7 Hal Ini Bisa Sebabkan Nyeri Panggul pada Ibu Hamil

3 Desember 2022 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyeri panggul saat hamil. Foto: wong sze yuen/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Nyeri panggul saat hamil. Foto: wong sze yuen/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada banyak tantangan dan hambatan yang dirasakan ibu saat hamil. Salah satu yang paling umum adalah nyeri di area sekitar panggul. Kondisi ini bisa dialami sejak awal kehamilan atau ketika perut sudah mulai membesar.
ADVERTISEMENT
Nyeri panggul sering kali membuat ibu tidak nyaman, bahkan bisa sangat mengganggu aktivitasnya seperti bekerja, mengurus rumah, hingga kesulitan menemukan posisi tidur yang tepat. Meski begitu, nyeri panggul biasanya merupakan efek normal dari kehamilan itu sendiri.
Tapi, apa sih sebenarnya yang menyebabkan nyeri panggul saat hami

7 Penyebab Nyeri Panggul saat Hamil

Nyeri Panggul Saat Hamil Foto: Thinkstock
1. Symphysis pubis dysfunction (SPD)
Selama kehamilan, sendi di depan panggul sendi depan panggul yang dikenal dengan simfisis pubis menjadi tidak stabil sehingga menyebabkan nyeri tulang panggul. Selain itu, kadar hormon estrogen, progesteron, dan relaxin yang meningkat juga menimbulkan ketidaknyamanan di area panggul.
“Peningkatan hormon ini menyebabkan ligamen panggul menjadi lebih rileks dan lembut, dan persendian mulai menjadi lebih bergerak,” ungkap fisioterapis di Sydney, Australia, Heba Shaheed, seperti dikutip dari Parents.
ADVERTISEMENT
Moms, kondisi ini biasanya terjadi segera setelah pembuahan dan semakin memburuk menjelang akhir kehamilan. Beberapa ibu hamil mungkin mengatasinya dengan menggunakan sabuk penyangga agar area tersebut tetap stabil.
2. Rahim membesar
Nyeri dan kram panggul cenderung terjadi pada 8-12 minggu kehamilan dan rasanya seperti sakit menstruasi. Namun selama tidak ada pendarahan, kemungkinan ini terjadi karena ukuran rahim yang kian membesar.
3. Ligamen meregang
Pada trimester kedua, banyak ibu hamil merasakan nyeri tajam dan menusuk aau sakit di sisi tubuh dekat panggul. Nyeri panggul ini bisa disebabkan oleh ukuran bayi yang terus bertambah sehingga meregangkan ligamen di area rahim dan selangkangan.
4. Diastasis recti
Diastasis recti sangat umum selama dan setelah kehamilan, bahkan terkadang terasa seperti nyeri panggul akibat SPD. Kondisi ini terjadi ketika otot rektus abdominis yang bertanggung jawab pada perut six-pack terpisah karena kehamilan.
ADVERTISEMENT
“Otot perut Anda menempel dari tulang dada ke tulang kemaluan, dan otot kemaluan diregangkan oleh perubahan hormon,” kata Heba.
Oleh karenanya, nyeri panggul merupakan hal wajar saat hamil meski sebelumnya Anda rajin berolahraga, Moms. Tak perlu khawatir, sebab, nyeri diastasis ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah kehamilan.
5. Tekanan bayi
Pada trimester ketiga, berat badan bayi bertambah dengan pesat dan menekan saraf pada vagina menuju kaki. Inilah yang kemudian menimbulkan ketidaknyaman salah satunya adalah nyeri panggul.
“Nyeri panggul ini biasanya terjadi karena gerakan,seperti saat berjalan atau naik mobil yang membuat bayi terpental ke atas dan bawah,” ujar dokter kandungan di San Diego, Merrill-Nach, MD.
Ilustrasi Ibu Hamil Nyeri Panggul Foto: Thinkstock
6. Kista ovarium
Kista ovarium sering terjadi selama kehamilan dan bisa menyebabkan nyeri panggul, karena rahim yang membesar menekan ovarium. Kista berkembang ketika ada perubahan dalam cara ovarium membuat atau melepaskan sel telur. Kondisi ini sangat umum dan tidak dalam kebanyakan kasus tidak berbahaya.
ADVERTISEMENT
7. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) juga termasuk kondisi yang terjadi pada banyak ibu hamil. Menurut dokter kandungan di Phoenix, Linda Chambliss, MD, ISK membuat ibu merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil, muncul darah pada urin, sakit perut, juga nyeri panggul.
8. Sembelit
Penelitian menunjukkan sekitar 40 persen wanita mengalami sembelit saat hamil. Penyebab umumnya termasuk perubahan hormon dan konsumsi suplemen zat besi yang dapat memperlambat pencernaan. Ya Moms, pencernaan yang tidak lancar akan menimbulkan banyak ketidaknyamanan seperti sakit perut, kembung, juga nyeri panggul. Untuk mengatasinya, tetaplah jaga tubuh terhidrasi dengan baik dan konsumsi makanan bergizi seimbang.