadi salah satu makanan sisa yang kerap dibuang karena telanjur berjamur. Nah untuk menghindarinya, lebih baik simpan dalam wadah tertutup dan letakkan dalam freezer agar lebih tahan lama.
5. Pahami perbedaan expire date dan best before
Dari jutaan ton makanan yang terbuang, hampir tiga perempatnya masih bisa dimakan, artinya makanan tersebut tidak basi, dan layak dikonsumsi. Sebab banyak orang salah memahami maksud label ābest beforeā pada kemasan makanan.
Readers Digest menyebut, ābest beforeā adalah tanggal yang biasanya digunakan oleh supermarket untuk melacak kapan suatu barang tidak boleh lagi ditampilkan, bukan untuk digunakan konsumen sebagai tanda bahwa makanan tersebut telah kedaluwarsa.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, tanggal āuse by' atau 'expire dateā mengacu pada tanggal terakhir suatu makanan layak untuk dikonsumsi, dan harus diperhatikan keamanannya. Dalam hal mengkonsumsi makanan, gunakan indera untuk melihat dan mencium makanan. Jika tidak berbau, berjamur, dan terlihat bagus, produk tersebut kemungkinan besar benar-benar layak untuk dimakan dan dinikmati.
6. Lacak sampah makanan di rumah
Apakah Anda terbiasa membeli barang yang sama setiap berbelanja, namun selalu tersisa dan berujung dibuang? Cara yang baik untuk menghindari pemborosan makanan adalah dengan mencatat produk yang berakhir di tempat sampah berkali-kali sehingga bisa dikurangi jumlah pembeliannya.
Nah itulah 6 cara kreatif mengurangi sampah makanan sekaligus menghemat anggaran keluarga. Anda punya cara lain, Moms?