7 Hal yang Bisa Buat Anak Bahagia, Sejak Bayi Hingga Dewasa

30 Oktober 2019 8:41 WIB
clock
Diperbarui 30 Oktober 2019 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi bayi bahagia
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bayi bahagia
ADVERTISEMENT
Selain tumbuh sehat, umumnya orang tua ingin anak-anaknya sejak bayi tumbuh dengan bahagia. Meski begitu, ternyata menjamin kebahagiaan si kecil setiap saat tidak mudah lho, Moms.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, ada begitu banyak faktor atau kondisi dalam hidup ini yang tidak dapat kita kontrol atau atur sendiri. Saat bayi bahagia melihat hujan lalu bersedih karena hujannya berhenti mungkin? Atau ketika ia balita lalu balonnya meletus? Bisa juga ketika ia remaja, mulai jatuh cinta dan patah hati?
Kemungkinannya sangat banyak! Namun tak perlu berkecil hati. Sebenarnya, yang lebih mudah adalah melakukan beberapa hal sederhana setiap hari yang bisa membuat bayi Anda lebih bahagia bahkan hingga dewasa.
Apa saja misalnya?
Respon Tepat Waktu
Respon kebutuhan bayi tepat waktu untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya Foto: Shutterstock
Anda memang tidak mungkin selalu berada kapan dan di mana pun bagi si kecil. Tapi sejak ia masih bayi, cobalah untuk memahami dan memenuhi kebutuhannya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Misalnya memahami kapan bayi lapar dan butuh disusui, sebelum ia menangis. Contoh lain misalnya mengajak bayi ke kamar saat ia tampak lelah atau memeluknya ketika ia takut bertemu orang baru.
Mengutip Psychology Today, Dr. Darcia Narvaez, seorang profesor psikologi di Universitas Notre Dame, Indiana, AS, mengatakan, "Memenuhi kebutuhan bayi dengan cepat akan membangun kepercayaan diri anak bahwa dia bisa mendapat apa-apa yang ia butuhkan."
Menurut Narvaez, kepercayaan diri ini akan tertanam sebagai keyakinan pada anak hingga kelak dewasa.
Beri Apresiasi
ilustrasi Ibu memberi bayi apresiasi ketika bermain Foto: Shutterstock
Anda mungkin berpikir bayi masih terlalu kecil untuk memahami konsep penghargaan atau apresiasi. Padahal, tidak begitu, Moms.
Bob Murray, MBA, PhD, psikolog klinis dari Nevada, AS mengatakan, "Kebahagiaan sangat tergantung pada perasaan bahwa apa yang kita lakukan dihargai oleh orang lain." Ini juga berlaku dalam konteks hubungan orangtua-anak, sejak bayi.
ADVERTISEMENT
Misalnya, bagaimana orang tua mengapresiasi bayi ketika bisa meraih mainannya saat tummy time atau bermain, menggunakan sendok sendiri ketika beranjak balita, hingga membantu pekerjaan rumah tangga saat masuk usia prasekolah.
Murray menambahkan, apresiasi akan menumbuhkan kebanggaan dan perasaan dihargai yang akan dibawa anak ke masa dewasanya.
Fokus pada Usahanya
ilustrasi orang tua mendukung usaha anak untuk bisa merangkak Foto: Shutterstock
Siapa sih yang tidak senang kalau anak berhasil melakukan sesuatu atau berprestasi? Tetapi hati-hati.
Mengutip TIME, "Orang tua yang terlalu menekankan prestasi cenderung memiliki anak dengan tingkat depresi yang tinggi."
Jadi bila ingin anak tumbuh bahagia, tak perlu menuntut hasil sempurna. Lebih baik sejak si kecil bayi, fokuslah pada usaha yang dilakukan anak. Bukan melulu pada apa yang dicapainya.
ADVERTISEMENT
Validasi Emosi
ilustrasi anak dan emosinya Foto: Shutterstock
Anak yang masih bayi juga sudah bisa memahami emosi lho, Moms! Demikian menurut Dr. Harvey Karp, seorang profesor pediatri di USC School of Medicine, AS seperti dilansir The Bump.
Jadi sangat penting untuk orang tua mampu dan mau memvalidasi perasaan anak sejak bayi.
Menurut Karp, "Bila ingin anak tumbuh menjadi orang yang sehat secara emosional dan bahagia, tunjukkanlah pada anak bahwa Anda memahami emosi yang ia alami."
Caranya? Katakan pada anak, "Kamu takut melihat badut? Ibu tahu. Ibu akan gandeng kamu terus supaya kamu jadi lebih berani." Ini lebih baik daripada bilang pada si kecil, "Masak lihat badut saja, takut?"
Jangan lupa, kenalkan juga anak pada konsep-konsep penting terkait emosi. Misalnya sedih, senyum, marah. Jelaskan sejak bayi secara berulang-ulang.
ADVERTISEMENT
Saat membaca buku cerita misalnya, katakan, "Lihat, mereka semua tersenyum gembira," atau "Ia menangis karena sedih."
Peluk!
ibu dan bayi Foto: Shutterstock
Sering mencium dan memeluk anak banyak manfaatnya, Moms. Mengutip laman Parenting for Brain, tidak ada panduan khusus berapa banyak pelukan yang perlu Anda berikan setiap harinya pada anak. Tapi lakukanlah sesering mungkin sebagai ungkapan kasih sayang, dan tiap kali anak membutuhkan pelukan hangat dari Anda.
Yang jelas, berpelukan selama 20 detik bisa membuat anak lebih cerdas, sehat, bahagia, dan dekat dengan orang tuanya.
Cintai tanpa syarat
pastikan bayi tumbuh bahagia hingga dewasa Foto: Shutterstock
Terlepas dari usia mereka, anak-anak tidak akan melulu bersikap bak malaikat! Sejak bayi mereka bisa saja berulah, tidak mau menurut atau betul-betul membangkang.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bersabarlah, Moms! Cintai anak tanpa syarat, termasuk ketika ia melakukan hal-hal yang tidak sesuai harapan orang tua.
Mengutip The Huffington Post, Katie Hurley, seorang psikoterapis anak dan pakar pengasuhan anak dari California, AS mengatakan, "Ketika anak tahu bahwa ia dicintai tanpa syarat, mereka akan tumbuh bahagia."