Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Kemenkes dan IDAI selalu mendorong orang tua agar disiplin membawa anak imunisasi. Apalagi setelah pandemi cakupan imunisasi merosot drastis dan menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) beberapa penyakit menular di sejumlah wilayah di Indonesia.
Namun demikian tak semua sakit yang dialami anak selalu mengkhawatirkan, lho. Bahkan banyak penyakit yang sebetulnya tak perlu diperiksakan ke dokter dan bisa diobati sendiri oleh orang tua di rumah. Apa saja? Yuk simak penjelasan berikut ini.
Penyakit yang Sering Terjadi pada Anak
1. Demam
Demam sebetulnya merupakan tanda tubuh sedang melawan virus yang menyerang tubuh anak. "Tubuh menaikkan suhunya karena enzim yang melawan infeksi bekerja lebih baik pada suhu yang lebih tinggi," kata dokter spesialis anak dari Santa Clarita, California, dr. Paul Horowitz, dikutip dari Parents.
ADVERTISEMENT
Demam bisa berhubungan dengan infeksi telinga, pilek, flu, atau bisa juga merupakan reaksi terhadap vaksin. Anak-anak yang demam mungkin tampak lesu dan mudah tersinggung.
Cara mengobati
Demam ringan 38 derajat Celsius atau kurang pada bayi di atas 3 bulan biasanya tidak berbahaya. Untuk membantu si kecil merasa lebih nyaman, Anda dapat memberikan tylenol pada bayi sesuai dosis yang dianjurkan, longgarkan pakaiannya, dorong untuk menyusu seperti biasa, dan memandikannya dengan air hangat.
"Hanya menyekanya bisa menurunkan demamnya satu atau dua derajat," kata Christopher Tolcher, MD, seorang dokter anak di Agoura Hills, California.
Kapan harus ke dokter
- Jika bayi baru lahir atau di bawah 3 bulan dan mengalami demam 38 derajat Celsius atau lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
- Jika usia anak 1 tahun atau lebih muda dan mengalami demam di atas 38,5 derajat Celsius.
- Jika anak Anda demam 40 derajat Celsius atau lebih tinggi.
- Jika demam berlangsung lebih dari 3 hari.
- Jika terjadi perubahan perilaku yang drastis, seperti anak menjadi sangat lesu.
2. Batuk Pilek
Terkadang orang tua kesulitan untuk membedakan apakah anak hanya pilek biasa atau ada masalah kesehatan lain. Nah Moms, salah satu cara untuk mengetahuinya adalah melihat perkembangan gejalanya. Disebut pilek biasa jika gejala yang muncul adalah hidung tersumbat atau berair dan bersin, batuk, dan terkadang demam selama dua hingga tiga hari, memuncak selama tiga hingga lima hari, dan kemudian mereda.
ADVERTISEMENT
Cara mengobati
Dokter Horowitz justru menyarankan untuk menghindari obat batuk dan pilek. Jika memungkinkan, letakkan pelembab udara di kamar karena udara kering memperburuk hidung tersumbat.
Pastikan anak tetap terhidrasi dengan memberikan ASI secara teratur. Jika anak berusia di atas 1 tahun, minuman elektrolit juga boleh diberikan.
Kapan harus ke dokter
Jika pilek terjadi pada bayi baru lahir atau berusia di bawah 3 bulan, mengalami demam tinggi, tidak membaik setelah beberapa hari, atau dinyatakan positif COVID-19. Segera ke IGD jika bayi tampak lesu atau kesulitan bernapas.
3. Flu
Flu sangat mudah menular dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau daycare. Bayi yang mengalami flu akan rewel dan malas bermain atau makan. Anak juga mungkin mengalami demam diikuti dengan pilek atau hidung tersumbat dan batuk. Demam terkait flu dapat berlangsung selama tiga hingga tujuh hari, dan anak-anak dapat terus merasa rewel selama beberapa hari setelahnya.
ADVERTISEMENT
Cara mengobati
Berikan banyak cairan dan waspadai masalah batuk atau pernapasan yang parah. Untuk mencegah serangan di masa mendatang, jangan lupa lengkapi vaksinasi influenza yang merupakan salah satu imunisasi dasar wajib.
Kapan harus ke dokter
Jika bayi Anda baru lahir dan sakit, jika musim flu dan anak demam, atau jika gejalanya tidak membaik dalam lima hari.
4. Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Respiratory syncytial virus (RSV) adalah virus umum yang menyerang paru-paru dan saluran pernapasan. Dr. Horowitz menyebut virus itu sangat umum dan banyak anak yang mengalami RSV saat usia 2 tahun. Kebanyakan anak akan sembuh tanpa masalah, namun beberapa anak akan mengalami komplikasi RSV.
Bayi prematur sangat rentan karena saluran udara dan sistem kekebalannya belum sepenuhnya berkembang. RSV umumnya dimulai seperti pilek, dan pada hari ketiga, batuk yang kuat dan napas seperti mengi (berbunyi ngik) dimulai. Gejala tersebut akan mereda setelah beberapa hari, tetapi batuk dapat bertahan hingga dua minggu. Untuk anak yang imunitasnya lebih rentan bisa berkembang hingga asma.
ADVERTISEMENT
Cara mengobati
Gunakan pelembap udara di kamar untuk menjaga agar udara tidak terlalu kering. Jangan lupa pastikan anak tetap terhidrasi.
Kapan harus ke dokter
Jika anak Anda baru lahir dan sakit, menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. Segera bawa ke IGD jika kulit, bibir, atau lidah bayi Anda tampak abu-abu, biru, atau ungu, atau jika ia mengalami batuk parah tanpa henti atau kesulitan bernapas .
"Perhatikan apakah dia menggunakan otot ekstra untuk bernapas. Buka bajunya. Jika ruang di antara tulang rusuknya tersedot setiap kali bernapas dan lubang hidungnya melebar, segera hubungi dokter Anda," kata Dr. Horowitz.
5. Infeksi Telinga
Bahasa tubuh bayi itu rumit karena anak yang mengantuk sering menggosok telinganya. Tetapi jika bayi Anda menarik-narik telinganya dan juga mengalami hidung tersumbat dan demam, infeksi telinga mungkin menjadi penyebabnya. Bayi sangat rentan terhadap infeksi ini.
ADVERTISEMENT
Cara mengobati
Beberapa infeksi sembuh dengan sendirinya jadi tak perlu melakukan tindakan apa pun. Bahkan Dr. Horowitz menyebut, banyak pasien yang mengalami infeksi telinga tak perlu diberi antibiotik kecuali infeksinya sangat parah.
Kapan harus ke dokter
Biasanya infeksi telinga perlu dibawa ke dokter karena terkadang gejalanya tidak sama. "Suatu hari telinga bisa terlihat normal, dan hari berikutnya mungkin terinfeksi. Beri waktu beberapa hari untuk melihat apakah gejalanya membaik. Jika tidak, kunjungi dokter Anda lagi," kata dokter spesialis anak dari Dallas, Amerika, Sue Hubbard.
Infeksi telinga yang parah dan tidak diobati dapat menyebabkan gendang telinga pecah, dan infeksi telinga yang berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Anda juga harus menghubungi dokter jika bayi atau balita Anda mengalami infeksi telinga berulang.
ADVERTISEMENT
6. Diare
Diare sering disebabkan oleh virus, tetapi infeksi bakteri, alergi, intoleransi makanan, atau obat-obatan juga bisa menjadi penyebabnya.
Cara mengobati
Diare biasanya berlangsung lima sampai 10 hari. Dehidrasi adalah masalah utama diare, jadi beri bayi Anda banyak cairan, Moms. Jika anak sudah cukup besar dan muntah, tawarkan minuman elektrolit dosis kecil dan sering mulai 30 menit setelah mereka muntah. Mulailah dengan satu sendok makan dan tingkatkan dosisnya perlahan.
Kapan harus ke dokter
Jika bayi yang diare juga disertai demam tinggi, menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (popok basah berkurang, lesu, kulit tidak elastis seperti biasanya), atau jika ada darah atau nanah di tinja.
7. Konjungtivitis (Mata Merah Muda)
Konjungtivitis membuat mata anak terlihat merah dan bengkak. Ini adalah peradangan pada selaput lendir mata dan biasanya menyerang kedua mata sekaligus tetapi terkadang hanya dimulai pada satu mata.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya bisa infeksi bakteri atau virus. Drainase kuning atau hijau menandakan bakteri, sementara jika tidak ada robekan atau nanah menandakan virus. Cara lain untuk membedakan: Infeksi virus biasanya datang dengan gejala flu.
Cara mengobati
Infeksi virus biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Jaga kebersihan area mata bayi dengan membilas lembut menggunakan air hangat. Jika infeksinya adalah bakteri, penyedia layanan kesehatan Anda akan mengobatinya dengan obat tetes mata antibiotik. Untuk kedua jenis infeksi, kompres hangat akan membuat bayi Anda merasa lebih baik.
Kapan harus ke dokter
Segera jika ada masalah mata lain yang dapat terjadi pada bayi. Tetapi sebaiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk menentukan apakah penyebabnya adalah bakteri dan memerlukan antibiotik.
ADVERTISEMENT