7 Negara dengan Tradisi Unik saat Hamil dan Melahirkan

23 Juni 2020 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bagaimana ibu menjalani kehamilan, cara melahirkan hingga apa-apa saja yang dilakukan pasca bersalin sangat dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya. Tak heran bila di berbagai belahan dunia ada tradisi menjalani kehamilan, persalinan, masa nifas sampai cara merawat bayi yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Yang unik pun, ada banyak sekali lho, Moms. Bahkan ada banyak yang mungkin terkesan tidak lazim apabila diadaptasi atau diterapkan di Indonesia. Berikut kumparanMOM merangkum dari berbagai sumber berbagai tradisi saat hamil, melahirkan dan setelah persaliann di beberapa negara di dunia:
Ilustrasi melahirkan normal. Foto: Shutter Stock

Serba Merah untuk Bayi Baru Lahir di Brasil

Saat bayi lahir, ibu dan bayinya akan mendapat banyak hadiah dari para kerabat yang datang menjenguk? Tidak begitu yang terjadi di Brasil. Sebaliknya, para tamu yang menjenguk ibu dan bayinya terbiasa dan umumnya mengharapkan hadiah dari yang dijenguk. Hadiah-hadiah ini disertai dengan catatan kecil yang berisi ucapan terima kasih karena sudah datang menjenguk.
Bayi baru lahir juga harus didandani dengan pakaian, sepatu atau setidaknya pita berwarna merah, tujuannya agar dijauhkan dari roh jahat dan mendapat keselamatan.
ADVERTISEMENT

Berat Badan Tidak Boleh Naik Banyak saat Hamil di Jepang

Di Jepang, ibu hamil dilarang mengalami kenaikan berat badan lebih dari 10 kilogram. Hal tersebut dipercaya akan menghambat proses persalinan. Selain itu, juga ada kepercayaan kuno yang menyatakan bahwa melahirkan adalah salah satu ujian untuk mempersiapkan diri menjadi ibu.
Tak hanya itu, setelah bayi lahir ibu diharuskan tinggal bersama orang tuanya selama 30 hari dan tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan rumah. Tujuannya, agar ibu baru dapat benar-benar istirahat untuk pemulihan pasca-persalinan. Namun agaknya kini sulit dilakukan oleh mereka yang tinggal jauh dari orang tua.

Pilihan Nama Anak yang Terbatas di Jerman

Ibu hamil di Jerman perlu lebih cermat mempersiapkan nama yang tepat untuk buah hatinya, Moms.
ADVERTISEMENT
Sebab, pemerintah Jerman memiliki aturan yang bahkan tersendiri untuk bisa diterima di Jerman. Oleh karena itu pemberian nama tidak boleh sembarangan. Mereka tidak diperbolehkan untuk sembarang memilih nama atau sesuka hatinya saja.
Untuk memilih nama, orang tua harus merujuk pada buku yang berisi nama-nama bayi yang bisa dipilih untuk diberikan kepada anak-anak mereka secara legal. Jika ingin memberi nama yang tidak ada dalam daftar, orang tua harus lebih dulu mengajukannya ke Standesamt atau kantor pencatatan sipil Jerman, untuk mendapat persetujuan. Namun, nama yang diajukan juga harus mengikuti aturan. Antara lain, nama harus secara spesifik menunjukkan jenis kelamin anak. Ribet, ya!
Di Jerman juga ada tradisi membungkus bayi baru lahir dengan kemaja sang ayah sebagai pengganti selimut. Tujuannya, agar si kecil benar-benar merasakan cinta kasih dari kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT

Minuman Kayu Manis Pasca Bersalin di Turki

Tradisi unik di Turki adalah ibu setelah melahirkan akan diberi minuman tradisional yang disebut Lohusa Serbeti. Minuman ini merupakan campuran bubuk kayu manis, gula dan pewarna makanan warna merah dan air hangat. Dengan meminum minuman ini, Ibu hamil diharapkan dapat merasa lebih sehat, bugar dan tenang setelah menjalani proses melahirkan yang melelahkan.
Tradisi unik lainnya, ibu dan bayi tidak boleh keluar rumah selama 20 hari usai persalinan. Namun, setelah itu, ibu dan bayi umumnya akan mengunjungi kerabat yang ingin memberikan hadiah.

Karantina Setelah Melahirkan di Amerika latin

Ada istilah " La cuarentana" di Amerika latin untuk ibu yang baru saja melahirkan. Arti istilah tersebut adalah karantina. Artinya, si ibu yang telah melahirkan 'dikarantina' di rumah sendiri, tak boleh memasak, tidak boleh berhubungan seksual selama nifas juga tidak boleh membersihkan rumah. Intinya, setelah melahirkan ibu diharapkan cukup beristirahat, dan fokus menyusui serta mengurus bayi saja.
ADVERTISEMENT